Lifestyle Blogger Medan : Film Wedding Agreement Membuatku Ingin Dijodohkan - ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan

Rabu, 21 Agustus 2019

Lifestyle Blogger Medan : Film Wedding Agreement Membuatku Ingin Dijodohkan


Review film wedding agreement


Review Film - Film Wedding Agreement yang berdurasi kurang lebih 100 menit. Saat ini sedang tayang di bioskop dan menjadi refrensi film untuk ibu-ibu. Terlihat dari judulnya yang berarti Perjanjian Pernikahan. Tentu para wanita lah yang ingin menonton.

Setelah menonton film ini, terlintas dibenak Gacil. Kelak Gacil ingin dijodohkan saja! What? Apa yang terjadi sehingga film ini mampu meracuni otak anak berumur sembilan belas tahun?

Sejak mengenyam pendidikan SMK Broadcasting, memaksa Gacil untuk bergelut di dunia per-audio visualan dan belajar banyak hal dari berbagai film. Gacil lebih sering nonton daripada membaca. Dulu, boro-boro ke bioskop, nonton yang bajakan aja gak doyan haha. Ya, kebiasaan itu bisa berubah kapan saja. Termasuk keinginan untuk dijodohkan setelah nonton film Wedding Agreement.

Wedding Agreement Bioskop Suzuya Plaza


Sederhananya, film ini menceritakan seorang wanita yang dinikahkan oleh seorang pria yang telah memiliki pacar. Si pria ini, sangat mencintai pacarnya dan terpaksa menikahi wanita pilihan ibunya, karena sang ibu tervonis kanker stadium. Ya, klasik sih alurnya, mainstream karena di beberapa sinetron sepertinya juga ada yang jalan ceritanya seperti ini.

Awal film disuguhkan dengan suatu hentakan yang luar biasa. Kalau dalam pelajaran alur cerita di kelas film waktu jaman Gacil SMK. Ya, boleh lah. Film diawali dari konflik cerita. Dimana, sang laki-laki menyerahkan perjanjian selama hidup bersama kepada sang istri. Padahal mereka baru menyelesaikan pesta pernikahan. Inti dari perjanjianya, si laki-laki ingin cerai setelah satu tahun dan tidak mau tidur bersama.

Secara logika, mana ada wanita yang tahan dengan perjanjian itu? Lalu film berputar menyuguhkan alur cerita. Dari segi alur, menurutku bisa aja, kadang naik dan kadang turun.

Menyebalkannya dari film ini, setiap adegannya itu gak total gitu sih. Saat sedih ya gak sedih-sedih amat. Saat kejam ya gak terlalu kejam, ketika bahagia ya gitulah. Gacil ini tipe baperan kalau lihat film sedih langsung mewek, tapi di film ini air matanya cuman keluar setengah. Mungkin, karena Gacil belum pernah merasakan bagaimana menikah atau karena memang biasa aja alurnya. But, ini hanya opini Gacil sebagai penonton.

Di balik alur yang biasa saja. Teeselip Pelajaran yang bisa Gacil lahap.

"Menjadilah wanita yang sabar dalam menghadapi situasi. Misalnya, menghadapi suami yang terang-terangan selingkuh"

Kita sebagai wanita berhak meminta cerai setelah mengetahui suami berselingkuh, tapi wanita sabar akan memaafkan suaminya lalu mencoba mengarahkannya, sama-sama kembali ke jalan yang benar. Sebab, Allah Swt sangat membenci perceraian.

Pemeran utama wanita, menampilkan perilaku-perilaku yang sangat Gacil kagumi. Saat, suami tidak menginginkannya. Ia tetap sabar dan berusaha mengambil hati suami. 

Sisa nonton haha alay

Menariknya di film ini, pemeran wanita utama yang digambarkan. Bukan hanya wanita yang baik, penurut dan lemah. Di balik kesabarannya, ada titik dimana sang wanita tegas pada suami yang berlaku sesuka hati. Selain tegas, wanita tersebut juga mandiri, berkarir dan memiliki usaha sukses.

Berkat karakter wanita utama inilah, Gacil semakin yakin apa yang dikatakan mamak.

"Kalau jadi wanita itu harus mandiri dan cerdas, setidaknya kita bisa membantu keadaan keluarga dan menyelamatkan anak, jika suami tidak bisa membiayai rumah tangga. Namun, tidak boleh pula menjadi wanita yang arogan karena sudah menghasilkan"
Lantas, kenapa terlintas dipikiran Gacil, ingin dijodohkan? Sebab, dalam film tersebut sang wanita akhirnya menjadi orang paling beruntung memiliki suami yang dijodohkan untuknya. Ya, mungkin pilihan orang tua lebih baik. Temukan jawaban lengkap setelah menontonnya.

