ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: Film Medan
Tampilkan postingan dengan label Film Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Medan. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Mei 2017

Lifestyle Blogger Medan - 3 Hal Menarik Yang Terjadi di Acara Screeningnya Fisabilillah Production
03.320 Comments
 Lifestyle Blogger Medan - ceritagadiskecil.com | Suasana pagi hari di gedung utama taman budaya kota Medan, berbeda seperti hari biasanya nih sahabat filosofi. Banyak remaja Muslim yang memadati gedung utama, dan mengisi data diri di stand pendaftaran. Pada tanggal 7 Mei kemarin, bisa dikatakan sebagai hari istimewa bagi teman-teman Fisabilillah Production, Film Dakwah yang ada di Kota Medan. Yang jargonnya itu 'Inspirasi Film Dakwah' .

      Di hari bersejarah bagi mereka. Teman-teman fisabilillah atau yang akrab disebut Fispro ini menggelar acara screening Film, dengan mengambil judul screeningnya, "Fispro Move Up 1.0 2017" . Acara ini berhasil menarik penikmat Film kota Medan, loh sahabat filosofi. Karena dengan tiket masuk seharga Rp. 25.000, penonton bisa menikmati empat Film pendek yaitu Aurora, Karena Dia, Madrasah Pertama, dan Spesial Movie yang merupakan hasil karya dari teman-teman Fispro ini.

1. Penonton Salah Menyebut Nama Sutradara.

    Saat sesi kuis dalam acara screeningnya Fispro. Ada pertanyaan yang diberikan oleh MC kepada peserta yang mau mendapatkan hadiah. Nah, pertanyaannya adalah 'Siapa sih nama sutradara dalam Film Madrasah Pertama?'

      Seorang remaja yang berasalkan dari SMK Broadcasting Bina Creative Medan, berantusias untuk menjawab. Remaja itu menyebutkan nama sutradara yang ia ketahui.

      "Nama sutradara Film Madrasah Pertama itu, Muhammad Fajruchi K Uchi." Saat remaja itu menyebutkan nama sang sutradara dengan yakin, MC dan beberapa penonton tertawa. MC kembali mempertanyakan apakah jawaban yang diberikan remaja itu, sudah yakin benar.

      Dan yang kedua kalinya, remaja itu menyebutkan nama yang sama dengan yakin. "Iya, nama sutradaranya itu Muhammad Fajruchi K Uchi," remaja itu sangat yakin.

      MC kembali tertawa. Pasalnya nama yang disebutkan remaja tersebut salah. "Ya, jadi yang benar itu namanya Muhammad Fajruchi K. Ya, gak ada Uchi nya," klarifikasi MC sambil tersenyum.
       Dan yang menariknya, remaja ini adalah anak murid dari sang sutradara. Wah... apa yang membuat remaja ini lelah yah sahabat filosofi?

2. Salah Menyebutkan Judul Film

      Hal dipoin pertama kembali terjadi nih sahabat filosofi. Tapi bedanya yang ini adalah seorang ibu yang salah menyebutkan judul filmnya Fispro. Tapi menjawabnya penuh percaya diri.

      MC kembali memberikan pertanyaan kepada penonton yang menginginkan hadiah. "Apa judul Film Fispro yang menang di Bandung?" Tanya MC pada sesi kuis. Seorang ibu yang duduk di bangku penonton agak depan langsung unjuk tangan dan maju ke depan.

         "Judulnya Senyap dalam sunyi," ucap ibu tersebut sangat percaya diri.
 
        Lagi-lagi MC tertawa, tidak hanya MC namun sutradaranya juga ikut tertawa. Melihat reaksi tersebut, sang ibu merasa jawabannya salah dan meralat kembali jawabannya.

         "Bukan mbak.. eee... judulnya itu Sunyi dalam Senyap," ibu tersebut menebak-nebak. Lagi-lagi MC dan beberapa penonton jadi tertawa.

         Hingga jawaban ketiga kalinya, sang ibu baru menjawab dengan benar. "Eeee... jawabannya itu Lenyap Dalam Sunyi mbak,"

3. Misteri Nama akhir Sutradara

     Yang menarik dari acara screeningnya Fispro ini adalah misteri nama akhir Sutrada. Sang sutradara memiliki nama, Muhammad Fajruchi K. Banyak penonton yang salah kira dan bertanya-tanya, apa sih (K) nya itu? Hayo sahabat filosofi..  ada yang tau apa kepanjangan dari huruf K tersebut?

     Ya, sang sutradara mengklarifikasi bahwa nama akhirnya yang berhuruf (K) tersebut, merupakan singkatan dari (Kahfie).

     Wah... gimana filosofi? Ada-ada saja ya yang terjadi di acara screeningnya Fispro ini... Semoga kejadian di atas menambah kemeriahan acara yang diadakan oleh Fispro dan juga bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan. Oh iya filosofi. Fispro ini orang-orang yang menjadikan Film untuk sarana menyebar kebaikan loh... Jadi tetap dukung karya-karyanya Fispro dan Film Makers lainnya yaa...

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Sabtu, 25 Maret 2017

Menjelang Peringatan Hari Film Nasional, SMK BBC Medan Menggelar RoadShow Film!
01.500 Comments
Kegiatan Roadshow di SMK BBC Medan
    Filosofikota.com |  Menjelang peringatan Hari Film Nasional, SMK BBC Medan menjadi salah satu tempat kegiatan roadshow fim di Kota Medan. Sabtu (25/3), di gedung SMK BBC Medan, Jl.Bilal Ujung No. 23. Siswa SMK Broadcast sudah memadati ruangan kelas XI pada pukul 09.00 wib. Sekitar tiga puluh siswa terpilih, mulai mengikuti kegiatan roadshow film yang dihadari oleh Abangda Onet dan Abangda Embart, sineas-sineas Kota Medan yang sudah lama terjun dalam dunia perfilman, sekaligus orang-orang dibalik Komunitas OneTo Films.

         Dalam rangka menuju peringaan Hari Film Nasional pada tanggal 30 Maret nanti. Sineas kota Medan mengadakan perayaan dengan melakukan roadshow film ke kampus-kampus ataupun ke sekolah-sekolah, untuk memberi motivasi agar generasi muda tetap berkarya dan menghargai film. Roadshow ini sudah di mulai sejak beberapa hari lalu, SMK BBC Medan merupakan salah satu tempat digelarnya roadshow.

         Dalam kegiatan yang berlangsung selama empat jam tersebut, siswa SMK BBC tampak antusias untuk berdiskusi tentang perfilman bersama para pemateri, seperti Abangda Embart Nugroho Sutradara film 'Sepotong Pisang Goreng' Film yang diputarkan dalam kegiatan roadshow. Film tersebut masuk dalam nominasi 100 film ajang festival film yang diadakan SCTV.

        Antusias siswa dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang serius mengenai perfilman. Seperti pertanyaan seorang siswa bernama Iyan, "Tadi abang-abang ini bilang kalau buat film itu mahal dan gak mudah. Jadi, gimana buat anak sekolah seperti kami biar mendapatkan dana untuk membuat film?" 

        Pertanyaan salah seorang murid mendapatkan jawaban antusias dari pemateri. Pasalnya, memang benar mencari dana untuk perfilman memang tidak mudah. Namun, untuk memotivasi agar para generasi tidak mudah menyerah karena kendala dana. Pemateri memberikan banyak jalan untuk bisa mendapatkan dana dalam membuat film.

         "Memang hambatannya itu dana. Kalian bisa cari dana dengan buat proposal dan ajukan ke donatur atau sekolah. Yang paling penting buat dulu skenario yang bagus. Kalau bagus pasti bisa dapat dana." Papar Abangda Onet untuk memotivasi.

