Gambaran Kemacetan di Simpang Dobi.
Dokumen Pribadi
Dear Bapak Polisi yang terhormat.
Melalui tulisan ini, semoga bisa tersampaikan keluh -kesah warga yang melintasi
jalan Simpang Dobi, kecamatan Medan Deli, kelurahan Titipapan. Kemacetan di
daerah ini, semakin hari semakin menjadi. Tidak terhindarkan lagi padatnya
jalan karena truk-truk besar yang melintasi daerah ini yang bergerak menuju ke
daerah Belawan.
Kemacetan panjang selalu terjadi pada
jam-jam saat warga mulai beraktivitas sekitar pukul tujuh pagi dan jam pulang
beraktivitas sekitar pukul enam sore, apalagi pada hari Sabtu dan Minggu, area
ini bisa macet total. Oleh karena itu, warga yang hendak melintasi area ini
diharapkan bisa melihat situasi atau waktunya, jika tidak ingin terjebak
kemacetan. Area Simpang Dobi ini merupakan area yang dilintasi warga, jika
hendak ke Belawan, Marelan ataupun ke Mabar.
Panjangnya kendaraan yang terjebak macet
Kemacetan yang terjadi, berlangsung
cukup lama dan membuat warga yang melintasi area ini menjadi geram. “Aduh mau
jam berapa lagi sampainya ini, macet parah gini masak gak ada polisi yang
ngatur,” keluh seorang penumpang angkot, Wahyuni. Kemacetan di area ini juga
membuat warga yang melintasi menjadi tidak patuh pada aturan lalu lintas,
banyak kendaraan yang melawan arah demi menghindari kemacetan. Hal ini sangat
membahayakan bagi pengendara ataupun warga sekitar.
Tidak hanya kemacetan saja yang membuat
warga geram, namun tak terlihat adanya Bapak Polisi untuk mengatur lalu lintas
di area kemacetan panjang. Lalu, kemanakah polisi yang bertugas di daerah ini?
Padahal tak jauh dari kemacetan terdapat pos polisi, tapi tak pernah ada polisi
yang memecahkan masalah kemacetan yang terjadi di Simpang Dobi.
Kendaraan yang melawan arah
Pergerakan kendaraan sangat lambat jika
sudah memasuki jam-jam rawan kemacetan, biasanya yang mengatur lalu lintas
adalah para sopir ojek yang kebetulan sehari-harinya mangkal di Simpang Dobi.
Nah, jika tidak ada sopir-sopir ojek yang inisiatif untuk membantu melancarkan
lalu lintas. Bagaimana jadinya? Kalau sopir ojek yang mengatur lalu lintas, lalu
polisinya pada kemana? atau polisinya lagi pada ngegojek ya?
Bukan Ibu Kota Jakarta saja yang
membutuhkan perhatian Bapak Polisi untuk memberantas permasalahan kemacetan
ini. Tapi, di Kota Medan dan khususnya di area Simpang Dobi, kecamatan Medan
Deli, kelurahan Titipapan juga membutuhkan perhatian Bapak/Ibu Polisi mengenai
lalu lintas, atau setidaknya dibuat lampu merah agar kendaraan yang
berlalu-lalang bisa tertib dan terhindar dari kemacetan. Kalau area jalanannya
teraturkan jadi enak mau berpergian. Kalau dimana-mana macet, yang ada melatih
orang Indonesia untuk menjadi orang yang pemarah karena geram melihat
kemacetan. Semoga ada tindakan dari Bapak/Ibu Kepolisian mengenai permasalahan
yang sedikit sepele namun sangat meresahkan.
Sopir ojek yang berusaha mengatur lalu lintas