ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: Remaja
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Juli 2018

Lifestyle Blogger Medan - Jatuh Cinta
08.340 Comments

Jatuh Cinta - ”Kerap kali aku tergoda pada perasaan hanyut, pada wajah yang teduh, pada tutur yang menyenangkan hati”

Koleksi Ceritagadiskecil.com

Aku seorang remaja yang memiliki ambisi dan mimpi, yang belum sepenuhnya kuraih. Sering merasakan kegagalan, diremehkan dan harus berjuang mati-matian demi mendapatkan apa yang kuinginkan.

            Mungkin, seuisiaku pembasahan tentang jatuh cinta, pacaran dan gebetan itu menyenangkan. Tapi tidak bagiku. Mimpi dan ambisi untuk menjadi yang terbaik, pembahasan menarik yang selalu menyenangkan hati. Ah, akukan hanya remaja yang memiliki standar kecantikan minimalis. Emangnya ada yang jatuh cinta padaku? Ada yang menyukaiku seperti halnya teman-temanku yang mulai pacaran dan berbagi cinta pada lawan jenisnya. Sedangkan aku? Gadis cupu yang berteman dengan buku, informasi dan tumpukan tugas yang selalu kukerjakan serius. Aku selalu berkata, ah cinta itu omong kosong. Toh, selama ini tidak ada yang jatuh cinta padaku, mungkin karena aku tidak cantik.

            Aku terus fokus pada deretan impian dan ambisi yang kutuangkan dalam secarik kertas, tertempel di dinding kamar. Satu persatu, deretan itu mulai terpenuhi tanda ceklis, bukti dari pencapaian yang telah kutaklukan. Menjadi juara kelas, memenangkan perlombaan, mendapatkan penghargaan sudah kucapai. Tapi aku merasa hampa, karena aku jauh dari pertemanan, enatah kenapa hal sepele itu malah mengusik emosional. Namun, untungnya aku tak larut dalam kesedihan mengenai persoalan tak memiliki teman dekat. Dalam kesedihan, menerima kenyatan menjadi seseorang yang unggul akan diperolok-olokan karena keirian yang tak sesuai. Mereka, boleh saja tak mau berteman denganku. Tak masalah, aku harus tetap fokus untuk mencapai apa yang kumau.

            Ketika berjalan, berada di tempat yang sepi ataupun dalam kesendirian, aku selalu menekankan, aku masih gadis kecil yang tak cantik dan tak memerlukan cinta buta. Aku masih seorang anak yang bau kencur yang tak perlu mengenal cinta lawan jenis. Oleh sebab itu, ketika aku jatuh cinta pada seseorang aku selalu mencoba mencari keburukannya agar aku tak larut, dalam rasa yang menghanyutkanku pada persepsi yang salah. Benar saja, cara itu ampuh dan benar. Sampai saat ini, aku tak pernah memiliki seorang pacar, aku menjaga diri dengan pemikiran alam bawah sadar. Aku gadis yang belum cantik, belum pintar dan belum layak untuk melakukan pacaran. Namun, jika sudah saatnya nanti. Ketika aku sudah pintar, cantik dan memang waktunya untuk jatuh cinta, maka akan kubuka hati untuk orang yang benar-benar pantas untuk masuk dalam kehidupanku sampai mati.

            Aku tak memaksa remaja manapun untuk mengikuti caraku ini dalam menolak pacaran di usia muda. Tapi aku memaksa mereka untuk menjaga batasan ketika merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta itu wajar, normal rasanya jika menyukai seseorang yang menghanyutkan hati, memiliki tutur kata yang lembut dan memberikan perhatian lebih. Tapi ingatlah, apakah sikapnya yang membuat kita jatuh cinta itu benar-benar tulus ataupun apadanya? Atau ia hanya seseorang yang dikirimkan Allah untuk menguji sebesar apa kita menjaga diri? Lihatlah, mereka-mereka di sekelilingmu yang tergoda akan rasa cinta sesaat, apakah mereka bahagia? Apakah hidup mereka lebih baik? Jawabannya tidak. Kebanyakan dari mereka, dari lubuk hati meraka paling dalam, mereka sangat menyesal tergoda akan cinta sesaat. Bahkan karena cinta sesaat, banyak dari kita sebagai remaja, melanggar norma dan menjadi seorang ibu diumur yang tak seharusnya.

            Jagalah diri, katakanlah, saat ini aku tak cantik, aku belum pintar, aku belum pantas merasakan jatuh cinta. Maka, fokuslah pada perbaikan diri, baik fisik ataupun hati. Percayalah, jika memang sudah saatnya, maka cinta yang sesungguhnya Allah hadirkan untuk menjaga bukan merusak kita.

            Ini caraku menjaga diri dari rasa hanyut pada seseorang yang terkadang membuatku lupa, bahwa aku masih banyak pencapaian yang harus kucapai.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 31 Mei 2018

Lifestyle Blogger Medan - Mengenal Raihanita Madira  Runer Up I Indonesia Youth Icon 2017
05.270 Comments
Raihanita Madira

Anak Medan - Menurutku, hidup adalah perjalanan. Perjalanan dalam berusaha, gagal, bangkit, dan sukses menjadi rangkaian peristiwa yang membuatku merasa hidup. Namun perjalanan selalu memiliki tujuan pemberhentian, yaitu surga. 

Begitulah Raihanita Madira Brillianti Ainul Mardiah Simartha Ardhana memandang kehidupan. Gadis kelahiran Palembang, 11 Februari 2001, anak pertama tiga bersaudara dari pasangan Ningsih Jumiani dan Tata Padang Simartha, saat ini telah menyelesaikan pendidikannya di SMA Al Azhar Medan, jurusan IPA. 

Gadis yang gemar menulis telah menuangkan ide-ide menggelitiknya dalam sebuah situs media online seperti ask.fm. 

“Aku sejak zaman SMP suka nulis di ask.fm, bisa di search ask.fm namanya Raihanita Madira dan akunnya udah terverified alias ada centang birunya. Nah, kalau sekarang aku udah kurang aktif di ask.fm, soalnya jarang banget yang menggunakannya. 

Jadi, sekarang lagi suka nulis berbentuk sajak dalam bahasa indonesia dan inggris yang suka aku kirimkan ke official akun di Line,” tutrur Nita saat menceritakan kegemaran menulisnya.

Selain menulis, ia juga mengimbanginya dengan membaca. Saat ini, ia mulai tertarik mempelajari bahasa isyarat. Nita memuaskan kemauan belajar bahasa isyaratnya secara otodidak, mulai dari menonton video bahasa isyarat di internet.

 “Aku saat ini belum kuliah jadi untuk mengisi waktu luang, terkadang aku nyanyi dengan gerakan bahasa isyarat. Kemarin, saat kegiatan Rembuk Remaja, aku sempat menampilkan sebuah lagu dan bahasa isyarat, memotivasi teman-teman yang lain agar mereka bisa lebih peka dan peduli kepada teman-teman yang memiliki keterbatasan pendengaran di Indonesia ,” ujar Nita ketika menjelaskan kegemarannya saat ini.

Mengawali proses pencapaian prestasi sejak belia. Nita, berangkat dari penghargaannya saat duduk di bangku sekolah dasar, ia sempat menjadi juara ketiga dalam perlombaan Gaming

Nita mengaku, sejak dulu ia sempat tertarik pada dunia gaming edukasi, permainan yang ia gemari adalah Bobby Bola, sebuah game yang mengedukasi menurutnya. Prestasi yang diraihnya terus berlanjut, saat kelas lima sekolah dasar, ia juga sempat menjadi Top 50 Jagoan Cerdas Indonesia di Medan, audisi bakat yang diadakan oleh sebuah televisi swasta MNCTV bersama Clevo dan Koran Anak Berani. 

Tidak hanya itu, akademik yang dicapainya saat sekolah dasar cukup gemilang, ia menjadi lulusan dengan nilai UN terbaik kala itu.

Prestasi yang diraihnya tak terhenti sampai di bangku sekolah dasar, ia terus mencapai bermacam penghargaan, seperti Top 10 TOEFL Test yang diadakan oleh Primagama, menjadi perwakilan sekolah mengikuti lomba pidato bahasa inggris atau English Speech Contest yang meraih peringkat Top 20 se-kota Medan. 

Bersama timnya, ia juga meraih juara ketiga dalam lomba recycle yang diadakan oleh Pertamina. Paling berkesan menurutnya, ketika ia  meraih juara Runner Up I Indonesia Youth Icon 2017 versi YBJI saat kelas tiga SMA. Setelah menyelesaikan pendidikan, ia juga dipercaya menjadi perwakilan komunitas, mengikuti kegiatan Rembuk Remaja Indonesia, chapter Indonesia Bagian Barat yang diadakan di Tangkahan.

Raihanita saat mengikuti ajang Indonesia Youth Icon 2017

Peran serta orang tua membentuk Nita menjadi gadis yang penuh prestasi. Menurutnya, orang tua merupakan sosok penyemangatnya dalam hidup. 

            “Terutama ibuku. Banyak kata - kata motivasi yang aku tulis berasal dari nasihat ibu. Dari ayahku, aku belajar untuk menjadi sosok yang tegas dan punya prinsip. Aku belajar berusaha lebih keras dan memiliki keyakinan untuk berhasil saat diterpa cobaan. 

Aku belajar untuk berusaha memberikan sesuatu secara 'perfect', belajar mengerjakan sesuatu secara rinci dan teliti dari ayah. Sedangkan Ibu, membentukku menjadi orang yang kuat dan tegar. 

Aku menjadi sosok yang sabar dan ikhlas apabila mengalami kegagalan atau kesedihan. Belajar bahwa meninggalkan sesuatu yang kelihatan rusak bukanlah hal yang terbaik untuk dilakukan,” 

Orang tua sangat membantunya dalam menelusuri jalan kehidupan, karena itu Nita selalu melakukan yang terbaik agar tak mengecewakan.
            
Namun, di balik semua prestasi yang telah dicapai. Perjalanan hidup Nita tidak selalu mudah dan mulus, kerap kali ia mengalami jatuh bangun dalam langkah kemenangan.

           
“Wah, aku sangat banyak mengalami jatuh bangun dalam kehidupan. Namun yang paling melekat padaku adalah sewaktu SMP, aku sempat berada dalam lingkungan yang tidak baik. 

Lingkungan itu membentukku menjadi seseorang yang kasar, tidak patuh kepada orangtua, sering mengeluarkan kata - kata kotor yang tidak pantas, bahkan bolos sekolah. 

Lalu suatu kejadian, membuatku tersadar bahwa hal seperti itu tidak baik. Kejadian saat aku jatuh sakit, pada bulan Desember 2014. Aku diopname karena sakit typhoid aatu biasa kita kenal penyakit tifus,” 

Gadis kelahiran Palembang ini tampak menyesali kesalahannya ketika terpengaruh pada pegaulan yang salah.

            Masih banyak mimpi yang harus dicapai, harapan dan keinginan dalam hidup memotivasinya selalu berusaha sebaik mungkin, 

“Impian jangka pendek, saat ini aku sedang berencana membangun bisnis sendiri dari awal. Selain itu, aku juga lagi berusha menggerakkan organisasi supaya lebih aktif. 

Mohon doanya juga, sekarang Aku juga lagi coba apply ikut program jurnalistik atau kepenulisan. Dan, untuk jangka panjangnya, aku ingin menerbitkan sebuah buku, membuat rekaman dan lagu sendiri. Terus, berharapnya bisa pergi ke luar negri karena prestasi,” jelas gadis yang penuh mimpi dan harapan.

            Setiap remaja dapat mengukirkan prestasi, melakukan hal positif dan bermanfaat bagi orang lain. Keadaan remaja yang sangat krisis moral, membuat Nita perihatin. Ia menutup kisahnya dengan menyampaikan secuil pesan kepada remaja-remaja berbakat di luaran sana agar tidak terpengaruh terhadap pergaulan.

            “Jadilah remaja berkepribadian 3A. Abhipraya, Abhinaya dan Abhitah. Punya harapan, semangat dan pemberani. Jangan hanya diam dan memperhatikan kesuksesan orang lain. 

Bergeraklah, maju! ciptakan kesuksesan dengan caramu sendiri. Bahagiakanlah orang-orang di sekitarmu, banggakan negrimu. Buatlah mereka semua bangga. Jadikan keberadaanmu berarti bagi semua orang. Jangan lelah untuk menebarkan senyum dan kebaikan,” tutur Nita saat mengakhiri obrolan singkatnya bersama Gadis Kecil.

Oh iya, btw si Nita ini teman sebarak atau sekamar Gacil waktu mengikuti ajang Indonesia Youth Icon 2017 loh. Bedanya kami, si Nita mendapat Runer Up, Gacil hanya sebagai finalis. 

#CeritaGadisKecil
Reading Time:

Senin, 21 Mei 2018

Lifestyle Blogger Medan - Hampir Putus Sekolah,  Nu’man Ahda Menjuarai Lomba Panahan
02.45 6 Comments
Sosok Nu'man Ahda, Sumber : Facebook



Anak Medan - Hidup itu seperti ujian untuk menuju kemenangan begitulah Nu’man Ahda memandang kehidupan. Remaja kelahiran Medan, 3 Juli 2000 merupakan anak dari pasangan Ahmad Dahnil dan Rugainah yang tinggal di Titi Papan.

Hampir putus sekolah karena faktor tertentu, namun saat ini ia telah menyelesaikan pendidikannya di SMK Negeri 13 Medan, jurusan Teknik Komputer Jaringan. Remaja yang gemar memasak dan bermain gmaes, telah mengawali proses pencapaian prestasi saat di sekolah dasar.

Sejak duduk di sekolah dasar, Nu’man telah meraih prestasi akademiknya mulai dari peringkat pertama, kedua ataupun ketiga. Prestasi akademik yang selalu ia raih, tak henti di sekolah dasar. Remaja ini tetap berprestasi hingga menyelesaikan masa SMK-nya. 

“Prestasi akademik sih tetap dicapai, seperti juara umum, juara harapan, ya ada juga juara tilawah Al-Qur,an,” tuturnya mengingat presatasi akademik yang sudah ditelannya dari sekolah dasar hingga saat ini.

Nu’man tak hanya berhasil dalam pendidikan akademik. Ia kerap kali menjuarai di bidang olahraga panahan. Kesibukannya dalam belajar akademik, tak membuatnya berhenti belajar menjejali kreasi dan keahlian yang diminati. Misalnya saja panahan, remaja ini telah meraih dua kerjuaan panahan, mulai dari tingkat daerah sampai tingkat kota. 

“Alhamdulillah, aku pernah  menjuarai lomba panahan. Pertama itu, juara dua lomba panahan jarak 5 meter tingkat daerah di MAN 4 Medan. 

Kedua kalinya, Alhamdulillah menang juga walaupun juara ketiga, tapi yang ini tingkat kota. Suatu kepuasan tersendiri akhirnya bisa dikasih kesempatan sama Allah swt terus berlatih,” ujarnya menjelaskan kemenangan yang telah diraih dalam panahan.

Pencapaian yang telah diraihnya saat ini, tidak semata-mata membuat dirinya tinggi hati. Mimpi-mimpi selanjutnya masih ia usahakan untuk dicapai. Terlebih salah satu mimpinya menjadi seorang ahli dalam bidang komputer atau IT memaksanya untuk terus giat belajar dan berkreasi.


Nu'man Ahda di luar sekolah

Di balik anak yang sukses dan berprestasi, ada orang tua yang sangat mendukungnya. Nu’man mengaggap kedua orang tua lah yang menjadi motivasinya tetap berprestasi. 

“Menurutku, orang tua sangat berarti untukku. Mereka selalu mendukung dalam hal apapun, tergantung pada kondisi dan kemampuanku. Beliau sangat tegas dalam hal agama, tapi itu berguna dalam diriku,” Menurutnya arti orang tua.

Proses yang dilalui Nu’man tak semulus jalan tol. Banyak krikil dan lubang yang harus dilewatinya, berjalan dan memahami keadaan dengan hati-hati. Suka dan duka tentu telah ia rasakan.

“Namanya proses hidup, perjalan dalam kemenangan itu tidak mudah. Dukanya banyak, sukanya juga banyak. Meski, sempat merasakan putus asa saat berjuang mendapatkan nilai yang baik di kelas. 

Aku langsung teringat, jika sukses dalam memenangkan perjuangan pasti orang tua dan tentunya aku bakalan bangga. Motivasi itulah yang mendorong untuk tidak menyerah ataupun putus asa,” ceritanya mengenai suka duaka yang telah ia rasakan.

Menjadi seorang yang berjuang dalam mencapi cita-cita memang bukan perkara mudah, Namun juga tidak sulit jika mau melakukannya. 

Nu’man memberikan secuil pesan kepada teman-teman sebayanya yang kini juga sedang berjuang. Kepada remaja yang bersedia mengorbankan masa remajanya untuk belajar dan berkarya bukan sekedar bercerita tentang pacar dan pacar.

“Teman-temanku yang dimana aja, berjuang itu tidak mudah. Tapi ingatlah, segala rintangan hadapilah, lewati dengan bersabar dan tawakal itu akan membuatmu sukses,” tuturnya menutup perbincangan.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Senin, 01 Januari 2018

Curhatan Remaja : Jika Ingin Sukses Jangan Abaikan Tiga Kata Ini!
08.49 9 Comments
Sumber : Google

            Dear sahabat Filkot,

            Siapa sih yang tidak ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya? Tentu semua orang ingin mencapai mimpi dan harapannya. Namun untuk mencapai itu, setiap orang dituntut dapat menjalankan prosesnya dari yang biasa saja sampai yang tersulit. Sahabat Filkot, tentunya sudah sering mendengar, ‘Kalau mau sukses ya harus berusaha keras, berdoa dan berbakti kepada orang tua’ tetapi itu saja belum cukup loh sahabat Filkot. Ada tiga kata yang sering kali diabaikan. Apa saja kata-kata tersebut? Silahkan simak celotehan Filkot berikut ini!

1.      Tolong
Sadar atau tidak sadar, kita sering sekali mengabaikan kata yang satu ini ‘Tolong’. Apa sih susahnya mengatakan tolong? Toh kita yang membutuhkan bantuan? Tapi terkadang gengsi dan ego yang merubah kata itu menjadi sulit diucapkan. Misalnya saja, masyarakat-masyarakat di kota Medan. Jarang sekali terdengar kata ‘Tolong’ ketika meminta bantuan. Kita biasanya hanya bisa menyuruh dengan kata merintah seperti, “Kau ambilkan itu dulu!” apa susahnya sih jika di depan atau di belakang kalimat itu kita tambahkan kata tolong, “Tolong kau ambilkan itu ya!”

            Kata ‘Tolong’ memang terlihat sederhana, namun memiliki makna yang luar biasa. Jika kita selalu memakai kata ini, orang yang karakternya seperti apapun akan senang hati membantu kita. Karena apa? Ya, itu tadi sahabat Filkot, karena kata Tolong terdengar merendah dan tidak terkesan sombong. Jika sahabat Filkot ingin sukses mencapai mimpi, tolong memakai kata ini setiap kali sahabat bertutur kepada siapapun, jangan lupakan kata ini.

2.      Terimakasih
            Ketika kita sudah meminta bantuan lalu dibantu, maka apa yang seharusnya kita katakana? Ya, mengucapkan ‘Terimakasih’ sekecil apapun bantuan dari orang lain jangan lupakanlah kata ini. Kata ‘Terimakasih’ akan berkesan dan membekas di hati orang yang mendengarkannya. Menggunakan kata terimakasih mmbuat tutur kata yang bersaja dan merendah. Namun, sangat disayangkan. Kebanyakan orang enggan mengucapkan kata ini. Jika sahabat Filkot ingin sukses, janganlah melupakan kata ini. Ucapkanlah ‘Terimakasih’ kepada diri sendiri, Allah swt, orang tua, saudara dan orang-orang yang sudah membesarkan sahabat hingga saat ini. Buatlah mereka tersenyum dengan kata ‘Terimakasih’ yang tidak perlu sahabat Filkot beli dengan harga yang mahal.

3.      Maaf
            Tidak mudah mengucapkan kata ini. Terlebih ketika orang lain melakukan kesalahan yang membuat kita benar-benar kecewa. Benar gak sahabat Filkot? Namun kata ‘Maaf’ membuka jalan kita lebih lebar untuk mencapai mimpi-mimpi kita. Walaupun hanya terdiri dari satu kata dan empat huruf. Nyatanya kata ‘Maaf’ jarang sekali terdengar dilingkungan Filkot. Apalagi orang Medan, kebiasaanya kalau udah buat salah yang buat salah yang marah, apalagi soal hutang. Pasti yang lebih galak itu yang punya hutang saat hutangnya ditagih. Miriskan, sahabat Filkot?

            Setelah membaca tulisan ini, Filkot minta tolong kepada sahabat Filkot yang lagi menjalani proses mencapai mimpinya agar tidak mengabaikan kata ‘Maaf’ saat melakukan kesalahan, berbicara dengan orang baru, membicarakan hal yang akan membuat tersinggung atau mengungkapkan penyesalan akan kesalahan yang telah sahabat Filkot lakukan.

            Sebesar apa sih kekuatan kata ‘Maaf’ ini? Menurut Filkot sangat besar. Ketika kita mengatakan ‘Maaf’ saat melakukan kesalahan itu akan meluluhkan hati orang yang mendengarnya, apalagi dengan nada bicara dan wajah yang tulus. Kata ini dapat mengurangi sedikit kekecewaan orang lain terhadap kesalahan yang telah kita lakukan.

            Sahabat Filkot, di atas adalah kata-kata sederhana namun sering kali kita abaikan.  Baiklah, semoga postingan ini dapat menjadi pengingat kita dalam bertutur kata dan bertingkah laku, karena orang yang sukses bukan sekedar memiliki keahlian, doa dan usaha yang keras. Namun, orang yang sukses adalah orang yang bersikap dan bertutur kata lembut serta menghargai orang lain.

            Sahabat Filkot, share cerita sahabat mengenai tiga kata di atas ya…. Filkot tunggu kisah sahabat di kolom komentar Filkot. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca curhatan Filkot, maaf jika selalu ada kekurangan dan tolong Filkot ya untuk memperbaikan kekurang itu.,
Reading Time:

@itsvennyy