         Kegiatan roadshow tersebut terasa singkat, karena masih banyak yang ingin ditanyakan siswa mengenai perfilman. Namun, pemateri menghibau agar mengikuti puncak acara peringatan Hari Film Nasional pada tanggal 30 Maret di Tamam Budaya Sumatera Utara, dengan menghadirkan insan-insan perfilman yang berbakat dan para pakar perfilman.

#Ceritagadiskecil

Reading Time:

Minggu, 19 Maret 2017

Ditonton Peserta Seminar Film Nasional, Sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi Terharu!
04.170 Comments
Ekspresi RuchiArdhy

      Ceritagadiskecil.com| Sutradara film pendek Lenyap Dalam Sunyi, karya sineas Kota Medan terharu mendapat kesempatan filmnya ditonton peserta seminar nasional. Minggu (19/3), di Hall CNI Building. Ruchi Ardhy selaku pendiri komunitas film islami Fisabilillah Production sekaligus sutradara film Lenyap Dalam Sunyi, film yang pernah menjuari Festival Film Islamic di Bandung.

       Ruchi Ardhy tampak terharu dalam kegiatan seminar film Nasional yang menghadirkan Humar Hadi selaku sutradara film Tausiyah Cinta dan Film 5 PM serta Aditya S Pratama selaku aktor film 5 PM. 
 Pasalnya, pada saat awal acara seminar yang diadakan oleh Fajr Managemant.  Ditampilkannya film karya sineas Kota Medan yaitu film pendek Lenyap Dalam Sunyi. Film tersebut digarapnya bersama teman-teman komunitas yang ia bangun sejak beberapa tahun yang lalu.

       Ruchi Ardhy terharu, saat melihat antusias peserta yang menikmati film Lenyap Dalam Sunyi tersebut. Hal itu terlihat dari celotehan peserta saat adegan yang mengundang tawa dalam film tersebut.
        "Yah.. Cepat kali habisanyaa..." celoteh May salah satu peserta acara.

         Ekspresi sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi itu pun tertangkap oleh jepretan kamera temannya, Willi Sardi yang juga anggota Fisabilillah Production.
          "Ruchi sampe nangis liat antusias penontonya," celoteh Willi di grup WhatsApp Fisabilillah Production sembari melampirkan foto ekspresi sang sutradara.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 16 Maret 2017

Film Sineas Kota Medan, Ada di Bioskop!
18.540 Comments
Poster film Jiwa

Ceritagadiskecil.com | Sineas kota Medan unjuk karya, dengan munculnya film JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI di bioskop. Rabu (15/3) saat diwawancari melalui media sosial instagramnya, Fakar Pratama selaku penulis skenario film Jiwa bercerita banyak mengenai proses pembuatan film.

       Film dengan judul unik 'JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI' resmi tayang di bioskop CGV Focal Point Ringroad Medan, pada tangggal 5 Maret. Film yang digarap oleh anak SMK Negeri 9 Medan bersama para guru, melakukan produksi sekitar dua bulan yg lalu. Tim produksi memilih beberapa lokasi untuk dijadikan tempat pengambilan gambar, seperti  di Gedung Cipto yang berupa bangunan kosong,  PTPN Kelumpang atau pabrik tembakau, Sekolah SMK Negeri 9, Hotel Aryaduta Medan serta area ilalang di Glugur.

          Film Jiwa ini menceritakan tentang kebudayaan suku Mentawai, dimana mereka mati secara tidak wajar  serta rohnya akan keluar dan tidak masuk ke dalam dunia katsat atau dunia setelah mati. Fakar Pratama menuturkan secara ringkas, awal ia menemukan ide cerita film Jiwa.

            “Ya.. Jadi kita dapat tantangan buat film dengan tema kebudayaan dan kebangsaan. Jadi, gue sebagai penulis film ini mikir,  suku apa yang ada di Sumatera, yang dulunya ada tapi sekarang udah gak ada. Nah, gue riset selama dua hari.. akhirnya dapatlah suku Mentawai. Yaudah,gue langsung cari tau tentang Mentawai selama tiga hari. Mulai dari mengumpulkan artikel-artikel tentang kebudayaan mereka. Setelah itu, baru gue susun naskah cerita film Jiwa ini,” tutur Fakar secara gamblang.

