Lifestyle Blogger Medan - Kelas Inspirasi Tanjung Balai Raya Berbagi Cerita Mengenai Cita-Cita - ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan

Kamis, 21 September 2017

Lifestyle Blogger Medan - Kelas Inspirasi Tanjung Balai Raya Berbagi Cerita Mengenai Cita-Cita

Tim KI Tanjung Balai kelompok 3


 ceritagadiskecil.com | “Langkah Menjadi Panutan, Ujar Menjadi Pengetahuan, Pengalaman Menjadi Inspirasi” Selogan yang dirancang oleh teman-teman Kelas Inspirasi Tanjung Balai Raya begitu syahdu untuk di dengar. Berawal dari hati bergerak untuk menginspirasi, begitulah taman-teman KI Tanjung Balai yang sukarela menjadi Fasilitator, Inspirator ataupun Dokumentator untuk kegiatan Kelas Inpirasi. Tidak di bayar, malah seharusnya membayar. Tulisan ini, Gadis kecil posting di ceritagadiskecil.com bukan untuk ajang berpamer ria, tapi membagikan sedikit kisah Gadis kecil dan teman-teman di Tanjung Balai yang ikhlas meluangkan waktunya untuk kecerdasan adik-adik di Tanjung Balai. Bagaimana cerita Gadis kecil selama di sana? Yuk, simak..

Awal Keberangkatan

            Awal keberangkatan  ke Tanjung Balai benar-benar butuh perjuangan. Jarak yang harus di tempuh dari kediaman Gadis kecil ke lokasi Kelas Inspirasi Tanjung Balai tidaklah dekat. Namun, entah rasa apa yang terus mendorong hati  untuk tetap hadir apapun keadaanya. Kehabisan tiket kereta api dua hari sebelum keberangkatan, sempat menjadi penyesalan buat Filkot dan pasrah jika tidak bisa hadir. Masalahnya, Gadis kecil ini masih anak sekolah yang jauh lebih ketat di bawah penjagaan orang tua. Ya, orang tua tidak akan memberi izin jika tidak ada teman yang berangkat bersama dari Medan ke Tanjung Balai. Sialnya, kawan Gacil sudah lebih dahulu dapat tiket. Gadis kecil pikir, Allah belum menghendaki Gadis kecil untuk hadir di sana. Pasrah, walau sebenarnya masih ada rasa mengganjal.

Pohon cita-cita buat adik-adik di Tanjung Balai

            Tapi satu hari sebelum hari H, tepatnya hari Minggu, pihak Fasilitator menghubungi Gadis kecil untuk diusahakan hadir pada hari H. Saat itu, Gadis kecil, berusaha membujuk orang tua untuk berangkat sama dua orang teman cowok yang Gacil sendiri juga gak kenal langsung siapa mereka. Orang tua gak mengizinkan, karena teman cowok dan Gadis kecil sendiri yang cewek. Sempat nangis dan merajuk, karena Gadis kecil pikir ini niatnya baik dan pasti akan berjalan baik. Setelah membujuk akhirnya dikasih, dan Gadis kecil pun bisa berangkat dari Medan ke Tanjung Balai menggunakan Bus Rajawali bersama kedua teman cowok yang dari Medan juga.
Penyemangat untuk mewujudkan mimpi

Tiba di Tanjung Balai

            Harap maklum ya sahabat, kalau Gadis kecil ceritanya agak lebay atau kemarok. Tapi, benar-benar ini pengalaman pertama pergi jauh tanpa orang tua. Tiba di Tanjung Balai, Gadis kecil ketemu dengan bermacam orang dari berbagai profesi, ada yang dokter, guru, dosen, penyiar, jurnalis, perawat, atlet, pokoknya orang-orang hebat dari berbagai daerah. Sempat minder, nah Gadis kecil? Hanya seorang pelajar yang hobi menulis? Tapi, rasa minder itu langsung hilang ketika Gadis kecil merasakan ada kekeluargan di sana. Walau baru kenal, ketawa-ketiwi mereka seperti udah kenal lama dan baru ketemu lagi.
Kebersamaan pada Malam hari sebelum kegiatan

            Malam hari sebelum melakukan kegiatan Inspirasi, seluruh Fasilitator mengajak Gadis kecil dan inspirator lainnya ke jembatan yang panjang dan memakan jajanan khas Tanjung Balai, yaitu ada Pisang Kojopit dan Jagung Iris Santan. Pokoknya, selama di sana kami sebagai Inspirator dibuat senang sama Fasilitatornya. Gadis kecil, sebagai Inspirator yang paling muda di antara yang lainnya merasa senang yang luar biasa, ini bukan lebay tapi kenyataan loh ya sahabat. Kenapa Gadis kecil bilang kebahagian yang luar biasa? Ya, karena dari sana Gadis kecil bisa mengenal kakak-kakak Inspirator dan Fasilitator yang jauh lebih berpengalaman, bisa mendengarkan cerita pengalaman mereka yang sangat luar biasa.

Es kelapa muda dan Jagung Iris Santan Khas Tanjung Balai

            Di sana juga bisa belajar bagaimana cara menghadapi anak-anak SD yang harus diberikan motivasi untuk kegiatan Kelas Inspirasi esok hari. Sejujurnya, Filkot ini gak suka anak-anak karena menurut Gadis kecil, anak-anak itu ribet. Tapi karena udah panggilan hati, jadi Gadis kecil gak mikir-mikir lagi sama rasa kurang suka dengan anak-anak. Dari inspirator yang sudah berpengalaman, Gadis kecil bisa belajar bagaimana cara mengajak anak-anak belajar sambil bermain. Sempat takut juga gak bisa ngelakukan yang terbaik.

