Sosok Nu'man Ahda, Sumber : Facebook |
Anak Medan - Hidup itu seperti ujian untuk menuju kemenangan begitulah Nu’man Ahda memandang kehidupan.
Remaja kelahiran Medan, 3 Juli 2000 merupakan anak dari pasangan Ahmad Dahnil dan
Rugainah yang tinggal di Titi Papan.
Hampir putus sekolah karena faktor tertentu, namun saat ini ia telah menyelesaikan
pendidikannya di SMK Negeri 13 Medan, jurusan Teknik Komputer Jaringan. Remaja
yang gemar memasak dan bermain gmaes, telah mengawali proses pencapaian prestasi
saat di sekolah dasar.
Sejak
duduk di sekolah dasar, Nu’man telah meraih prestasi akademiknya mulai dari
peringkat pertama, kedua ataupun ketiga. Prestasi akademik yang selalu ia raih,
tak henti di sekolah dasar. Remaja ini tetap berprestasi hingga menyelesaikan
masa SMK-nya.
“Prestasi akademik sih tetap
dicapai, seperti juara umum, juara harapan, ya ada juga juara tilawah Al-Qur,an,”
tuturnya mengingat presatasi akademik yang sudah ditelannya dari sekolah dasar
hingga saat ini.
Nu’man tak hanya berhasil dalam
pendidikan akademik. Ia kerap kali menjuarai di bidang olahraga panahan.
Kesibukannya dalam belajar akademik, tak membuatnya berhenti belajar menjejali
kreasi dan keahlian yang diminati. Misalnya saja panahan, remaja ini telah
meraih dua kerjuaan panahan, mulai dari tingkat daerah sampai tingkat kota.
“Alhamdulillah, aku pernah menjuarai lomba panahan. Pertama itu, juara
dua lomba panahan jarak 5 meter tingkat daerah di MAN 4 Medan.
Kedua kalinya, Alhamdulillah
menang juga walaupun juara ketiga, tapi yang ini tingkat kota. Suatu kepuasan
tersendiri akhirnya bisa dikasih kesempatan sama Allah swt terus berlatih,”
ujarnya menjelaskan kemenangan yang telah diraih dalam panahan.
Pencapaian yang telah diraihnya saat
ini, tidak semata-mata membuat dirinya tinggi hati. Mimpi-mimpi selanjutnya
masih ia usahakan untuk dicapai. Terlebih salah satu mimpinya menjadi seorang
ahli dalam bidang komputer atau IT memaksanya untuk terus giat belajar dan
berkreasi.
Nu'man Ahda di luar sekolah |
Di balik anak yang sukses dan
berprestasi, ada orang tua yang sangat mendukungnya. Nu’man mengaggap kedua
orang tua lah yang menjadi motivasinya tetap berprestasi.
“Menurutku, orang tua sangat berarti
untukku. Mereka selalu mendukung dalam hal apapun, tergantung pada kondisi dan
kemampuanku. Beliau sangat tegas dalam hal agama, tapi itu berguna dalam diriku,”
Menurutnya arti orang tua.
Proses yang dilalui Nu’man tak
semulus jalan tol. Banyak krikil dan lubang yang harus dilewatinya, berjalan
dan memahami keadaan dengan hati-hati. Suka dan duka tentu telah ia rasakan.
“Namanya proses hidup, perjalan
dalam kemenangan itu tidak mudah. Dukanya banyak, sukanya juga banyak. Meski,
sempat merasakan putus asa saat berjuang mendapatkan nilai yang baik di kelas.
Aku langsung teringat, jika sukses dalam memenangkan perjuangan pasti orang tua
dan tentunya aku bakalan bangga. Motivasi itulah yang mendorong untuk tidak
menyerah ataupun putus asa,” ceritanya mengenai suka duaka yang telah ia
rasakan.
Menjadi seorang yang berjuang dalam
mencapi cita-cita memang bukan perkara mudah, Namun juga tidak sulit jika mau
melakukannya.
Nu’man memberikan secuil pesan kepada teman-teman sebayanya yang
kini juga sedang berjuang. Kepada remaja yang bersedia mengorbankan masa
remajanya untuk belajar dan berkarya bukan sekedar bercerita tentang pacar dan
pacar.
“Teman-temanku yang dimana aja,
berjuang itu tidak mudah. Tapi ingatlah, segala rintangan hadapilah, lewati
dengan bersabar dan tawakal itu akan membuatmu sukses,” tuturnya menutup
perbincangan.
#Ceritagadiskecil
hebat ahli panahan begitu ya......
BalasHapuskeren jugaaa
Iya kak keren ya
HapusHalo fajarsiagian. Terimaksih atas komentar nya .
Hapusprestasinya banyak ya, sayang jika seandainya benar-benar putus sekolah. Orang-orang seperti Numan dimasa depan mampu membangun negeri ini krena tau rasanya sulit dan perjuangan di awal-awal.
BalasHapusBenar sekali kak, remaja berprestasi harus diapresiasi
HapusHalo Sabda Awal . Terimaksih atas komentar nya .
Hapus