Mitos Bayun Biru Pasuruan - ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan

Senin, 06 Maret 2017

Mitos Bayun Biru Pasuruan

Pada masa penjajahan Belanda

          Ceritagadiskecil.com | Indonesia negeri yang penuh dengan ragam budaya. Wajar saja jika mitos dan aliran mistis masih melekat di setiap daerah negeri ini. Misalnya saja, di Pasuruan Jawa Timur. Tepatnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Masih melekat begitu erat mitos Ikan keramat yang mendiami pemandian kolam Banyu Biru. Saat ini, pemandian tersebut dijadikan tempat wisata. Saat memasuki lokasi, pengunjung dihadapkan oleh penampakkan kolam dengan air yang berwarna kebiru-biruan dan pohon yang sudah tua berjajar mengiringi kolam. Itu sebabnya, tempat tersebut dinamai Banyu Biru. Ada empat kolam yang berjajar di sana.

            Konon cerirtanya, kolam pemandian ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Hiduplah ratusan ekor ikan yang panjangnya mencapai satu meter di kolam tersebut. Kolam pemandian Banyu Biru pun dibiarkan begitu saja, ada dan berkembang secara alami. Di sana terdapat Ikan Hitam yang disebut sebagai Ikan Sengkaring. Konon ceritanya, Ikan Sengkaring adalah para pengawal pada masa kerjaaan Majapahit.

            Pada saat, Kerajaan Majapahit masuknya Islam ke dalam kerajaan, terjadi perpecahan. Penggawa kerajaan yang beragama Hindu. Mereka tersingkir ke daerah Pasuruan dan sebagian ke Tengger. Dua prajurit dari Kerajaan Majapahit itu adalah, Tombro dan Kebut juga ikut menyingkir ke hutan dan membangun tempat pemukiman yang sekarang telah menjadi Desa Sumberejo. Kebut bekerja menjadi pembuat keris dan Tombro bekerja menjadi petani dan peternak kerbau serta memelihara monyet.

            Saat menggembala, Tombro yang sedang menunggukerbaunya untuk kembali dari mencari rumput di hutan, khawatir karena kerbau–kerbau peliharaannya tak kunjung datang. Akhirnya, Tombro pergi menyusuri hutan untuk mencari mereka dan menemukan kerbau–kerbaunya terjebak di kubangan lumpur. Tombro mengeluarkan mereka dari kubangan lumpur tersebut, dia melihat kubangan lumpur itu berubah menjadi kolam air yang jernih yang kebiruan. Ikan–ikan Sengkaring yang berenang di sana dapat terlihat langsung.

            Mitos yang berkembang dari zaman dulu, mengatakan bahwa ikan-ikan sengkaring adalah prajurit Kerajaan Majapahit yang dikutuk. Sehingga, tidak ada warga yang berani menyentuh ikan-ikan tersebut karena mitosnya. Terlebih, beredar mitos bahwa, apabila masyarakat yang memegang atau mengambil ikan-ikan di kolam pemandian Bayun Biru, maka akan terjadi balak pada pengambilnya.


            Terlebih itu, benar tidaknya mitos yang berkembang pada masyarakat Pasuruan. Kita harus melestarikan adat dan budaya sekitar agar tetap terjaga keasliannya. Saat ini, kolam pemandian Bayun Biru sudah menjadi objek wisata karena nilai mitos dan budaya yang terkandung dalam kolam pemandian tersebut. Untuk anda yang berkunjung ke Pasuaran jangan lupa untuk mampir ke Bayun Biru ya…

#Ceritagadiskecil

2 komentar:

  1. ngeri juga ya mitosnya. Yang terpenting situs pemandian banyu biru harus dijaga dan dilestarikan.

    BalasHapus
  2. Wah mitos seperti itu ada hampir di setiap daerah ya. Entah benar atau tidak tapi budaya masyarakat tetap harus dihargai. Terimakasih infonya :)

    Salam dari
    www.fennysugih.com

    BalasHapus

@itsvennyy