ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: cerita gadis kecil
Tampilkan postingan dengan label cerita gadis kecil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita gadis kecil. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Mei 2017

Nurjannah Nasution, Hidup Mandiri Dari Kecil
23.561 Comments
    "Apa yang mau diulas dariku?" Gadis bernama Nurjannah Nasution itu terkekeh, saat filosofi mewawancarai dirinya untuk diulas menjadi sosok inspirasi pada rubik inspirasi di ceritagadiskecil.com

     Kerendahan hatinya itu, membuat ia tak sadar bahwa banyak hal darinya yang dapat menginspirasi banyak orang. Biasa akrab dipanggil Jannah, gadis manis kelahiran 25 Mei 1996 di Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan.

           Kisah hidupnya panjang. Ia harus hidup mandiri sejak kecil, kedua orang tuanya sudah lebih dahulu meninggalkannya pergi saat di bangku sekolah dasar, akhirnya ia diasuh oleh saudaranya yang dipanggilnya  “umi”.

     Saat memasuki jenjang sekolah menengah atas. Ia dibingungkan dengan pilihan dan pertimbangan, mengingat program wajib belajar pemerintah hanya sampai 9 tahun. "Sehabis lulus SMP, sempat dilema mau masuk SMA atau SMK Swasta? Kalau SMA bayar uang bukunya mahal, sedangkan SMK bayar bulanannya yang mahal. Kebetulan, Oom Jannah buka PAUD di sebuah desa yg cukup jauh dari tempat tinggal, butuh 60 menit untuk sampai ke sana, dengan kondisi jalan yang bisa dikatakan buruk. Biasanya kalau musim hujan, beceknya minta ampun. Kalau lagi kemarau, debu dari truk-truk yang bongkar muat sawit itu bikin sesak dada saja” keluh Jannah. 

      “Awal mulanya, pengajar di PAUD ada dua orang, tapi Jannah jadi mengajar sendirian karena yang satu lagi minta berhenti mengajar karena hamil. Sempat kewalahan. Tapi Jannah merasa, masih ada yang harus diperjuangkan, semangat belajar anak-anak di sana sangat luar biasa. Tanpa pelatihan Jannah coba untuk dewasa walau saat itu masih SMK. Dari gaji mengajar, Jannah gunakan buat bayar uang sekolah dan keperluan sendiri. Agar tidak menyusahkan umi, hampir 3 tahun Jannah mengabdi. Dan yang Jannah rasakan saat itu adalah menjadi guru itu asyik. Ketika kita mengajarkan mereka membaca  dan akhirnya mereka bisa baca, aduuhh itu luar biasa, pengen sih jadi guru lagi, tapi nanti deh buat sekolah sendiri," Gadis itu tampak sumringah saat menuturkannya.

    Tidak ingin menyusahkan orang lain, prinsip itu yang membentuk Jannah menjadi anak yang mandiri dan berjuang keras. Ia berkali-kali mendapatkan juara dalam mengeyam pendidikan. Tidak hanya prestasi akademik saja yang ia raih. Saat di sekolah dasar ia mendapat juara satu Baca Surah Pendek tingkat Kelurahan. Tidak puas pencapaian itu saja, gadis yang mengaku suka membaca dan traveling ini, juga berhasil meraih Juara 1 Cerdas Cermat BKKBN Kabupaten Labusel pada 2011, Juara 3 pidato dalam rangka Maulid Nabi Smk KHD pada tahun 2013, Delegasi Sumatera Utara ke Forum Anak Nasional di yogyakarta bersama 7 orang lainnya dari kabupaten yg berbeda, Juara 1 pidato maulid nabi SMK KHD pada tahun 2013, Juara satu Lomba cipta kreasi daur Ulang sampah oleh BLH Kabupaten Labusel pada tahun 2013 hingga 2014.

      Prestasi-prestasinya itulah yang menggugah hati kepala sekolah Jannah semasa SMK. Kepala sekolah bersisih keras untuk mendaftarkan Jannah pada pendaftaran berkas beasiswa Bidikmisi. Walaupun saat itu, Jannah kekeh tak mau kuliah di Kota Medan karena meresa tak punya biaya.

          "Iya semasa SMK. Semua teman unjuk tangan untuk ikut mendaftarkan diri dalam pendaftaran SNMPTN  dan berkuliah di Kota Medan. Jannah saat itu tau diri, orang biasa seperti Jannah sepertinya tak sanggup kalau biaya sendiri dan hidup di Kota Medan. Toh, saat itu Jannah udah jadi guru PAUD dan dapat gaji. Jadi ngapain lah jauh-jauh ke Medan kalau di kampung halaman sudah nyaman. Tapi, kepala sekolah tetap memaksa dengan iming-iming didaftarkan dengan jalur bidikmisi agar tidak repot memikirkan uang kuliah lagi. Semua berkas pendaftaran Jannah beliau yang urus sampai Jannah lolos Bidikmisi. Ya, akhirnya Jannah putuskan untuk mengambil kesempatan itu," Tutur Jannah mengingat kisah pertamanya mendapatkan beasiswa Bidikmisi. 

         Kehidupan gadis ini tak melulu mendapatkan prestasi dan berhasil dalam segala hal. Jannah juga merasakan getirnya kegagalan. Ia tak memungkiri kehendak Allah memang tak ada yang tau. "Kegagalan sih banyak ya, tapi yg paling berkesan itu saat gak lulus SNMPTN,  3 jurusan yg dipengeni kali yaitu, Psikologi, PG PAUD, dan Bimbingan Konseling. Tapi ketiganya gak ada yang lolos, suer deh, gak tau lagi mau gimana dan sempat nyoba-nyoba jalur yang langsung kerja. Seperti Polwan dan STAN aduhh , belum tau kemarin nasibnya gimana. Sampai akhirnya lulus di Poltenik Negeri Medan," Jannah sedikit terkekeh dengan kisah kegagalannya itu.

     Namun, kegagalannya tak mengubah sikap mandiri dan berjuang keras. Ia tetap berusaha dan berdoa agar tidak menyusahkan orang tua angkatnya di Medan yang ia panggil “Bunda”. Ia tau, bahwa keadaan yang mengharuskannya untuk hidup mandiri. "Jannah sampai sering nolak kalau dikasih uang jajan sama bunda. Karena Jannah sudah terbiasa tidak meminta ataupun menerima uang dari umi. Bunda marah kalau Jannah menolak uangnya. Yasudah, mau gak mau Jannah terima karena gak mau nyakitin hati bunda," Jannah sedikit berkaca-kaca.

     Jannah memandang kehidupan dengan sederhana, "Hidup itu singkat, maka pergunakanlah waktu yang singkat itu sebaik-baiknya dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama”. Mimpinya saat ini begitu banyak, salah satunya adalah mendirikan sekolah yang basis pendidikannya ia buat sendiri. Pengalaman mengajar anak-anak PAUD serta getirnya memperjuangkan pendidikan, membuat ia tidak mau generasi negeri ini merasakan seperti yang ia rasakan dulu. Hal inilah yang melatar belakangi gadis ini mengabdikan ilmunya melalui Gerakan Literasi Anak Pesisir, program yang berhasil ia jalankan bersama teman-teman komunitasnya dengan bantuan dana hibah dari Kemenristekdikti.

