Ilustrasi gambar dari google
Lifestyle Blogger Medan - Ceritagadiskecil.com| Musik
adalah warna kehidupan. Mungkin itu yang dapat mengawali tulisan ini. Musik
sudah ada sejak kehadiran manusia zaman modern, yakni sekitar 180.000 hingga
100.000 tahun yang lalu. Manusia sangat mencintai music dalam kehidupan mereka.
Tidak ada rumah yang tidak pernah menghidupkan musik. Mulai di daerah
kotas ampai perdesaan sudah mengenal musik.
Musik juga beragam jenisnya. Seiring
berkembangnya kehidupan, maka komposisi music juga semangkin bekermbang. Ada
musik tradisional, pop, hiphop, jazz, keroncong dan masih banyak lagi. Semua
jenis music tersebut memiliki komposisinya masing-masing. Lalu bagaimanakah
perkembangan music tradisional di zaman modern ini?
Perubahan setiap waktunya membuat
musik tradisional secara perlahan dilupakan. Hal ini terlihat pada remaja
sekarang, yang lebih bangga belajar musik modern dan menggunakan alat-alat
musik modern seperti gitar, piano, atau drum. Lalu kemanakah musik tradisonal?
Jangankan alunannya, alat musiknya saja jarang sekali kita lihat digengam oleh
anak-anak muda yang hobi dengan musik.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Remaja
saat ini, menganggap musik tradisional adalah
hal yang kuno, musik yang ketinggalan zaman dan sepatutnya dilupakan. Namun,
pemikiran para remaja saat inilah yang perlu kita benahi. Tanpa adanya musik tradisional,
maka tidak ada musik modern. Tidak adanya alat musik tradisional, maka tidak terciptalah
alat musik modern.
“Menurut saya, sekarang ini perkembangan
music tradisional dikalangan remaja sangat minim ya. Banyak faktor yang
mempengaruhi, salah satunya karena music tradisional ini sangat monoton bagi sebagaian
orang. Terus untuk alat musiknya sendiri kan mahal. Jadi hal ini yang buat minimnya
perkembangan musik tradisional.” Keluh Sri Wahyuni Pohan seorang guru di
SDIT-SYARIF AR RASYID.
Keluh Sri Wahyuni diperkuat oleh seorang
remaja yang juga hobi di bidang musik, “Sangat buruk perkembangannya. Karena remaja
kayak aku ini udah acuh tak acuh sama musik lama yang terkesan kuno,” ungkap
Muhammad Solihin.
Dalam hal ini, gerakan inovasi dan pembelajaran
akan music dan sejarah music tradisional harus lebih ekstra lagi. Dengan adanya
gerakan pembelajaran musik tradisional yang lebih di sekolah-sekolah, kampus,
atau tempat belajar lainnya. Maka, musik tradisional yang kini mulai dilupakan akan
berkembang dan berinovasi sesuai dengan berkembangnya zaman.
Sesungguhnya, tugas remaja adalah memikirkan
bagaimanas esuatu yang sudah dianggap kuno dan akan ditinggalkan menjadi sesuatu
yang modern dan berkembang sesuai zaman tanpa harus menghilangkan keasliannya.
Musik tradisional tidak akan punah, apabila generasi muda mau mengembangkannya menjadi
sesuatu yang mahal.
Namun, nyatanya. Hanya segelintir remaja
saja yang mau dan perduli akan nasib music tradisional tanah airnya. “Ya, musik
tradisional di sini udah sangat jarang diperdengarkan. Apalagi yang memperdengarkannya
anak muda. Contohnya saja seperti saya ini, di kampus cumin saya yang bisa main
alat music gambus. Dan gak jarang pula orang terheran-heran karena musik kami
yang aneh. Gabungan dari beberapa alat music daerah,” tutur Arief Nst penggemar
alat musik gambus.
Tidak hanya itu, beberapa remaja mengakui
ketidak sukaan mereka pada music tradisional karena tidak adalagi yang
memainkannya, “Kalau dikalangan remaja. Memang sedikit sekali yang suka music tradisional,
termasuk aku sendiri sih. Tapi ada beberapa teman di kampus kok yang suka dengan
musik tradisional. Rata-rata cowok,” ungkap Megawati mahasiswa USU.
Kurangnya kesadaran remaja akan budaya
musik tradisional ini, akan mengakibatkan punahnya musik tradisional. Perlu adanya
gerakkan dan inovasi baru agar musik tradisional tidak punah dan menjadi sesuatu
yang baru. Untuk itu, sangat diperlukan kesadaran generasi muda akan hal ini.
Serta
kreatifitas yang
dimiliki remaja untuk mengembangkannya dan menuangkan dalam irama musik kuno menjadi bekerbang hingga menjadi musik
yang mahal dan digemari banyak orang, khususnya dikalangan remaja. Jika,
musik tradisional mampu menggugah rasa seni remaja saat ini. Maka,
kepunahannya akan terselamatkan. Karena remaja adalah tombak Negara.
#Ceritagadiskecil
#Ceritagadiskecil
Tidak ada komentar: