ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: Remaja
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Oktober 2016

Inilah Gaya Anak Remaja Sekarang! Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?
06.230 Comments


 Sumber : Int 
         Ceritagadiskecil.com | Tanpa kita sadari banyak prilaku yang kita lakukan 
di zaman moderen ini. 

        Ya... Aku termasuk salah satu remaja yang ikut 
andil di dalam gaya anak remaja, mulai dari gaya sampai 
prilakunya. Tidak usah jauh-jauh, contohnya di lingkungan 
sekolah. 
            
           Mungkin, kita merasa biasa-biasa saja dengan 
perilaku dan gaya hidup kita sebagai remaja saat ini. 
Tapi, aku yang juga berasal dari kalangan anak remaja. 
       
       Perlu menuliskan hal ini, agar kita semua sadar. 
Dan pasti kalian yang merasa melakukannya, akan tertawa membacanya.

1. Maunya Praktis

     Tidak bisa di pungkiri, remaja sekarang maunya 
instan. Padahal mie instan aja butuh proses. 
Benar atau benar? Ya, kenapa aku bilang 
maunya praktis? 
      
      Gimana tidak. Saat mengerjakan 
tugas maunya nyontek atau nyalin punya temen. 
Tidak mau berusaha padahal bisa. Kalau ada tugas, 
gak mau lagi nyalin atau nulis. Tinggal buka kamera 
dan foto "Jepret" selesai.

2. Hobinya Selfie

      Rela-relain makan di tempat yang mewah 
buat selfie-selfie.Ya, inilah hal yang banyak 
dilakukan anak remaja sekarang.  

      Dimana-mana selfie. Dan yang lebih parahnya
di WC juga selfie. *o..o..* Masih mending sih kalau 
selfie di tempat mewah karena banyak uang. 
Nah, riset menyatakan. Rata-rata anak remaja 
yang selfie di tempat mewah itu, anak-anak yang 
uangnya pas-pasan.

    Ya, benar saja. Orang tua mati-matian buat nyekolahin 
tapi anaknya malah lebih seneng jalan-jalan dan belagak 
kaya demi sebuah status dan untuk di puji-puji temannya.

3. Style Anak Pejabat

        Tampilan itu memang penting. Sangat penting malahan.
 Tapi gak harus mahal dan nyusahin orang tua kok, jadi 
buat apa tampil menor dan norak kalau bisa tampil simple 
dan elegan?

         Malah anak remaja sekarang, bangga kalau 
gayanya kayak "cabe-cabean" lipstik tebel, bedak 
tebel, rok pendek kurang pendek.
    
             Huft.... elu remaja apa emak-emak tong? . Yang emak-emak aja tampil muda.

4. Statusnya Aja Pelajar

     Sekolah bukan pioritas utama, 
di kalangan remaja sekarang. Kenapa aku bilang 
gitu? Ya, Aku bisa bilang seperti itu karena 
meratiin temen-temen sekolah. Rata-rata mereka 
gak hobibaca atau nulis. 
   
       Hobi mereka kalau gak gosipi temen ya curhat 
soal pacar. Wajar sih, masa remaja soal cinta-cintaan 
seperti itu. Tapi gak tiap hari ngomongin pacar doang,
 apalagi di sekolah. Di sekolah ya belajar, belajar dulu 
yang betol baru deh ngelamar *eh tunggu sukses dulu deng.

5. Senang kalau Guru gak Masuk

    Nyataya, 99% remaja jaman sekarang yang 
masih duduk di bangku sekolah ataupun kuliah, 
Akan mendadak senang dan bersemangat jika 
ketua kelas ngasih kabar kalau guru gak masuk. 
Kita akan bersorak dan bertepung tangan, 
padahal kita tidak tau kalau kita lah yang rugi.
     
         Kalau gurunya sih gak bakal rugi, dateng gak dateng 
tetep di bayar. Nah kita?

6. Ngedoain Guru Killer

    Doa muzarab. Ya, setiap doa selalu muzarab. 
Bagaimana dengan doa ini?

*Ketika guru telat masuk*

     "Mudah-mudahan ibu itu gak masuklah,
benci kali aku nengoknya sikit-sikit marah."


7. Menganggap Mudah

    Rata-rata sih... Banyak remaja yang ngegampang 
banyak hal, Kalau lagi ujian gak pernah belajar. 
Katanya, "gampang itu... nantikan ada yang baek 
mau kasih contekkan,"
    
    Mereka gak terlalu khawatir soal nilai. 
Kecuali kalau udah tinggal kelas. Kemungkinan 
bakalan kapok. Tapi gak juga deng. Banyak kok 
yang gak kapok setelah tinggal kelas. Kenapa bisa 
begitu ya?

       Ya... karena pola kehidupan yang membuat 
kita merasa biasa-biasa saja dengan perlikau kita ini.

         Nah... itulah beberapa gaya dan perilaku 
remaja yang bisa aku tangkap dari kehidupan 
sehari-hari... Mungkin ada yang ingin 
menambahkannya  biar lebih lengkap? 
Monggo ditulis di komentar postingan ini.

        Dan jangan hanya ketawa aja... 
Di sadari juga ya. Sama-sama merubah. 
Kalau gak bisa dirubah total, setidaknya 
diminimaliskan deh hehehe... 

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Jumat, 16 September 2016

Apakah Kamu Termasuk Orang Sukses?
04.520 Comments
Ilustrasi gambar dari google
         Ceritagadiskecil.com | Hidup? Untuk apa kamu hidup? Untuk apa kamu belajar? Untuk apa kamu mencari ilmu? Salah satu alasannya adalah untuk menjadi orang yang sukses. Begitu pula dengan cita-cita. Ketika seseorang ditanya, “apakah cita-citamu?” kamu menjawab, “Menjadi orang sukses.”
            Hampir semua orang menjawab hal yang sama. Satu kata dengan makna yang luar biasa “SUKSES”. Namun, apakah semua orang juga menginginkan kesuksesan dengan sungguh-sungguh? Tidak! Nyatanya banyak orang yang mengatakan ingin sukses, akan tetapi ia tidak mau berusaha mencapai kesuksesan itu. Menjadi orang yang sukses memang tak mudah, ada banyak anak tangga yang harus kamu lampaui. Setiap anak tangga mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda, untuk itu orang sukses dituntut untuk berfikir cedas dalam melewati semua anak tangga tersebut sampai pada tangga yang teratas.
            Lalu, bagaimanakah seseorang bisa dikatakan sukses? Apakah kamu masuk dalam kategori orang yang dapat meraih kesuksesan itu? Orang sukses adalah orang yang kepribadiannya memiliki beberapa kreteria berikut :
1.      Kemauan Yang Besar

            Orang sukses selalu memiliki kemauan yang besar, bukan sekedar keinginan yang dalam waktu singkat akan terlupakan. Orang sukses selalu memiliki tekat yang mendorongnya untuk terus berusaha mencapai tujuan yang ia mau.
2.      Senang Melakukan Perubahan

           Orang sukses memiliki keyakinan, bahwa perubahan akan membuatnya lebih baik dari pada menerima hal yang sudah biasa. Perubahan akan menjadi prioritas dalam hidupnya maupun dalam pekerjaannya.
3.      Pencari Ide Baru

      Orang sukses tidak suka berbicara ataupun berbasa-basi dengan hal yang tidak penting. Karena, mereka menghabiskan waktunya untuk mencari inspirasi maupun ide segar, yang akan menjadikan mereka unggul dari orang lain. Dalam pencarian ide baru, biasanya mereka melakukan aktifitas tambahan seperti membaca buku, menonton film, berdiskusi dengan orang lain, ataupun melakukan pengamatan. Orang sukses tidak suka berbasa-basi apalagi membicarakan keburukan orang lain.
4.      Bertanggung Jawab

      Bertanggung jawab merupakan hal yang dimiliki oleh orang sukses, mereka bukanlah seorang pengecut yang menyalahkan orang lain akan kesalahannya. Sikap tanggung jawablah yang mempertahankan seseorang tetap pada titik kesuksesannya.
5.    Tidak Mau Sukses Sendiri

      Orang sukses tidak akan takut tersaingi. Mereka malah mengajarkan kesuksesan mereka kepada orang lain. Kenapa? Karena orang sukses tidak mau sukses sendirian, mereka ingin orang lain dapat mengikuti jejak kesuksesan mereka. Jadi, jangan menjadi orang yang kuno yaa… Yakin pada kalimat, “Enak aja ngajari orang lain, nanti malah mereka yang lebih sukses.”
6.      Bersedekah

          Orang yang sukses selalu berbagi apa yang dimilikinya. Sedikit ataupun banyak. Menurutnya semua yang dimiliki bukan sepenuhnya milik dirinya tapi juga milik orang lain.
      Dari keenam kreteria tersebut, apakah kamu termasuk orang yang sukses? Jika iya silahkan share artikel ini ke temanmu ya agar temanmu juga bisa menjadi orang yang sukses. Karena kita akan sukses bersam-sama.

#Ceritagadiskecil

Reading Time:

Senin, 08 Agustus 2016

Sesal Seorang Pelajar
06.390 Comments
          Sudah berapa jalan yang kutelusuri. Namun, tak ada satupun yang mampu mengukir senyum di bibirku ini. Setiap gedung kumasuki sembari membawa berkas yang berhasil kuraih selama dua belas tahun. Tiga lembar kertas tanda kelulusan.

        Kaki yang kokoh ciptaan-Nya terasa lelah untuk terus melangkah. Sudah berapa kilometer jalan yang kutempuh. Semuanya sia-sia.

        "Maaf di sini tidak menerima lowongan,"
          Atau "Anda tidak bisa keterima kerja di perusahaan karena anda tidak memiliki skill dan nilai anda yang pas-pasan,"

          Aku terhenyuk, terbayang akan semua kalimat yang terlontar di kala dulu. Kebisingan sepeda motor dan kendaraan roda empat membuatku sesak dengan kenyataan ini. Aku menyesal. Semua benar kata mereka yang sering kali kuabaikan. Semua terjadi kata mereka yang lelah mendidikku.

           "Potong kuping saya jika kalian sukses kalau cara belajar dan sikap kalian seperti ini. Orang yang tekun saja belum tentu bisa mendapatkan kesuksesan. Apalagi kalian? Yang amburadul seperti ini!"
           Aku menganggap remeh kalimat itu. Saat masih duduk dibangku SMK. Guru yang mendidikku sangat lelah. Entah sudah berapa jenis hukuman yang mereka beri. Tapi aku tidak pernah jerah.

           Aku menyesal. Sangat menyesal tidak pernah mendengarkan kata mereka bahkan aku ngedumel di hati saat mereka menasehatiku. Aku menganggapnya hanya sebatas omong kosong dan meremehkan perkataan itu.

              Tapi saat ini. Di bawah terik mata hari, sengatan panasnya dan kebisingan yang mendengung di telinga. Debu yang menusuk hidung, membuatku tersadar. Mereka seperti itu karena sayang terhadapku. Ingin membuatku sukses dengan mudah. Dan mampu menghadapi kerasnya persaingan kerja di lokal maupun nasional.

               Jika waktu bisa terulang. Aku tak ingin menyia-nyiakan bangku sekolah. Aku ingin belajar sungguh-sungguh dan memiliki satu bidang yang dapat aku  kusain. Tapi sayang. Penyesalan hanyalah penyesalan. Dan mengaduh tak bisa aku mengaduh karena memang ini pilihanku sejak dulu.

                 Menjadi orang yang tak berguna. Karena ego dan rasa malas yang kupunya dikala bangku sekolah. Dan sekarang aku harus menerima hidup dengan kesulitan.
                
Medan, 8 Agustus 2016.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 28 Juli 2016

Lifestyle Blogger Medan - Jadilah Ibnu Batutah!
08.200 Comments
Ilustari
  Ceritagadiskecil.com|  Menjadi penjelajah adalah bagian dari mimpi setiap manusia. Menjadi saksi mata penikmat keindahan dunia. Mulai dari ufuk barat sampai selatan. Semua tertata rapih ciptaan Allah Swt. Keindahan alam dan hembusan angin yang menusuk permukaan kulit. Menginjak ke satu negara hingga negara lainnya, menatap kekaguman ciptaan Allah.
     Mungkin mimpi hanya menjadi mimpi. Tapi tidak. Mimpi akan menjadi nyata jika kita yakin dan berikhtiar kepada Yang Maha Kuasa. Bukan uang penghalang mimpi, bukan jabatan yang menunda mimpi, tapi keyakinan dan niat serta usaha yang gigih akan mempercepat mimpi itu.
     Negara mana yang ingin kamu kunjungi? Kamu lihat keindahannya? Perbedaan kebudayaan dan keunikan peradabannya? Mekah? Cina? Amerika? Paris? Semua akan tetap menjadi mimpi jika kamu hanya berdiam diri dan mengharapkan ada seseorang yang memberikanmu kesempatan untuk melihat semuanya dengan cuma-cuma.
      Tapi bukan berarti uang dan kekayaan adalah hal utama yang membantumu untuk berangkat menjadi saksi mata keindahan dunia. Tidak! Jadilah Ibnu Batutah!  Ya, jadilah sepertinya. Penjelajah muslim yang luar biasa. Seseorang yang mampu menginjak puluhan negara dan ratusan kota. Tidak dengan uang!
    Ibnu Batutah, tokoh muslim asal Maroko yang lahir pada tahun 1304 M, ia  suka melakukan pengembaraan ke berbagai penjuru dunia. Dianggap sebagai pelopor penjelajah abad 14 yang belum tertandingi. Sekalipun ada Marcopolo yang juga melakukan penjelajahan dunia, namun masih tidak sebanding dengan Ibnu Batutah terutama dalam kuantitas perjalanan. Oleh karena itu Ibunu Batutah mendapat julukkan  pengembara muslim. Ibnu Batutah memilik hobi mengunjungi negara di dunia untuk saling takruf atau mengenal manusia dengan berbagai latar belakang dan budaya.
   Dalam perjalanannya menjelajahi dunia, Ibnu Batutah sudah banyak melihat peristiwa yang belum pernah dialami di negaranya termasuk perbuatan penduduk asli, adat istiadat serta ragam flora dan fauna. Dalam pengembaraannya ia menempuh perjalanan sekitar  75.000 mil dengan mengelilingi hampir 44 negara selama 30 tahun. Dalam sejarah peradaban, tidak ada satupun tokoh dunia yang mampu melakukan ekspedisi sebagaimana yang dilakukan Ibnu Batutah. Perjalanannya meliputi berbagai kota dunia seperti Iskandariyah, Kairo, Mesir, Palestina, Syam, Mosul, Syiraz, Basra, Yaman, Oman, Baghdad, Kuffah, Diyarbakr, Istirkhan, Delhi, Afganistan, Sarajevo, Bukhara, Cina, Andalusia, Maroko, Mali, Maladewa bahkan sampai di Indonesia. Di Indonesia Ibnu Batutah pernah singgah di Sumatera.
        Ia dapat menjadi saksi mata betapa indahnya penjuru dunia. Dengan berbagai adat istiadat dan ragam perbuatan manusia. Perjalanan menelusuri dunia dari satu negara ke satu negara lainnya. Tidak hanya membuatku terkagum. Kita akan menjadi yakin akan kuasa Allah Swt. Menjadi luas cara memahami ajarannya. Siapapun kamu, bermimpilah. Dan jadilah Ibnu Batutah bersamaku! Bersama menjadi saksi mata melihat keindahan dunia.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 21 Juli 2016

Jangan Takut Bermimpi!
08.090 Comments
Ilustrasi
      Ceritagadiskecil.com | Memiliki mimpi dalam kehidupan merupakan sebuah keindahan yang secara tidak sadar kita miliki. Bermimpi memang sangat mudah. Tapi dengan adanya mimpi kita menjadi bersemangat untuk melangkahkan kaki. Masih banyak orang di luar sana yang tak punya mimpi. Jangan takut untuk memilikinya.
     Aku bukan seseorang yang dilahirkan dari keluarga terpandang. Bukan anak pejabat, bukan juga anak raja. Aku hidup sederhana dengan apa adanya. Masa smpku terasa hambar. Tapi saat aku menjejaki bangku smk. Aku merasa punya nyawa seutuhnya. Aku mulai memiliki mimpi. Yang tidak kusadari sampai saat ini terus mendorongku untuk melangkah menggapainya.
        Mimpiku banyak. Menjadi editor dan penulis terkenal, pergi ke Jepang, mencoba segala makanan dari penjuru dunia, dan mengeliligi setiap samudra di belahan dunia. Semua itu mimpiku. Sering kali, terfikirkan. Apakah seorang gadis yang tidak memiliki banyak uang ini bisa meraihnya? Tak jarang juga. Aku menghilangkan semua hayalan itu dari benakku.
     Tapi, setelah aku melihat film Jilbab Treveler. Semangat itu bangkit. Semangatku menjadi konyol. Berjalan di tengah kota memotret beberapa gedung-gedung megah menjadi perjalanan awalku untuk merasakan apa yang dirasakan Raina. Gadis yang menjadi peran utama dalam film itu. Dengan handycam seadanya  yang kumiliki. Jemari ini mulai mengklik tombol untuk memotret objekan yang kubidik. Ya... alat itu sangat sederhana dan apa adanya, terlebih bukan milikku melainkan milik bersama. Tidak apa, jangan malu memiliki kamera butut maupun jadul. Karena Raina sang tokoh utama dalam film tersebut berkata, "Tidak perlu kamera yang mahal untuk menangkap keindahan alam."
    Jilbab treveler adalah film yang berkisahkan seorang gadis  yang tinggal di rel kreta api, mampu membuktikan tanpa gelar sarjana tanpa uang yang melimpah ia bisa menjejaki kaki ke ratusan kota dan puluhan negara. menjelajahi ratusan kota dan puluhan negara di dunia. Ia mampu menjadi saksi mata keindahan alam di seluruh dunia. Dan hal itu membuatku untuk ikut merasakannya.
    Tentu film itu bukan sekedar karangan. Banyak kisahnya yang ditulis dari pengalaman penulis terkenal Asma Nadia. Aku tau tentang biografinya. Ia sosok wanita yang lemah, namun kelemahan itu tidak seberapa dengan besarnya mimpi yang ia miliki.
    Aku tersentak setelah menonton film yang pekan ini diputar di bioskop. Masih banyak waktu yang bisa kupergunakan untuk meraih satu persatu mimpi itu. Ya... tahun ini dari sepuluh daftar mimpi yang tertera di dinging kamar baru satu yang terwujud. Hal itu membuktikan bahwa aku dan siapapun pasti mampu membuktikannya.
   Menjadi rengking satu di sekolah merupakan mimpi kecil yang tertulis dalam daftar mimpiku. Awalnya aku tidak percaya bahwa mimpi itu bisa terwujud. Tetapi tanda centang yang berarti tercapai pada mimpiku nomor pertama dalam daftar mimpi yang kumiliki menampar keraguan itu. Mengatakan padaku, "Lo bisa... kata siapa lo gak bisa?".
    Dan mimpi-mimpi berikutnya masih kucoba untuk mewujudkannya satu persatu. Jangan takut untuk bermimpi jika jatuh setidaknya ada mimpi lain yang akan menolongmu. Takutlah jika tidak memiliki mimpi. Karena kau akan terus terjatuh.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Minggu, 01 Mei 2016

Lifestyle Blogger Medan - Hari Pendidikan Nasional
16.390 Comments

        ceritagadiskecil.com | Hari ini tidak banyak hal yang ingin disampaikan oleh gadis kecil berseragam putih abu-abu sepertiku. Jika diperkenankan aku ingin menyampaikan sedikit hal yang berhubungan dengan peringatan hari ini. Pertama kali yang akan kukatakan adalah ungkapan terimakasih kepada Ibu Kartini. Putri Indonesia yang membuka gerbang pendidikkan bagi perempuan di negaranya sendiri.

        Terimakasih kepada Sang Pencipta telah menciptakan kehidupan yang sempurna. Adil dan seimbang. Pendidikkan salah satu komponen hidup yang penting. Jika diibaratkan dengan tubuh kita. Ia adalah darah yang ditugaskan melancarkan cara kerja organ tubuh. Pendidikkan merupakan patokkan utama manusia dalam kehidupan untuk menjadi lebih baik dan berguna bagi di sekelilingnya.

    Tanpa ada pendidikan di dunia ini. Tidak akan ada perkembangan seperti sekarang. Teknologi, transportasi, dan sarana yang kita nikmati saat ini tidak akan kita rasakan.
Peringatan di hari ini, memiliki sebuah makna besar yang harus kita sadari. Bukan kita abaikan dan sekedar ungkapan peringatan. Tetapi, cobalah sadari. Betapa beruntungnya kita yang bisa merasakan indahnya pendidikkan?

      Masih banyak saudara kita yang tidak bisa merasakan seperti yang kita rasakan sekarang. Mereka kurang beruntung dalam urusan pendidikan. Mereka tidak punya biaya untuk mengenyam pendidikkan, sekolah yang jauh dari tempat mereka, serta tidak memadainya kondisi transportasi.
Mungkin hal ini juga bisa menjadi renungan para pemimpin, masih banyaknya masalah yang harus diselesaikan terutama soal pendidikkan. Bagaimana pendidikan di negri ini bisa dibagi rata dengan adil?

     Dan seharusnya, hari ini bisa menjadi renungan untuk kita yang masih menyia-nyiakan kesempatan yang dimiliki. Kita memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Tetapi, sedikit dari kita yang serius dan memiliki semangat tinggi dalam mencapai kesuksesannya. Masih banyak yang bersantai-santai bahkan menjadikan tempat pendidikan sebagai kehancuran dalam hidup.

    Tahun ke tahun harapan masih sama. Menunggu dan berusaha memberikan sedikit demi sedikit perubahan yang menjadi lebih baik untuk negeri dan diri sendiri. Jangan hanya salahkan pemimpin. Lihat diri sendiri, apakah sudah ikut membantu walau hanya sedikit?  Sekecil apapun yang dilakukan percayalah akan mengubah banyak hal.

       Walau saat ini hanya sebagai pelajar, jangan jadikan alasan untuk tidak ikut dalam membantu perkembangan pendidikkan yang lebih baik di negerimu. Setidaknya menjadi pelajar yang ramah, santun, dan bijaksana bisa membuat banyak hal lebih baik. Karena kita adalah harapan bangsa. Bangsa membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melangkah lebih jauh. Mengejar ketertinggalannya.
      Hal positif apa yang belum kamu lakukan? Lakukanlah sekarang! Kalau bukan hari ini kapan lagi? Kenapa tidak sekarang? Tunggu apa lagi?

#Ceritagadiskecil

Reading Time:

Selasa, 08 Maret 2016

Pemenang!
03.320 Comments
  Kemenangan! Setiap orang yang berada di bumi ini selalu memiliki sifat untuk berkompetisi. Sifat itu disebabkan adanya nafsu dan keinginan untuk selalu unggul. Selalu ingin menjadi nomor satu dan berbeda dari yang lain.

   Hal tersebut adalah sifat yang wajar. Manusia berlomba-lomba untuk menjadi pemenang. Namun, akankah semua manusia dapat menjadi pemenang? Tentu. Karena semua manusia memiliki kemenangannya masing-masing.

   Untuk mencapai sebuah kemenangan manusia harus meleeati proses yang panjang dan mengalami kegagalan berkali-kali. Proseslah yang membuat seseorang tampak istimewah dan berbeda dari yang lainnya. Pemenang adalah orang yang mampu melewati semua proses dengan baik.

     Apakah yang kamu fikirkan tentang seorang pemenang? Apakah pemenang merupakan orang yang mampu mengangkat piala dan mendapat juara? Sebatas itu sajakah?
Tidak. Bukan piala atau juara yang menjadikan orang tersebut pemenang sesungguhnya. Pemenang dan pemenang. Demi mendapat gelar tersebut banyak orang yang berlomba-lomba.

      Tapi yang harus kamu ketahui! Seorang pemenang ialah seseorang yang mampu mengatakan selamat atas kemenangan orang lain walau ia sendiri belum mampu mendapatkan kemenangan itu. Diri sendirilah yang mampu menentukan kemenangan. Hanya orang yang dapat menerima kekalahan dan berlapang dada mengakui bahwa dirinya harus belajar lagi dan lagi. Orang yang suka berjuang dan bersaing secara sportif lah pemenang sesungguhnya.

       Jangan terlalu terpaku akan simbolis kemenangan. Tapi cobalah fikirkan apakah kamu sudah memiliki sifat dan kepribadian yang penuh dengan kemenangan.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Selasa, 01 Maret 2016

Cerpen Kazami
04.230 Comments
    Akanku hentikan rasa ini jika kau pergi setelah membekas di hati.

         Aku tidak pernah menginginkan siapapun yang masuk dan menempati hatiku sejak dulu. Sengaja, hari-hari ini kuisi dengan kekosongan dan hal yang membosankan. Aku takut, jika kehancuran hidup itu akan datang.

Kazami. Tuhan mempertemukan kami dengan latar belakang yang berbeda. Pria itu berusaha membobol pintu pertahananku. Sejak pertemuan kami di musim semi tahun lalu, Ia berusaha terus menerus meluluhkan hati ini agar mau menjadi objek lukisannya.

           Pria yang tengah menyelesaikan tugas kuliahnya itu sangat gencar dan terpaku pada lekuk wajahku. Katanya, unik dan berbeda dari gadis Jepang lainnya. Tentu saja, karena aku bukanlah gadis asli Jepang. Beberapa tahun lalu, Tuhan mengirimku di negeri sakura ini. Untuk hidup mandiri dan mulai merubah diri.

          Aku membenci orang baru. Iya, pria itu terus saja menguntitku kemanapun. Rasanya, kesal. Tuhan juga sepertinya menginginkanku untuk terus bertemu dengan lelaki jangkung dan berkumis tipis itu. Gayanya sembarang. Seperti seniman jalanan.

          Entah. Entah apa yang bisa membuatku luluh. Hingga akhirnya, aku mengangguk pasrah. Aku berharap semoga lukisan yang di inginkannya cepat selesai, dan aku? Bebas dari gangguannya. Waktu berjalan, searah dengan kisah yang kami alami. Aku mulai tersentuh, saat Kazami pria yang hanya kupandang pemuda urakkan menuntunku melihat dunia yang sesungguhnya.

            Pria itu memiliki hampir lima puluh anak didik yang rata-rata ia temui karena khasus kriminal. Kazami, tidak ingin di Japan semangkin banyak khasus kriminal apalagi pelakunya pemuda dan anak-anak kecil. Oleh karena itu ia rela menghabiskan separuh waktunya untuk mengajari anak didiknya dan memberikan mereka lapangan kerja sendiri dengan cara melukis.

           Aku mulai memahami sifat pria ini. Dia tidak seburuk penampilannya, aku kagum sangat kagum. Lukisan dengan gurat wajahku hampir selesai. Tapi, aku tidak menginginkan ini? Ada apa denganku? Bukankah ini waktu yang ku tunggu-tunggu? Kazami berhasil menepati dirinya di hati ini.

           Saat bersamanya aku merasa banyak hal yang telah ia ajarkan padaku. Hal kelembutan, rasa, dan kehidupan. Pria itu mengubahku perlahan. Aku mulai menjadi gadis yang terbuka tidak menutup diri dari dunia. Aku mulai bisa tertawa lepas walau awalnya Kazami memanggilku Nona Robort. Karena hidupku yang penuh dengan kekakuan dan keseriusan.

           Kazami, memberikanku pengetahuan bagaimana menjadi orang yang hidup dengan warna berbeda namun tetap cantik dan indah di lihat. Ia mengatakan jika aku terus menerus hidup dengan satu warna, maka kehidupanku hanya membawa duka.

           Pria itu benar, Aku terlalu takut untuk membuka diri. Aku terlalu memikirkan apa yang belum terjadi. Hingga aku lupa akan warna yang indah. Aku hanya terpaku pada satu warna, yaitu pemikiran yang kaku dan belum pasti.

           Kazami, sosok itu memaksaku untuk menelusuri tempat dimana ia sering mencari inspirasi. Aku kehilangannya setelah lukisan itu selesai. Kemana Kazami? Mata ini terus mencari menelusuri lorong-lorong taman di pusat kota Jepang. Sudah beberapa hari tak kutemukan pria itu. Pria yang biasanya menenteng kanvas dan menggendong ransel yang berisi puluhan cat warna.

           Ku putuskan, mencari pria itu di tempat anak didiknya. Hasilnya sama, ia tidak ada. Tapi, gadis kecil memberikanku selembar surat. Dengan lucu ia mengatakan itu surat dari Kazami San.

"Nona Robot. Terimakasih telah membantuku menyelesaikan lukisan ini. Kini, Aku telah menyelesaikan study yang pertama. Terimakasih banyak. Maaf aku tidak sempat menemuimu. Karena selesai wisuda. Aku akan pergi ke Jerman bersama Yui Kazama. Oh iya. Aku lupa menceritakan Yui padamu. Dia tunanganku, sekarang aku akan menikah dengannya karena study sudah selesai. Terimakasih banyak Nona Robot berkat kau aku lulus dengan baik. Aku hanya ingin kau menggantikanku mendidik anak-anak itu jika kau mau. Dan semoga hidupmu semangkin berwarna ya. Ingat, hidup dengan satu warna hanya membawa duka."

            Damn. Aku merasa dunia ini kosong, warna yang mulai menggoresi hidupku perlahan terhapuskan. Inikah warna itu? Kazami pergi setelah ia berhasil melukiskan warna pelangi di hati ini. Akanku hentikan rasa jika pelangi itu pergi setelah membekas di hati. Kini aku hanya mampu menyesap perlahan secangkir teh di musim salju. Menyesap satu persatu kepedihan yang tidak mungkin mudah di hapuskan seperti goresan halus pensil di kanvas putih.
Medan, 29 Februari 2016.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Selasa, 23 Februari 2016

Lifestyle Blogger Medan - Jangan Melupakan Mimpimu
06.520 Comments
Lifestyle Blogger Medan - When you wake up. You will see all things in world. Today, You have some dreams for tomorrow. And you hope all your dream can reach.
      
Seringkali, Aku mendangar kalimat tidak mungkin, ah mana bisa, apa iya?, itu mustahil.
Setiap orang akan berkata seperti itu ketika melihat suatu keadaan yang di anggapnya tidak mungkin terjadi. Iya, mungkin ini sifat semua makhluk hidup di dunia ini. Mereka sangat senang membuat orang pesimis akan sebuah mimpi.
     
Pernah mendengar kalimat seperti ini? "Jangan mimpi terlalu tinggi nanti kalau jatuh sakit." Itu kalimat yang paling menjijikkan. Kenapa orang selalu berkata seperti itu? Apakah mereka tidak mempercayai adanya sebuah keajaiban atau mukjizat?
      
Mungkin, mereka yang menganggap dirinya kaya menganggap orang miskin tidak berhak memiliki mimpi yang  keterlaluan. Karena menurut mereka orang miskin mustahil untuk mewujudkannya. But thats so wrong. Setiap orang, mau kaya ataupun miskin berhak untuk memiliki mimpi yang tinggi. Karena itu adalah hak yang di miliki setiap manusia baik kaya ataupun miskin.
      
Tidak selamanya, orang miskin menjadi miskin dan begitupun sebaliknya. Kali ini, aku akan berbagi sedikit kisah yang pernahku baca di salah satu blog. Seorang Miss Thailan. Yang cantik dan smart. Memiliki kisah yang luar biasa di balik panggung megah dan piala mewah yang di genggamnya pada tahun 2015 lalu. Gadis bernama Mint ini terpilih menjadi pemenang Miss Thailan, senyumnya manis menawan, dan jalannya anggun serta elok di pandang.
   
Di balik itu, siapa sangka bahwa ia adalah seorang anak pemulung? Yang mengais sisa-sisa makan dan barang bekas? Siapa sangka gadis ayu ini memiliki latar belakang yang kurang mampu? Namun, Allah mengubah hidupnya dari sebuah mimpi. Jika tidak bermimpi terlalu tinggi, akankah ia bisa seperti sekarang? Mengubah keluarganya menjadi orang yang berada?
    