"Jangan pernah takut bermimpi, karena mimpi adalah sesuatu yg harus diikhtiarkan. Terus bergerak dan galih potensi diri, jangan jadikan kemiskinan sebagai penghalang" pesan Jannah untuk generasi mendatang Negeri ini. 

         Jannah juga selalu belajar dari kegagalan orang yang ada di sekitarnya, menjadi jembatan ia menuju mimpi-mimpinya.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Senin, 08 Mei 2017

Lifestyle Blogger Medan - 3 Hal Menarik Yang Terjadi di Acara Screeningnya Fisabilillah Production
03.320 Comments
 Lifestyle Blogger Medan - ceritagadiskecil.com | Suasana pagi hari di gedung utama taman budaya kota Medan, berbeda seperti hari biasanya nih sahabat filosofi. Banyak remaja Muslim yang memadati gedung utama, dan mengisi data diri di stand pendaftaran. Pada tanggal 7 Mei kemarin, bisa dikatakan sebagai hari istimewa bagi teman-teman Fisabilillah Production, Film Dakwah yang ada di Kota Medan. Yang jargonnya itu 'Inspirasi Film Dakwah' .

      Di hari bersejarah bagi mereka. Teman-teman fisabilillah atau yang akrab disebut Fispro ini menggelar acara screening Film, dengan mengambil judul screeningnya, "Fispro Move Up 1.0 2017" . Acara ini berhasil menarik penikmat Film kota Medan, loh sahabat filosofi. Karena dengan tiket masuk seharga Rp. 25.000, penonton bisa menikmati empat Film pendek yaitu Aurora, Karena Dia, Madrasah Pertama, dan Spesial Movie yang merupakan hasil karya dari teman-teman Fispro ini.

1. Penonton Salah Menyebut Nama Sutradara.

    Saat sesi kuis dalam acara screeningnya Fispro. Ada pertanyaan yang diberikan oleh MC kepada peserta yang mau mendapatkan hadiah. Nah, pertanyaannya adalah 'Siapa sih nama sutradara dalam Film Madrasah Pertama?'

      Seorang remaja yang berasalkan dari SMK Broadcasting Bina Creative Medan, berantusias untuk menjawab. Remaja itu menyebutkan nama sutradara yang ia ketahui.

      "Nama sutradara Film Madrasah Pertama itu, Muhammad Fajruchi K Uchi." Saat remaja itu menyebutkan nama sang sutradara dengan yakin, MC dan beberapa penonton tertawa. MC kembali mempertanyakan apakah jawaban yang diberikan remaja itu, sudah yakin benar.

      Dan yang kedua kalinya, remaja itu menyebutkan nama yang sama dengan yakin. "Iya, nama sutradaranya itu Muhammad Fajruchi K Uchi," remaja itu sangat yakin.

      MC kembali tertawa. Pasalnya nama yang disebutkan remaja tersebut salah. "Ya, jadi yang benar itu namanya Muhammad Fajruchi K. Ya, gak ada Uchi nya," klarifikasi MC sambil tersenyum.
       Dan yang menariknya, remaja ini adalah anak murid dari sang sutradara. Wah... apa yang membuat remaja ini lelah yah sahabat filosofi?

2. Salah Menyebutkan Judul Film

      Hal dipoin pertama kembali terjadi nih sahabat filosofi. Tapi bedanya yang ini adalah seorang ibu yang salah menyebutkan judul filmnya Fispro. Tapi menjawabnya penuh percaya diri.

      MC kembali memberikan pertanyaan kepada penonton yang menginginkan hadiah. "Apa judul Film Fispro yang menang di Bandung?" Tanya MC pada sesi kuis. Seorang ibu yang duduk di bangku penonton agak depan langsung unjuk tangan dan maju ke depan.

         "Judulnya Senyap dalam sunyi," ucap ibu tersebut sangat percaya diri.
 
        Lagi-lagi MC tertawa, tidak hanya MC namun sutradaranya juga ikut tertawa. Melihat reaksi tersebut, sang ibu merasa jawabannya salah dan meralat kembali jawabannya.

         "Bukan mbak.. eee... judulnya itu Sunyi dalam Senyap," ibu tersebut menebak-nebak. Lagi-lagi MC dan beberapa penonton jadi tertawa.

         Hingga jawaban ketiga kalinya, sang ibu baru menjawab dengan benar. "Eeee... jawabannya itu Lenyap Dalam Sunyi mbak,"

3. Misteri Nama akhir Sutradara

     Yang menarik dari acara screeningnya Fispro ini adalah misteri nama akhir Sutrada. Sang sutradara memiliki nama, Muhammad Fajruchi K. Banyak penonton yang salah kira dan bertanya-tanya, apa sih (K) nya itu? Hayo sahabat filosofi..  ada yang tau apa kepanjangan dari huruf K tersebut?

     Ya, sang sutradara mengklarifikasi bahwa nama akhirnya yang berhuruf (K) tersebut, merupakan singkatan dari (Kahfie).

     Wah... gimana filosofi? Ada-ada saja ya yang terjadi di acara screeningnya Fispro ini... Semoga kejadian di atas menambah kemeriahan acara yang diadakan oleh Fispro dan juga bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan. Oh iya filosofi. Fispro ini orang-orang yang menjadikan Film untuk sarana menyebar kebaikan loh... Jadi tetap dukung karya-karyanya Fispro dan Film Makers lainnya yaa...

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Rabu, 03 Mei 2017

Surau dan Silek, Film Terbaik Indonesia?
19.101 Comments
  ceritagadiskecil.com | Hallo sahabat. Kali ini Gadis kecil akan mereview Film Indonesia yang telah tayang pada tanggal 27 April lalu nih... Kalau dilihat dari poster filmnya, Surau dan Silek ini tampak tidak menarik untuk di tonton. Namun, jika dicerna dari sudut pandangan judulnya. Film ini sangat menarik. Apakah hanya judulnya saja yang menarik? Yuk baca review-nya di bawah ini.

    Film Surau Dan Silek atau jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, menjadi Mushola Dan Silat. Ini adalah film keluarga yang  berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis pada tahun 2017, diproduksi oleh Mahakarya Pictures, dan diproduseri oleh Dendy Reynando dan Emil Bias. Disutradarai oleh Arief Malinmudo pada tahun 2016.

      Sekitar tanggal 2 Mei 2017. Filosofi tertarik untuk menonton film ini sebagai bahan riset tulisan. Awalnya sih sedikit ragu, karena melihat posternya yang tidak menarik. Namun setelah menontonnya, Gadis kecil jadi terkesan dan tidak bisa berkata apa-apa.

     Film yang diisi oleh pemain-pemain, yang bukan dari kalangan artis ini dikemas begitu apik, tidak hanya dari segi teknisnya saja. Tapi dari penyajian ceritanya sungguh luar biasa. Kenapa Filosofi bisa berkata seperti itu? Ya, karena Film ini menyajikan cerita yang sangat berani dan bisa dibilang nekat.
      Di awal Film. Penonton sudah disajikan sebuah pertarungan yang dilakukan oleh anak-anak sekitar berumur 11 tahun dalam sebuah turnamen. Seperti judulnya, Suarau dan Silek. Diawal Film ini sudah menggambarkan judulnya, yang diperankan anak-anak dalam memainkan bela diri silat asal Minangkabau. 

