Ilustrasi sumber int
Ceritagadiskecil.com | “Sebab kita bukan Nabi yang
bersabda, bersajaklah!” (Sapardi Djoko Damono). Mungkin kutipan itu yang dapat
mengawali tulisan ini. Puisi sudah menjadi karya seni yang mendarah daging bagi
manusia di bumi. Melalui bait puisi, sebuah pesan moral tersaji dengan
diksi-diksi yang indah.
Pada
zaman dulu, puisi sudah digunakan untuk melengkapi kehidupan. Banyak manfaat
yang dapat kita ambil. Puisi dapat menjadi arahan dalam membentuk kepribadian,
mengembangkan cognitive peserta didik,
melatih diri berimajinasi, menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungan
tertentu, membangkitkan semangat heroic, Menceritakan suara alam dan lingkungan
manusia, membandingkan dan
mengapresiasikan karya sastra, memberikan motivasi bagi pembaca puisi bahwa
dirinya telah melahirkan suatu ungkapan dengan bahasa yang indah, bebas dan
misteri, menyampaikan protes sosial bagi lingkungan masyarakat tertentu.
Berkarya
dengan mendendangkan puisi, kita dapat dikenang melalui karya-karya yang
membekas di hati pembacanya. Misalkan saja, Chairil Anwar sastrawan yang sangat
dikenang puisinya. Melalui bait-baitnya yang penuh dengan makna sampai akhir
hayat beliau dikenang warga Indonesia. Puisi yang memiliki pesan moral dan
menyentuh hati setiap pembacanya tentu akan dikenang dalam ingatan.
21
Maret adalah hari puisi sedunia. Kenapa tanggal 21 Maret? Menurut data yang
beredar. Peringatan Hari Puisi Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 2000.
Tak hanya itu, dipilihnya tanggal 21 Maret yang disaat bersamaan juga dirayakan
sebagai Hari Penghapusan Diskriminasi Ras dianggap sebagai ide yang baik. Nah, sebagai
generasi bangsa dengan diperingatinya hari puisi sedunia ini, kita dapat lebih
berusaha untuk menghargai dan berkarya melalui puisi.
Seperti
kutipan yang mendahului tulisan ini. Jika kita tidak mampu bersabda seperti Nabi,
maka jadilah pembuat puisi yang bersajak melalui diksi dengan pesan moral yang
mendidik siapapun pembacanya. Di hari puisi sedunia ini, dapat kita jadikan
ajang untuk berbenah dalam berkarya. Memperkuat lagi setiap diksi yang kita
gunakan dalam bait puisi yang tertulis. Janganlah membuat karya yang
menyesatkan jika bisa membuat karya yang mengarahkan.
#Ceritagadiskecil
#Ceritagadiskecil
Ooo rupanya hari ini hari puisi ya. Jadi tau..kita bukan nabi yang bisa bersabda.. tapi kita adalah manusia yang bisa bersajak dan membuat puisi..
BalasHapus