Kegiatan Kelas Inpirasi Tanjung Balai

            Tiba di hari puncak kegiatan, tepatnya hari Senin, 18 September 2017. Gadis kecil masuk di Kelompok 3, sekolah yang menjadi kegiatan Inspirasi adalah SDN138435 Muara Santosa Tanjung Balai Raya. Sempat deg-deg-an dan kikuk… Tapi, gengsi lah nunjukkinnya hehe… Karena Gadis kecil melihat Inspirator yang lainnya itu biasa aja gak ada yang tengang wajahnya. Jujur, ini pertama kalinya memberikan motivasi kepada adik-adik yang masih di bangku sekolah dasar, dan sejujurnya punGadis kecil juga masih butuh motivasi mengenai perjuangan dan proses menggapai cita-cita. Tapi, gak ada salahnya kan kalau kita berbagi ilmu yang sudah kita miliki?

Gadis kecil lagi menjelaskan tentang Siapa itu Penulis

            Dimulai dari kelas 3B, Gadis kecil meberanikan diri untuk lebih ceria dan semangat. Perasaan grogi dan cemas lama-lama hilang juga kok, malahan jadi merasa asik main sama mereka. Persaan gak suka sama anak-anak dengan alasan ribet pun jadi hilang di diri Gadis kecil. Ya, benar-benar asik. Gadis kecil memberikan motivasi kepada mereka mengenai macam cita-cita. Nah, seperti yang Sahabat ketahui, anak SD itu hanya tau  Dokter, Polisi, Tentara, Pilot dan Guru sebagai pilihan cita-cita mereka. Di sinilah tugasnya Inpirator dan Kelas Inpirasi, kami para Inpirator mencoba memberikan pandangan kepada adik-adik di SD, bahwasannya cita-cita itu gak sebatas Polisi, Dokter, ataupun guru loh… Tapi, adik-adik juga bisa menjadi penulis, penyiar, atlet, dan banyak lagi. Jadi, memberikan mereka pandangan mengenai cita-cita dan profesi.

Diakhir kelas,Gadis Kkecil, Adik-adik dan Buku Kerja Bukan untuk Uang

            Sebenarnya, memberikan pandangan kepada generasi bangsa bukan tugas Kelas Inpirasi seluruh Indonesia ataupun Inspiratornya saja. Tapi, ini menjadi tugas kita bersama untuk memberikan motivasi kepada adik-adik yang di sekolah dasar mengenai cita-cita. Mirisnya, Filkot mendengar dari Inspirator lainnya, ada seorang siswa yang ingin menjadi teroris karena ingin menolong kaum muslim yang tertindas. Sungguh, mendengar hal itu betapa mirisnya. Adik-adik kita telah terpengaruh media sosial, sebenarnya niat mereka bagus. Hanya saja,  mereka belum memahami apa yang mereka katakan. Mungkin, dalam pemikiran mereka teroris itu pahlwan yang bisa menyelamatkan kaum muslim yang tertindas. Tapi, nyatanyakan bukan seperti itu? Nah, inilah tugas kita bersama untuk mengarahkan dan mengubah pemikiran adik-adik kita agar kedepannya lebih terarah.

Kecerian saat menempelkan cita-cita di pohon cita-cita

            Ternyata, menjadi guru SD tidaklah gampang. Perlu kesabaran yang ekstra, sebab anak-anak SD ini gampang sekali bosan. Hal itu terjadi saat Gadis kecil terlalu serius memberikan penjelasan apa itu penulis. Nah, mereka pada sibuk main dengan temannya dan ada juga yang terlihat mengantuk atau bosan. Terus, Gadis kecil akali dengan bermain games atau bernyanyi. Ternyata mereka suka. Lalu, diselingi dengan pembelajaran. Jadi seperti itu ternyata mengajarkan pelajaran kepada anak-anak.

Gaya eksis adik-adik saat berpose bersama seorang Fasilitator KI Tanjung Balai

            Cukup melelahkan juga ternyata sahabat Filkot. Kemarin itu di SD Muara Santosa ada tujuh kelas, dalam setengah hari masuk ke tujuh kelas cukup menguras energi suara… heheh tapi jujur dari hati yang terdalam, ini pengalaman Filkot yang paling asik. Gadis kecil aja udah tergerak untuk bersedia menjadi relawan di Kelas Inspirasi, sahabat Filkot kapan?


Pertunjukan perkusi yang keren..

Bangga Mengenal Kelas Inspirasi

            Bergerak dengan hati dan tidak mengharapkan pamrih. Indonesia masih membutuhkan pemuda-pemuda atau masyarakat yang berjiwa sosial tinggi. Kelas Inspirasi ini wadahnya orang-orang yang mau berbagi tanpa di bayar, sukarela mengajar tanpa digaji. Menurut Gadis kecil, dengan adanya Kelas Inpirasi ini sangat bagus. Jadi, adik-adik yang kurang mendapatkan edukasi bisa belajar lebih tanpa harus membayar. Kelas Inspirasi juga bisa menjadi wadah pertemuan orang-orang hebat yang berhati hebat juga. 


Tim KI Tanjung Balai segenap Warga Sekolah SD Muara Santosa

3 komentar:

@itsvennyy