Menurut Gadis kecil,  awal Film ini cukup bahaya jika ditonton oleh anak-anak kecil. Karena anak-anak yang belum mengerti bela diri, dikhawatirkan akan mengikuti adegan yang terjadi di dalam Film itu. Namun, setelah menonton secara keseluruhan, rasa kekhawatiran Filosofi ternyata salah. Film ini mengajarkan kepada penonton bahwa silat bukan untuk gaya-gayaan atau untuk kejahatan. Tapi silat adalah bagian dari mengendalikan diri. Ada kata-kata yang masih melekat diingatan filosofi. Yaitu, "Lahir Silat untuk mencari Kawan, Adanya Silat Untuk Memahami Tuhan," kira-kira begitu yang diajarkan oleh pemain yang berperan sebagai guru silat. Serta Film ini juga mengajarkan. Bahwa silat merupakan bagian dari 3S yaitu, Shalat, Shalawat dan Silat.

Semuanya harus seimbang, jika tidak. Silat hanya akan membawa kehancuran pada diri seseorang.
 Tidak hanya mengajarkan apa arti silat yang sesungguhnya. Film ini juga dikemas secara santai dan sederhana. Karena ada selingan humor di dalam Film ini, humor yang dihadirkan oleh seorang anak berbadan gembul dan paling lucu di antara teman-temannya. Sosok itu bernama Dayat. Karena pemeran utama dalam Film ini adalah tiga orang anak yang bersahabat dan berguru silat. Mereka bernama Adil, Kurip dan Dayat. Dari mereka bertiga lah penonton juga dibukakan matanya, akan arti persahabatan.

     Sungguh, Film ini memiliki banyak kekayaan. Tidak hanya tentang silat dan persahabatan. Namun, Film ini juga mengenalkan penonton akan adat, kebudayaan, alam, serta bahasa Minangkabau yang jarang diketahui Masyarakat Indonesia.

      Dengan beraninya, Film ini memakai bahasa Minangkabau dan dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia. Dari Film ini juga, penonton dapat belajar tentang bahasa Minangkabau. Terlebih tentang kebiasaan pemuda Minangkabau, yang harus merantau untuk mencari kesuksesan dan kembali ke kampung setelah mendapat kesuksesan dari perantauannya.

    Dan kesimpulannya nih... Film ini sangat luar biasa. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Terlebih, Film ini juga bisa sebagai alat untuk mempromosikan keindahan Minangkabau kepada khalayak ramai. Apabila, kota-kota lain dapat memproduksi Film seperti ini. Gadis kecil yakin kalau bangsa kita akan lebih dikenal keindahannya dan karakter filmnya yang mendidik. Semoga, akan ada film-film yang lebih bagus lagi dari Film Suara dan Silek yang berisi memperkenalkan kebudayaan di setiap masing-masing daerah.

     Oke deh sahabat... Kamu wajib nonton dan dukung Film ini. Karena Film ini sangat patut di apresiasi dan berhak memecah rekor penonton terbanyak di tahun 2017 ini.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Selasa, 02 Mei 2017

Kebakaran di Mabar, Menewaskan Satu Anak
06.19 2 Comments
    Rumah separuh papan ludes terbakar dan satu anak tewas. Selasa (2/5) di Mabar Pasar I, Kecamatan Medan Deli. Sekitar pukul 19.00 wib, kepulan asap dan api tampak membumbung di atap rumah tersebut. 

    Untuk penyebab terjadinya kebakaran ini, belum dapat dipastikan. Namun, telah diketahui seorang anak berumur 2 tahun dari keluarga tersebut, hangus terbakar. Pasalnya, sang ibu memiliki tiga anak dan yang sempat terselamatkan hanya dua orang anaknya saja.

     Pemadam kebakaran terlambat datang, sehingga rumah tidak sempat terselamatkan. Sedangkan kejadian ini menyebabkan kecamecatan panjang di sekitar lokasi kejadian, polisi ikut berjaga-jaga dan mengatur lalu lintas.

       "Jalan jadi macet karena ada kebakaran. Kurang tau sih kenapa bisa terbakar. Tapi yang saya tau rumah itu jual minyak bensin. Saya pernah beli di situ." Ujar Suroso pengemudi yang melintasi jalanan.

      Kejadian ini mengundang rasa perihatin warga sekitar.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Sabtu, 29 April 2017

Travel Blogger Medan | T-Garden Wisata Bali Yang Ada di Medan?
07.29 5 Comments

Suasana T-Garden di sore hari potret oleh Venny Eriska

Travel Blogger Medan - Hallo, sobat Wisata Kota. Libur panjang, kalian mau kemana nih? Ke Singapura? Jepang? Hongkong? Atau di Indonesia yang cantik apa ya? Hemm.. gimana kalau ke Bali? Wah asik tuh.. Tapi kalau gak punya uang gimana ya??

Tenang sobat Wisata Kota. Kali ini, Gadis kecil akan mengajak sobat untuk menikmati wisata Bali di Kota Medan. Wah... emang ada? Tempat wisata apa sih yang ada di Medan itu? Kok sok nandingi wisata Bali?

Oke deh sobat. Tempat wisata ini namanya T-Garden. Tempat wisata yang masih anget-angetnya nih di Kota Medan. Letak T-Garden bisa di bilang lumayan jauh dari kota Medan, yaitu berada di Jl. Jati Kesuma, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Untuk lokasinya memang sulit diakses nih sobat, karena tempatnya masih asri banget .. jauh dari kata perkotaan. Kalau sobat bingung cari alamatnya dan gak mau mendadak seperti ayu ting-ting karena sibuk cari alamat. Sobat Wisata Kota tenang saja. 

Jika sobat menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil, sepeda, dan lainnya) sobat bisa menuju ke arah Simalingkar B. Tentunya, sobat tau dong Kebun Binatang yang ada di Kota Medan? Nah, dari lokasi kebun binatang, sobat hanya membutuhkan sekitar 10 menit untuk sampai ke T-Garden. Nah, untuk arah jalan dari Kebun Binatang ke T-Garden, sobat bisa mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan oleh pengelola T-Garden.

Lalu, gimana Gadis kecil? Kalau kayak kami ini? Yang gak punya kendaraan pribadi. Yang cuman bisa ngandali abang-abang tukang angkot. Nah, sobat yang ini wajar saja jika khawatir. Karena lokasi T-Garden memang sangat asri dan jauh dari perkotaan. Kalau gak punya kendaraan pribadi, kalau dari kota Medan menuju ke T-Garden sobat bisa menggunakan angkutan umum (angkot). 

Sobat dari kota Medan ke Jalan Jamin Ginting bisa menggunakan angkot. Nah kalau sudah sampai di Jalan Jamin Ginting, baru deh sobat pesen gocar atau Go-Jek. Kenapa harus dari jalan Jamin Ginting, filosofi? Jawabannya sederhana. Kalau dari kota Medan ke T-Garden naik go car atau Go-Jek tentu bayarnya akan mahal. Jadi bisa sobat akali dengan naik angkot.

Untuk perginya sih bisa aman jika sobat tidak punya kendaraan pribadi. Tapi, pulangnya ya hati-hati saja ya hihi... Ada beberapa hal yang harus sobat persiapkan nih kalau mau ke T-Garden ini. Apa aja itu? Sobat bisa baca di artikel Hal Yang Harus Dipersiapkan Untuk Tempur Ke T-Garden

Soal rute perjalanan sudah. Nah, berapa ya tiket masuknya? Mahal seperti di Bali kah? Jawabannya Tidak. Ya, wisata T-Garden ini sangat murah. Kemarin, waktu Gadis kecil ke T-Garden masuknya hanya Rp.10.000 (di hari biasa), tapi sekarang sudah mulai naik sobat. Jadinya, di hari biasa tiket masuknya Rp. 15.000/orang sudah bebas biaya parkir. Untuk hari libur hanya Rp. 20.000/orang sudah bebas biaya parkir juga. 

Nah, harga tiket di atas berlaku untuk menikmati wisata yang ada di T-Garden saja dan boleh berfoto-foto ria. Namun, untuk menikmati wahana permainannya seperti flying fox, mobil-mobilan APV beda lagi harganya. 

Untuk menikmati permainan itu sobat bisa membayar tiket masuk sebesar Rp.30.000/orang dan dapat minuman juga loh. Kalau mau yang lebih menantang, sobat bisa merasakan wahana berkuda di T-Garden ini. Cukup menambah Rp.10.000/orang setelah membayar tiket masuk.

Konsep yang disajikan T-Garden ini sangat unik, dengan nuansa patung-patung Bali dan Gapura seperti di Bali serta lantunan musik ala-ala di Bali. Namun, karena masih anget tempat wisatanya. Banyak hal yang harus dilengkapi agar pengunjungnya lebih nyaman untuk berlama-lama di T-Garden. Mau tau apa saja yang harus dimiliki T-Garden ke depannya? Simak di artikel ya.

Menurut Gadis kecil, T-Garden ini bakalan booming dan syukur-syukur bisa ngimbangi Bali. Jadi, wisatawan yang datang ke Medan bisa berkunjung ke T-Garden ini. Nah, kabar baiknya. Pengelola T-Garden mau menambahkan tempat untuk Honeymoon nih Sobat... Wah, siapa nih yang bakal Hanymoon di sini? Yang jomblo yok segera cari jodoh hihihi...

#Ceritagadiskecil
Reading Time:
4 Hal Yang Harus Dipersiapkan Untuk Tempur Ke T-Garden
07.240 Comments
   
 
Patung Ala Bali di T-Garden Potret oleh Venny Eriska

    Ceritagadiskecil.com | Sobat !! Pelancong di Kota Medan lagi dihebohkan dengan tempat wisata bernama T-Garden nih. Tempat apa sih T-Garden itu? Nah buat sobat yang belum tau bisa intip-intip tentang wisata ini di artikel Tempat Apa Sih T-Garden Itu?

    Jika sobat sudah tau tempat apa T-Garden itu dan tertantang untuk mengunjunginya. Nah, sobat harus mempersiapkan 4 hal untuk tempur ke T-Garden nih. 4 hal ini berdasarkan pengalaman Gadis kecil yang udah duluan datang ke sana.

1. Kendaraan

    Bagi sobat yang datang ke T-Garden menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor ataupun mobil. Bisalah, sobat abaikan poin pertama ini. Pasalnya, ini khusus untuk sobat yang datang ke T-Garden menggunakan layanan jasa transportasi umum seperti angkot ataupun Go-Jek. Nah, sobat yang menggunakan jasa tersebut bisa dikatakan aman saat perginya. Karena dari tempat sobat berangkat, banyak transportasi umum yang bisa sobat gunakan. Entah itu, angkot, becak, Gocar, grab, taxi atau sejenisnya. Sobat bisa ketawa-ketiwi sesampainya di T-Garden karena di suguhkan pemandangan yang indah. 

      Tapi sobat akan merasa cemas saat pulangnya, karena tidak ada satupun angkot maupun becak yang melintas di depan tempat wisata T-Garden ini. Ah, Gadis kecil penakut nih.. kalau gak ada becak dan angkot kan masih ada Gocar ada Grab. Etss.... jangan ngehakimi filosofi dulu. Ini pengalaman filosofi loh, saat pulang dari T-Garden. Filosofi memesan Go-car dan sejenisnya. Tapi, nyatanya nihil... karena tidak ada satupun supir Go-car atau Grab yang mau nampung pesanan Gadis kecil. Yaaa... karena lokasi T-Garden ini masih jarang di jamah manusia moderen seperti di Kota hihihi... Bahkan supir Grab dan GoCar belum tau lokasi ini. Nah, kalau sobat search di Google. Maka, lokasi T-Garden belum ada muncul.

    Nah, karena gak ada angkot dan becak plus Grab dan Go-carnya sombong gak mau menerima pesanan Gadis kecil.. Ya.. terpaksa dehjalan sejauh 2 km untuk mengakses jalan yang dilalui angkutan umum.. Wah.. ini persiapan yang cukup serius ya sobat. Jangan sampai terulang lagi dengan sobat-sobat lainnya.

2. Baterai Ponsel

    Buat sobat yang doyan foto. Tentunya, hal kedua untuk tempur ke T-Garden adalah baterai ponsel. Kenapa? Karena saat berfoto-foto. Tentunya sobat akan lupa sama daya baterai sobat. Belum sempat foto di segala penjuru T-Garden. Eh baterai sobat habis. Mau charger dimana coba? Gak asik kan kalau jalan-jalan kehabisan baterai? Nah sobat bisa bawa powerbank untuk daya baterai tambahan.

3. Gunakan Baju Berbahan Adem, Kita mau ke Bali Bukan Ke Jepang

     Nah, sobat... jangan sampai salah kostum saat liburan yaa.. kalau sobat mau ke T-Garden. Kenakanlah pakaian yang adem jangan pakai pakaian untuk ke Jepang saat musim dingin. Memang sih, di T-Garden itu udaranya sejuk walaupun matahari lagi terik. Tapi gak pakai mantel dan shall juga kali.. Pakai pakaian yang simpel aja deh yang nyaman buat sobat.

4. Uang Yang Cukup

    Jangan bawa uang pas-pasan deh kalau mau ke T-Garden. Karena akan banyak godaannya. Selain wahana bermainnya yang akan menggoda. Makanan yang dijual di T-Garden juga akan menggoda perut sobat. Untuk itu siapkan uang yang cukup untuk jajan yaa ..

     Oke deh sobat... mungkin itu saja yang harus dipersiapkan. Sederhanakan? Siap mengunjungi T-Garden? Tempat Wisata ala-ala Bali yang ada di Medan? Yokk.. Gadis kecil tunggu cerita-cerita dari sobat...

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Jumat, 14 April 2017

Jalanan Menuju Labuhan Belawan, Rusak Parah!!
01.28 2 Comments

Foto Ambil oleh Bang Idho (Siswa SMK BBC Medan)
Ceritagadiskecil.com | Jalan raya menuju labuhan Belawan rusak parah dan digenangi air. Minggu (9/4) di simpang kantor, depan Polsek labuhan dan Rumah sakit ameta sejahtera. Terdapat jalan yang rusak parah dan digenangi air setelah terjadi hujan yang cukup deras. Jalanan ini sudah rusak sekitar lima kali, dan kembali rusak parah serta belum adanya perbaikan dari pemerintahan setempat.

        Kondisi jalan yang cukup parah sering kali membahayakan para pengemudi yang melintasi jalan tersebut. Sempat terjadi beberapa kali, pengemudi terjatuh di lubang-lubang jalan dan ada juga korban yang kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit. Keadaan tersebut, sangat merisaukan pengemudi yang berlalu lalang.


Kondisi Jalan yang memprihatikan
            Melihat kondisi ini, salah seorang pengemudi mengeluh dan berharap adanya perbaikan dari pemeritahan Kota Medan, Sumatera Utara.

         "Saya berharap pemerintah atau kepolisian setempat segera memperbaiki jalan ini dengan sangat baik. Aalagi sebentar lagi mau Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Gak mungkin jalannya tidak diperbaiki dan dibiarkan saja seperti ini. Takutnya, banyak korban yang terperosok di antara lubang-lubang jalan yang rusak," harap Muhammad Ridho seorang pengemudi yang melitasi jalan tersebut.

         Jalan rusak masih menjadi masalah di Kota Medan. Hal ini merupakan tanggung jawab pemerintah dan rakyat untuk sama-sama menjaga jalan agar tidak rusak parah.


#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Selasa, 11 April 2017

Suporter PSMS Medan Kecewa, Harga Tiket Semakin Mahal!!
07.170 Comments
      Filosofikota.com |  Suporter PSMS Medan tidak dapat masuk ke studion karena harga tiket semakin mahal. Minggu (9/4) di stadion Teldan, Medan. Digelar pertandingan persahabatan antara PSMS Medan dengan Arema FC. 

      Pertandingan pershabatan ini mengundang antusias suporter PSMS Medan untuk mendukung tim kebanggaan mereka. Suporter yang kebanyakan dari kalangan anak sekolah dan mahasiswa ini harus menahan rasa kecewa, sebab mereka mengetahui harga tiket masuk yang semakin mahal.

       Suasana suporter PSMS di depan Studion Teladan

   Ceritagadiskecil.com | Suporter PSMS Medan sempat melakukan aksi Boikot atau demo bersama atau unjuk rasa demi pengertian para panitia atau pengurus PSMS. Kenaikan harga tiket ini disebabkan karena ruginya penghasilan, saat pertandingan waktu lalu, PSMS vs Persib Bandung yang merugikan para panitia akibat ulah suporter. 

      Biasanya tiket masuk untuk menonton pertandingan di Studion Teladan hanya 15 ribu dan paling mahal 18 ribu. Namun, saat ini harga tiket melonjak menjadi 25 ribu. Mengetahui hal tersebut suporter kecewa dan akhirnya memutuskan tidak membeli tiket dan masuk ke studion. Suporter PSMS berharap adanya kebijakan mengenai harga tiket,

"Kami suporter masih ada yang bersekolah, kuliah, jadi kami berhrap harga tiket tidak disesuaikan sesuai penonton biasa atau Vip," harap Ridho salah seorang suporter PSMS Medan yang merasa kecewa.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Minggu, 09 April 2017

Tragis!! Pembantaian Sekeluarga di Mabar.
08.48 2 Comments
Rumah Kediaman Korban Pembantaian

Ceritagadiskecil.com |  Pembantaian satu keluarga di dalam rumah terjadi secara teragis. Minggu (9/4), di Jalan Kayu Putih, gg. Benteng, Kecamatan Medan Deli, kelurahan Mabar. Warga sekitar dihebohkan dengan penemuan lima jenazah di dalam  rumah keluarga Riyanto.

      Berdasarkan informasi dari tempat kejadian, korban pembunuhan yaitu pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Suryani (35) kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertua Riyanto, Sumarni (50). Serta anak terakhir mereka bernama Kirana (3) selamat dari pembantaian namun kondisi kritis dan di bawa ke RS. Mitra Medika.

       Penemuan jenazah ini, berawal dari kecurigaan seorang tetangga bernama Serimpi (40) yang melihat pintu samping rumah korban terbuka dan lampu masih menyala, padahal saat itu sudah pukul 9.30 wib. 

       "Melihat kondisi tersebut, Serimpi masuk melalui pintu samping dan terlihat Riyanto sudah tergeletak tak bernyawa. Sedangkan mertua Riyanto tergeletak di dapur,  Yani istri Rianto dan anak-anaknya bersimbah darah di dalam kamar. Yani dan kedua anaknya berada di atas ranjang sedangkan anak yang paling kecil si Kirana berada di bawah kolong kamar kondisi kritis dengan lebam di mata dan sayatan di bahunya," papar Darman  salah seorang keluarga Riyanto.

       Data yang didapat dari warga sekitar, kronologi kejadian ini terjadi pada malam minggu. Seorang tetangga mengaku melihat ada tamu yang datang ke rumah korban sekitar pukul 23.00 wib dan setelah kejadian itu tetangga juga mendengar adanya suara sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga, korban dibantai pada malam hari dan warga sekitar tidak mendengar karena rumah korban kedap suara.

        "Tadi saat anaknya yang kritis sudah sadarkan diri, sempat ditanya. Siapa yang datang ke rumah pada malam itu. Dan anaknya bilang kalau yang datang kawan bapaknya," ujar Karjo warga sekitar.

         "Kalau perampokan kayaknya gak mungkin. Soalnya rumah korban gak ada yang rusak, barangnya yang hilang cuman sepeda motornya aja. Tapi, perhiasan di tubuh istrinya Riyanto si Yani gak ada di ambil." Ujar Darman salah seorang keluaga korban.

         Berdasarkan paparan dari Darman, Riyanto baru saja naik jabatan menjadi Kepala Gudang di daerah Metal beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, salah satu anaknya juga baru merayakan ulang tahun, terlihat adanya hiasan perayaan di rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah korban.

     "Padahal kemarin saya baru undangan sama si Yani, gak nyangka paginya udah seperti itu," ujar tetangga korban.

        Pihak kepolisian sudah melakukan introgasi dan rumah korban sudah digarisi polisi. Namun, untuk motif kejadian pembantaian ini belum diketahui secara pasti karena pihak kepolisian belum mengungkap secara jelas.

         Saat ini, sekitar pukul 21.00 wib lima jenazah sudah dikembalikan kediaman Ibunya Riyanto. Polisi mengawali kembalinya jenazah karena warga semakin memadati daerah rumah korban dan kehadiran jenazah.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 06 April 2017

Pelajar Kota Medan, Antusias Mengikuti Festival Film Kawal Harta Negara!!
03.320 Comments
Peserta Seminar bersama crew Nettv di Acara BPK Medan
      Ceritagadiskecil.com | Hadirnya Festival Film Kawal Harta Negara yang diadakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Kota Medan, disambut antusias oleh kalangan pelajar maupun umum. Kamis (6/4) di kediaman Badan Pemeriksa Keuangan, Jl. Imam Bonjol No.22, Madras Hulu, Medan Polonia. Digelar acara bertajuk Festival Film 'Kawal Harta Negara' dengan menghadirkan pemateri nasional seperti Danial Rifki sutradara film La Thazan dan Produser dari Net Tv.

          Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 wib dan dihadiri oleh puluhan peserta tersebut, diawali dengan sesi photoboth yang sudah disediakan. Sesi pertama membahas tentang video journalisme yang dibawakan oleh produser dari Net Tv, lalu disambung penjabaran tentang perfilman yang dibawakan oleh Danial Rifki. 

        Antusias peserta yang hadir semakin terasa, ketika pembawa acara memberikan tantangan kepada peserta untuk mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan oleh panitia dan Net tv. Kegiatan terus berjalan hingga siang hari, tidak hanya diisi oleh tokoh-tokoh nasional. Kegiatan ini juga dikawal langsung oleh BPK. 

             "Festival Film Kawal Harta Negara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat ikut menjaga dan mengkawal harta yang ada di Negara ini lewat kreativitas film," jelas salah satu anggota BPK dalam penyampaian materi singkatnya.

              Dalam kegiatan tersebut, peserta tidak hanya sekedar mendapatkan materi. Namun, berkesempatan mengikuti Pitching Forum atau lomba ide cerita. Masing-masing peserta diperbolehkan mengumpul lebih dari satu ide. Nantinya, ide cerita yang menarik dan sesuai dengan tema akan dipilih dan mengikuti Pitching Forum pada tanggal 7 April. Dua ide cerita yang terpilih akan mendapatkan dana produksi pembuatan film sebesar sepuluh juta rupiah.

            "Apapun hasilnya nanti, yang penting sudah melakukan yang terbaik," tutur Venny seorang siswi SMK Broadcasting Bina Creative yang mengikuti lomba ide cerita.

          Kegiatan Festival Film 'Kawal Harta Negara' ini tidak hanya digelar di kota Medan. Namun, sudah berlangsung dari jauh hari di beberapa kota seperti Magelang, Jakarta, Ternate dan masih ada satu kota lagi.

           Tidak hanya lomba ide cerita yang diusung oleh BPK, ada lomba lainnya seperti lomba film, video journalisme, dan iklan layanan masyarakat. Untuk informasi selengkapnya bisa kunjungi website BPK ----> Badan Pengawas Keuangan

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 30 Maret 2017

Lifestyle Blogger Medan - Tidak Perlu Takut Buat Film, Pusat Perkembangan Film Telah Menyediakan Fasilitas!
21.281 Comments

  
          Ceritagadiskecil.com | Dalam diskusi singkatnya perwakilan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan soal fasilitas untuk sineas. Kamis (3/30) di Taman Budaya Sumatera Utara tengah diadakannya diskusi singkat mengenai ‘Film dan Masyarakat Film’. Acara yang digelar untuk memperingati hari film nasional, dihadiri siswa, mahasiswa, dan insane perfilman lokal.

            Diskusi singkat tersebut dibawa oleh perwakilan menteri pendidikkan dan kebudayaan, Ibu Marlina dari Puast Perkembangan Film. Semua peserta yang menghadiri acara diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan Ibu Marlina. Diawali dengan sesi tanya jawab, banyak peserta yang mempertanyakan soal fasilitas yang disediakan oleh Kementrian Kebudayaan.

            “Bagaimana soal fasilitas yang diberikan oleh Pusat Pengembangan Film? Dan Berapa lama proses untuk mendapatkan fasilitas tersebut?” tanya salah seorang peserta.

            Dengan sigap Ibu Marlina mencoba menjelaskan tentang program fasilitas pembuatan film yang diberikan oleh Pusat Perkembangan Film. “Ya, kita memiliki program pemasilitasan untuk komunitas dan sekolah yang ingin membuat film. Dana tersebut akan dikasih kepada komunitas atau sekolah yang telah mengirimkan proposal yang sesuai dengan  prosedur sesuai SOP yang telah dijabarkan dalam website kita Pusat Perkembangan Film. Kita tidak hanya memberikan fasilitas, namun kita juga gencar melakukan kegiatan seperti seminar atau workshop film di masing-masing daerah. Jadi, kami berharap agar sines-sineas yang ada di Indonesia tidak menyia-nyiakan program ini,” tutur Ibu Marlina.

            Sineas kota Medan, khususnya para pelajar merasa kesulitasn soal dana untuk memproduksi film hal tersebutlah yang menjadi kendala mereka dalam membuat film. Salah seorang pelajar asal Kota Medan, berharap dengan adanya program teresebut bisa membantu pelajar sepertinya yang ingin mewujudkan mimpi untuk membuat film bisa tercapai.

            “Ya, semoga aja dengan adanya program ini, Aku dan kawan-kawan bisa lebih giat lagi untuk produksi film kreatif dan bermanfaat untuk banyak orang,” harap Venny.

#Ceritagadiskecil


Reading Time:
 Pusat Perkembangan Film Mengatakan Kurangnya Kritikus Film, Membuat Film Indonesia Tidak Berkualitas!
20.590 Comments
Ibu Marlina dalam diskusinya


           Ceritagadiskecil.com | Dalam puncak perayaan hari film Nasional, Kota Medan kedatangan menteri pendidikan dan kebudayaan Pusat Perkembangan Film. Kamis (30/3), di Taman Budaya Sumatera Utara tengah di gelar perayaan untuk memperingati hari film Nasional. Dalam puncak acara tersebut hadir sineas-sineas dari berbagai komunitas film di Medan. Acara digelar dengan menyajikan pameran sejarah film, workshop dan diskusi film serta nonton film bareng.

            Acara ini dibuat oleh beberapa komunitas film di kota Medan seperti Kofi Sumut dan Manu Project. Tidak hanya menghadirkan materi dari insan perfilman lokal, namun dalam acara yang dilaksanakan kurang lebih dari pukul 9.00 wib – 22.00 wib tersebut mengundang pihak pusat kementerian pendidikkan dan kebudayaan Pusat Perkembangan Film.

            Dalam materi yang diberi tema ‘Film dan Masyarakat Fim’ Ibu Marlina dari pihak kementrian pusat menyampaikan banyak hal mengenai perkembangan perfilman di Indonesia. Salah satu penyampaiannya yang menarik adalah kurangnya krtitikus film di Negeri ini, sehingga film Indonesia masih memiliki kualitas yang standart.


            “Film itu seperti senjata untuk menjajah. Film lebih kejam dari boom yang hanya sebentar saja menghancurkannya. Namun, film itu bisa menghancurkan Negara. Nah, sekarang masyarakat film harus sadar dan melek untuk memilih tontonan mereka. Karena banyak tontonan yang hanya sekedar menjual namun tidak memiliki pesan moral di dalamnya. Sebenarnya, di Negara kita ini kekurangan kritikus film yang bisa membangun dan mendobrak kualitas perfilman kita agar memiliki nilai pendidikan di dalamnya. Ayoo.. kita sebagai masyarakat film mencoba untuk jeli terhadap film-film yang kita tonton. Cobalah untuk mengkritisi film yang kita lihat,” papar Ibu Marlina dalam wacananya.

#Ceritagadiskecil


Reading Time:

Selasa, 28 Maret 2017

Moon Cake Story Film Terburuk Indonesia?
19.59 3 Comments
Poster Moon Cake Story 

 Ceritagadiskecil.com|  The Moon Cake Story adalah film Indonesia Produksi Multivision Plus tahun 2017 yang disutradarai oleh Garin Nugroho dan diproduseri oleh Raam Punjabi. Film yang rilis pada tanggal 23 Maret 2017, ini, dibintangi oleh :

·         Bunga Citra Lestari (sebagai Asih)
·         Morgan Oey (David)
·         Dominique Yose (Linda kakak David)
·         Melati Zein (Sekar, adik Asih)
·         Dedy Sutomo (pakTRI supir David)
·         Kang Saswi (badut)
·         Jaja Miharja (pak RT)
·         Richard Oh

Sinopsis :

            David (Morgan Oey) adalah seorang pengusaha muda yang sedang berada dipuncak keberhasilan. Namu beberapa peristiwa terduga terjadi yang diawali dengan istrinya yang meninggal dan ternyata David mengidap penyakit Alzheimer yang melumpuhkan ingatannya. Suatu ketika ia bertemu Asih (Bunga Citra Lestari) yang berprofesi sebagai joki 3 in 1.

            David yang dalam proses kehilangan ingatan justru teringat kenangan masa kecilnya, ia melihat Asih sebagai sosok Ibunya yang ketika kecil, Ibunya berjuang ditengah kemiskinan sambil merawat David. Hubungan Asih dan David bertumbuh dan Asih berusaha memberi kebahagiaan. Asih tahu untuk memperlambat proses hilangnya ingatan ia harus membawa David dalam kerumunan manusia. Sementara dalam keluarga David timbul perdebatan yang meminta David mengambil keputusan akan bisnisnya sebelum ingatannya hilang. Dari cerita Kue Bulan inilah, David yang telah tiada membawa kehidupan lebih baik bagi Asih dan keluarga, serta banyak orang.

Review :

            Menurut saya, selaku orang yang bergulat di bidang Broadcast merasa kecewa dengan adanya film ini. Dari segi kualitas gambar atau pengambilannya, lumayan bagus. Namun, dari segi cerita film ini tidak memiliki kesan apa-apa di hati saya. Selasa lalu (28/3) tim Moon Cake Story melakukan promo di Medan, saya mencoba menonton film yang dibintangi Morgan Oey dan Bunga Citra Lestari tersebut. Saya kira, film ini akan membuat saya menangis setelah keluar dari bioskop namun nyatanya tidak. Berikut beberapa kritikan yang bisa saya tangkap setelah menonton film berdurasi kurang lebih satu jam ini :

1.  Film ini memiliki alur cerita yang tidak fokus. Yaitu antara pesan berbagi, keagamaan, serta penyakit yang di alami pemeran .

2.     2.  Cerita yang disajikan tidak menyentuh hati penonton, malah terkesan membosankan dan saya tidak dapat menangkap apapun dari cerita yang disampaikan.

3.     3.  Tidak ada sesuatu yang wah di dalam film ini, hal itu yang membuat perhatian saya beralih ke ponsel.

4.     4. Film ini tertolong oleh dialognya, karena ada beberapa dialog yang tersaji dengan kuat dan memiliki sedikit selingan humor yang bisa menghilangkan kebosanan.

5.      5. Menyampaikan cerita kehidupan kumuh di Jakarta yang kelam, sehingga ada sedikit gambaran bagi orang-orang yang mau pindah ke sana.

6.     6.  Biasanya film yang saya tonton seperti film-film Morgan Oey yang ceritanya di tulis oleh Asma Nadia, saya selalu nangis dan memiliki kesan melekat setelah keluar dari bioskop. Namun, menonton film ini saya tidak mendapatkan kesan apa-apa malah kecewa dengan endingnya yang biasa saja dan cerita yang sulit di pahami.

7.      7. Dari segi teknik, ada beberapa teknik pencahayaan yang bocor sehingga mengganggu saya dalam sinemathography yang di sajikan. Saya harap film ini digarap secara tidak terburu-buru sehingga kualitasnya yang standart.

Review ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan atau menjelekan kualitas film Moon Cake Story, namun hanya memberikan kritikan agar dapat menjadi masukan untuk tim Moon Cake Story agar lebih jeli dalam memilih cerita dan menggarap sebuah film. Untuk kamu yang ingin menilai sendiri bagaimana film ini? Silahkan tonton di bioskop terdekat dan berikan pendapatmu. Karena film Indonesia akan maju jika banyak penonton yang cerdas dalam memilih dan menilai film.

#Ceritagadiskecil


Reading Time:

Sabtu, 25 Maret 2017

Menjelang Peringatan Hari Film Nasional, SMK BBC Medan Menggelar RoadShow Film!
01.500 Comments
Kegiatan Roadshow di SMK BBC Medan
    Filosofikota.com |  Menjelang peringatan Hari Film Nasional, SMK BBC Medan menjadi salah satu tempat kegiatan roadshow fim di Kota Medan. Sabtu (25/3), di gedung SMK BBC Medan, Jl.Bilal Ujung No. 23. Siswa SMK Broadcast sudah memadati ruangan kelas XI pada pukul 09.00 wib. Sekitar tiga puluh siswa terpilih, mulai mengikuti kegiatan roadshow film yang dihadari oleh Abangda Onet dan Abangda Embart, sineas-sineas Kota Medan yang sudah lama terjun dalam dunia perfilman, sekaligus orang-orang dibalik Komunitas OneTo Films.

         Dalam rangka menuju peringaan Hari Film Nasional pada tanggal 30 Maret nanti. Sineas kota Medan mengadakan perayaan dengan melakukan roadshow film ke kampus-kampus ataupun ke sekolah-sekolah, untuk memberi motivasi agar generasi muda tetap berkarya dan menghargai film. Roadshow ini sudah di mulai sejak beberapa hari lalu, SMK BBC Medan merupakan salah satu tempat digelarnya roadshow.

         Dalam kegiatan yang berlangsung selama empat jam tersebut, siswa SMK BBC tampak antusias untuk berdiskusi tentang perfilman bersama para pemateri, seperti Abangda Embart Nugroho Sutradara film 'Sepotong Pisang Goreng' Film yang diputarkan dalam kegiatan roadshow. Film tersebut masuk dalam nominasi 100 film ajang festival film yang diadakan SCTV.

        Antusias siswa dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang serius mengenai perfilman. Seperti pertanyaan seorang siswa bernama Iyan, "Tadi abang-abang ini bilang kalau buat film itu mahal dan gak mudah. Jadi, gimana buat anak sekolah seperti kami biar mendapatkan dana untuk membuat film?" 

        Pertanyaan salah seorang murid mendapatkan jawaban antusias dari pemateri. Pasalnya, memang benar mencari dana untuk perfilman memang tidak mudah. Namun, untuk memotivasi agar para generasi tidak mudah menyerah karena kendala dana. Pemateri memberikan banyak jalan untuk bisa mendapatkan dana dalam membuat film.

         "Memang hambatannya itu dana. Kalian bisa cari dana dengan buat proposal dan ajukan ke donatur atau sekolah. Yang paling penting buat dulu skenario yang bagus. Kalau bagus pasti bisa dapat dana." Papar Abangda Onet untuk memotivasi.

         Kegiatan roadshow tersebut terasa singkat, karena masih banyak yang ingin ditanyakan siswa mengenai perfilman. Namun, pemateri menghibau agar mengikuti puncak acara peringatan Hari Film Nasional pada tanggal 30 Maret di Tamam Budaya Sumatera Utara, dengan menghadirkan insan-insan perfilman yang berbakat dan para pakar perfilman.

#Ceritagadiskecil

Reading Time:

Senin, 20 Maret 2017

Selamat Hari Puisi Se-Dunia!
23.501 Comments
            
Ilustrasi sumber int

  Ceritagadiskecil.com | “Sebab kita bukan Nabi yang bersabda, bersajaklah!” (Sapardi Djoko Damono). Mungkin kutipan itu yang dapat mengawali tulisan ini. Puisi sudah menjadi karya seni yang mendarah daging bagi manusia di bumi. Melalui bait puisi, sebuah pesan moral tersaji dengan diksi-diksi yang indah.

            Pada zaman dulu, puisi sudah digunakan untuk melengkapi kehidupan. Banyak manfaat yang dapat kita ambil. Puisi dapat menjadi arahan dalam membentuk kepribadian, mengembangkan cognitive peserta didik, melatih diri berimajinasi, menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungan tertentu, membangkitkan semangat heroic, Menceritakan suara alam dan lingkungan manusia,  membandingkan dan mengapresiasikan karya sastra, memberikan motivasi bagi pembaca puisi bahwa dirinya telah melahirkan suatu ungkapan dengan bahasa yang indah, bebas dan misteri, menyampaikan protes sosial bagi lingkungan masyarakat tertentu.

            Berkarya dengan mendendangkan puisi, kita dapat dikenang melalui karya-karya yang membekas di hati pembacanya. Misalkan saja, Chairil Anwar sastrawan yang sangat dikenang puisinya. Melalui bait-baitnya yang penuh dengan makna sampai akhir hayat beliau dikenang warga Indonesia. Puisi yang memiliki pesan moral dan menyentuh hati setiap pembacanya tentu akan dikenang dalam ingatan.

            21 Maret adalah hari puisi sedunia. Kenapa tanggal 21 Maret? Menurut data yang beredar. Peringatan Hari Puisi Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 2000. Tak hanya itu, dipilihnya tanggal 21 Maret yang disaat bersamaan juga dirayakan sebagai Hari Penghapusan Diskriminasi Ras dianggap sebagai ide yang baik. Nah, sebagai generasi bangsa dengan diperingatinya hari puisi sedunia ini, kita dapat lebih berusaha untuk menghargai dan berkarya melalui puisi.

            Seperti kutipan yang mendahului tulisan ini. Jika kita tidak mampu bersabda seperti Nabi, maka jadilah pembuat puisi yang bersajak melalui diksi dengan pesan moral yang mendidik siapapun pembacanya. Di hari puisi sedunia ini, dapat kita jadikan ajang untuk berbenah dalam berkarya. Memperkuat lagi setiap diksi yang kita gunakan dalam bait puisi yang tertulis. Janganlah membuat karya yang menyesatkan jika bisa membuat karya yang mengarahkan.

#Ceritagadiskecil


Reading Time:

Minggu, 19 Maret 2017

DEMO Solidaritas Angkutan Transportasi Umum di Beberapa Titik di Kota Medan!
21.210 Comments
 Surat Pemberitahuan Aksi damai


           Ceritagediskecil.com| Terlayangkannya surat aksi damai oleh Solideritas Angkutan Transportasi Umum (SATU) kepda Kalpoda Sumatera Utara. Senin (20/3) di beberapa titik Kota Medan. Seperti di Dinas Perhubungan Medan dan Sumut, Gubsu, Walikota, DPRDSU, DPRD Medan, Dinas kominfo, Polda Sumut, Polsek Medan baru, kantor Gojek, dan Kantor Grab.


              Aksi unjuk ras menyampaikan pendapat di muka umum ini akan terlaksana selama tiga hari berturut-turut, yaitu sejak tanggal 20-22 Maret 2017. Titik kumpul aksi ini dilaksanakan di Lapangan Merdeka. Para pekerja Angkutan Transportasi Umum melakukan aksi ini dengan tujuan menuntut dihentikannya oprasional kerja transportasi berbasis online.

             Saat ini, jumlah pengguna becak motor yang melakukan aksi unjuk rasa ini sudah memadati Balai Kota di Lapangan Merdeka. Di prediksi jumlah demonstrasi yang mengikuti aksi ini akan terus bertambah. Jalan di Balai Kota Lapangan Merdeka tampak padat merayap sehingga jalan dialihkan menuju ke Jalan Stasiun Kereta Api.

               Aksi unjuk rasa ini akan berjalan dari pukul 10.00 wib – 18.00 wib, diharapkan warga sekitar untuk berhati-hari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:
Ditonton Peserta Seminar Film Nasional, Sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi Terharu!
04.170 Comments
Ekspresi RuchiArdhy

      Ceritagadiskecil.com| Sutradara film pendek Lenyap Dalam Sunyi, karya sineas Kota Medan terharu mendapat kesempatan filmnya ditonton peserta seminar nasional. Minggu (19/3), di Hall CNI Building. Ruchi Ardhy selaku pendiri komunitas film islami Fisabilillah Production sekaligus sutradara film Lenyap Dalam Sunyi, film yang pernah menjuari Festival Film Islamic di Bandung.

       Ruchi Ardhy tampak terharu dalam kegiatan seminar film Nasional yang menghadirkan Humar Hadi selaku sutradara film Tausiyah Cinta dan Film 5 PM serta Aditya S Pratama selaku aktor film 5 PM. 
 Pasalnya, pada saat awal acara seminar yang diadakan oleh Fajr Managemant.  Ditampilkannya film karya sineas Kota Medan yaitu film pendek Lenyap Dalam Sunyi. Film tersebut digarapnya bersama teman-teman komunitas yang ia bangun sejak beberapa tahun yang lalu.

       Ruchi Ardhy terharu, saat melihat antusias peserta yang menikmati film Lenyap Dalam Sunyi tersebut. Hal itu terlihat dari celotehan peserta saat adegan yang mengundang tawa dalam film tersebut.
        "Yah.. Cepat kali habisanyaa..." celoteh May salah satu peserta acara.

         Ekspresi sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi itu pun tertangkap oleh jepretan kamera temannya, Willi Sardi yang juga anggota Fisabilillah Production.
          "Ruchi sampe nangis liat antusias penontonya," celoteh Willi di grup WhatsApp Fisabilillah Production sembari melampirkan foto ekspresi sang sutradara.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

@itsvennyy