            Fakar mengaku film Jiwa ini memiliki cerita berbeda daripada film yang lainnya sehingga berhak untuk tayang di bioskop. JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI akan tayang dari tanggal 5 Maret hingga 6 April 2017 hanya di CGV Focal Point RingRoad Medan. Fakar sedikit membubuhkan pesan singkat kepada sineas kota Medan dan seluruh sineas muda di Indonesia, untuk tidak mengeluh dengan alat yang dimiliki.
           
            “Pliss… jaga kualitas .. totalitas .. jangan pernah mengeluh akan suatu alat, karena hasil karya yang bagus bukan dinilai dari alat yang canggih melainkan kreatifitas yang tinggi,” ungkap fakar penuh harap.


#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Sabtu, 25 Februari 2017

Film Metal Knight Segera Hadir di Medan
03.550 Comments



Pertunjukan di acara CLASS : H 2017

          Ceritagadiskecil.com | Pecinta film kartun Jepang patut bergembira. Pasalnya, Minggu (12/2) kemarin sosok pahlawan bertopeng, memakai kostum salah satu tokoh kartun Jepang yang terkenal, yaitu Metal Knight. Hadir di tengah-tengah acara CLAS : H 2017.  Di acara tersebut banyak sekali pertunjukkan dan pameran budaya Jepang, salah satunya adalah pamerana kostum Jepang dengan berbagai tokoh animasi asal Negara Samurai itu. 

            Kehadiran tokoh Metal Knight bukan hanya sekedar mengkuti pameran dalam acara tersebut. Tim Metal Knight mengaku, mengikuti kegiatan tersebut adalah salah satu cara mereka untuk memperkenalkan film serial yang akan tayang di layar kaca. Film Metal Knight, sudah produksi sejak awal tahun 2016 dan telah menghasilkan teaser atau cuplikan film dan tiga video mini sebagai ajang promosi mereka, sebelum film itu benar-benat tayang di layar kaca,

            “Ya, Film Metal Knight ini di produksi oleh anak-anak Medan. Produsernya pun anak Medan. Lumayan membutuhkan dana dan persiapan yang sangat matang untuk menggarap film ini. Karena genre-nya kan memang action jadi butuh banyak dana dan persiapan,” tutur Ahmad Rawi selaku pemain dibalik topeng Metal Knight.

            Berawal dari mimpi masa kecilnya, Gavin Tan yang merupakan produser dalam film Metal Knight terbilang nekat untuk memulai produksi dengan dana yang seadanya. Hal itu ia lakukan karena ingin mewujudkan mimpi di masa kecilnya. “Jadi, waktu kecil itu, Pak Gavin ada buat gambar atau semacam lukisan lucu tokoh kartun Metal Knight. Dan sekarang beliau sudah besar, beliau berniat untuk mewujudkan mimpinya di masa kecil, untuk menjadi pahlawan atau bintang superhero baru di Indonesia.” tutur Ahmad Rawi yang tahu betul mimpi sang produser.

            Terkendala dana, tim Metal Knight tetap yakin bisa menggarap film tersebut sampai ratusan serial. Saat ini, mereka sedang berusaha untuk mencari dana dan memproduksi film semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan penggemar. Saat melakukan pameran di acara CLAS : H tim Metal Knight mengaku sangat senang, karena masyarakat khususnya pecinta animasi Jepang sangat mengapresiasikan kehadiran mereka di acara tersebut.

            Apresiasi ini dapat dilihat, banyaknya pengunjung acara yang antusias untuk berfoto bersama tokoh Metal Knight, yang dibailiknya adalah Ahmad Rawi seorang aktor Medan yang sudah membintangi beberapa film pendek dan Ftv. Tim Metal Knight berharap nantinya, film yang mereka garap akan sukses dan laku dipasaran serta bisa menembus ke layar kaca International.
           
            #Ceritagadiskecil
Reading Time:

@itsvennyy