Ada yang sudah nonton? Sharing yuk!

#ceritagadiskecil

12 komentar:

  1. Sebeneenya dijodohkan juga gak bisa dibkg menyeramkan lho.

    Baru2 ini ada sepasang ponakan yg dijodohkan (nenek mereka berdua kakak adik).
    Bilangnya sih kenalan dulu aja, klo gak cocok juga gpp.
    Ehh ternyata dua2nya lgsg cocok pada pandangan pertama.

    Dan gak lama langsung nikah.
    Hehehehe

    Alhamdulilah

    BalasHapus
  2. Cerita tentang perselingkuhan, di kehidupan nyata banyak banget istri yang sabar nya luar biasa. Bahkan ketika diselingkuhi dengan lelaki. Kebiasaan emak ni Ngeliat kasus beneran di komunitas peduli sahabat/menanti mentari.
    Mereka yang bahkan gak pernah disentuh suami sejak menikah hingga tahunan juga ada. Si istri sabar nunggu suami mau diajak hijrah.
    Pokoknya sering bikin mewek deh

    BalasHapus
  3. Pada dasarnya, laki laki itu bisa tidur dengan wanita manapun walaupun tanpa cinta. Tapi tidak bagi perempuan.
    Makanya seringkali wakiwa sebagai isrri yg harus putar ide mencari cara bagaimana berebut cinta dengan wanita selingkuhan suami.
    Let's play the game.
    Kita bermain di jalan yang halal, karena kita memperjuangkan setengah diin yg Allah ridhai

    BalasHapus
  4. Memang banyak terbukti kalo pilihan orangtua adalah yang terbaik. Selama orangtua tersebut memandang dari segi agama ya. Kalo cuma harta dan masa depan yg terlihat kinclong ya sama aja, wkwk. Yakin aja klo wanita baik2 pasti akan dapat laki2 yang baik juga utk pasangannya. Maka perbaikilah diri kita sebelum saat itu tiba. #aseeekkk

    BalasHapus
  5. Izin kasih komen dari sisi hukum perkawinan di Indonesia ya..
    1. Perjanjian perkawinan hanya berlaku jika dilakukan sebelum berlangsungnya perkawinan. Di film berdasarkan ulasan Gacil, dibuat setelah pesta ya. Berarti sudah tidak berkekuatan hukum lagi, artinya boleh dilanggar.

    2. Terkait isi perjanjian, melanggar Pasal 1 UU Perkawinan tuh. Mana ada perkawinan menggunakan batas waktu. Perkawinan itu tujuannya membina rumah tangga yang kekal. Kemudian, suami tidak mau tidur bersama istri. Bisa dikategorikan penelantaran itu, kekerasan psikis dalam rumah tangga. Ada UU Penghapusan KDRT juga.

    Mana tau produsernya perlu konsultan hukum saya maulah, hehe... Jangan bikin film yg gak mengedukasi masyarakat gitu dong.
    Thanks for sharing ya Gacil

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuah monmaap jadi nimpa komennya kak mia. bagus nih kalau kak mia juga nonton kak. jadi ada pengkoreksian yang dibuat di blog nya nanti. emang kadang film itu bisa dijadikan seperti pelajaran visual yakan. tapi klo toh filmnya banyak salahnya dari norma ya harus ada yang meluruskan. biar orang-orang juga tau mana yang bisa diambil sebagai pelajaran mana film yg gak bsa diambil pelajaran didalamnya. yakan kak.

      tapi aku jadi penasaran pengen nonton filmnya. tfs ya dek ven.

      Hapus
  6. Baca tema filmnya koq kayak tema sinetron atau seri india yg konfliknya mirip2 kayak gini ya, tapi di sini pemerannya mantap2 hehe

    BalasHapus
  7. Sejak nntn trailernya jd kepo akibat yg main refalhady. Smoga uang dan waktu ku tak sia2 wkwkw

    BalasHapus
  8. Wah.. dah nonton aja nih si gacil. Kemarin aku baca ini di wattpad, jadi emak-emak malas banget ke bioskop. Apalagi katanya jalan ceritanya mirip dengan tulisannya. ><

    BalasHapus
  9. Aku baca bukunya belum nonton filmnya, padahal aku senang sama pemeran prianya tapi gak tau kenapa gak ngebet banget nontonnya 😂

    BalasHapus
  10. Eakk anak drama,, dan anak gaul suzuya rupanya hiii hihij

    BalasHapus
  11. Taaruf itu hampir sama dengan dijodohin ga sih?

    Alasan perjodohan, si ibu kena kanker. Klasik emang. Kebanyakan film di Indonesia emang begitu. Kalau masih ada, mau lah nonton. Suzuya kan dekat sama rumah. Hahaha

    BalasHapus

@itsvennyy