Tentu, cita-cita ini awalnya dianggap remeh oleh orang sekeliling. Termasuk keluarga. Karena Mint di anggap menghayal dan tidak sadar diri. Bermimpi menjadi Miss Universt yang di kenal sebagai wanita-wanita cantik berkehidupan glamor. Namun, dengan mimpi yang di anggap edan itu Mint mampu menampar semua pipi masyarakat dunia. Bahwa Mimpi tinggi bukanlah sebuah hayalan tetapi sebuah gambaran bagaimana hidup yang harus di jalani selanjutnya.
    
Kisah seperti ini tidak hanya terjadi pada gadis cantik berasal dari Thailan. Dari Indonesia juga terdapat orang-orang yang mampu membantah kalimat "Kalau mimpi jangan terlalu tinggi," Salah satu contoh, Kisah DediPadiku. Seorang supir yang bercita-cita menjadi penulis. Awalnya, hal ini menjadi bahan ejekkan dan tawa sinis dari orang sekitar. Namun, dengan semangat dan tekat lelaki ini mulai mewujudkan mimpinya dari menjajahkan buku yang ia ciptakan satu persatu ke orang-oramg yang ia kunjungi.
       
Hingga, pada akhirnya lelaki ini mampu menjadi salah satu penulis buku yang best seller dengan karya ciptanya yang berjudul "Mengejar-Ngejar Mimpi."
     
Masih banyak lagi kisah mustahil namun nyata adanya. Hal ini, membuat kita untuk belajar menghargai sebuh mimpi, tekat, dan keinginan seseorang. Kita sering sekali secara tidak sengaja membuat orang pesimis. Terkadang kita berakata, "Mimpi loh," "Haha mana mungkin." Secara tidak langsung sepenggal kalimat itu membuat sang pemilik mimpi menjadi down, drop, dan enggan melanjutkan mimpinya.
      
Mulai sekarang, mari mencoba support orang-orang yang ada di sekitarmu dengan memberikan mereka semangat, doa, dan rasa simpatik agar energi yang mereka miliki mampu bertambah. Selagi itu hal positif, berikanlah support jangan biarkan mereka down.
     
Pernakah kamu memiliki mimpi atau cita-cita? Namun kamu menguburnya dalam-dalam karena kamu merasa itu adalah hal yang tidak mungkin di wujudkan? Ayo korek kembali mimpi itu. Renungkan, dan mulai lah berusaha dengan diiringi doa. Semoga mimpi terpendamu bisa tercapai. Because, From your dream you can stand up yourself. So, don't forgett your dream!

      See you next post guys. Thanks you for reading. And i hope my post can make you happy and get knowlage.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Minggu, 21 Februari 2016

Lifestyle Blogger Medan - Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?
07.060 Comments
Lifestyle Blogger Medan - Hello everyboady. How are you? How your life today? I hope your life so insteristing.

   Aku sebagai anak bangsa cukup miris mendengar kalimat "Indonesia sedang krisis kekerasan dan sex pada anak." Lagi-lagi negara ini di hantui oleh orang-orang yang hanya ada sebagai sampah. Bukan hanya dari kalangan orang yang senono tetapi orang yang katanya memiliki ilmu agama dan pendidikkan juga ikut menjadi hantu masyarakat khususnya anak-anak yang tidak tau apa-apa.

     Mereka (sang pelaku) tidak memiliki pemikiran yang panjang. Mereka merupakan orang yang berlimu namun tidak memiliki otak. Masih baik orang yang memiliki otak tetapi tidak punya ilmu. Pelaku tidak sadar betapa besar impact yang ia timbulkan akan hal yang dilakukannya itu. Tidak hanya pada sikis anak tetapi penurunan harapan kemajuan bangsa. Bagaimana tidak? Generasinya saja sudah rusak karena mereka yang tidak bertanggung jawab.

      Sempat terbesit pertanyaan, "Adakah orang yang mampu menghentikam ini selain kesadaran diri masing-masing?" Entah cara apa lagi yang harus di jalani. "Siapakah yang dapat disalahkan jika sudah begini? Apakah ini akan terus menerus terjadi? Siapa lagi yang mau di percaya dalam negeri ini?"

    Seperti sebuah komunitas, komunitas itu akan hancur karena ulah anggotanya sendiri. Hampir 80% kehancuran itu terjadi karena anggota dari komunitasnya tidak mampu menjaga, mempertahankan nama baik dan keadaan komunitasnya. Sama halnya seperti bangsa. Bangsa itu akan rusak bukan karena orang luar tetapi karena masyarakatnya sendiri.

      Disini, di postingan ini. Hanya secerca perasaan resah seorang remaja yang sangat miris denga hal yang akhir-akhir ini terjadi. Logikanya, para anak yang telah menjadi korban akan menjadi trauma dan depresi. Lalu apakah mereka dapat menjadi bibit bangsa yang akan tumbuh baik jika sudah terkena sebuah virus perusak? TIDAK.

     Filosofinya seperti ini. Dalam sepetak tanah, seorang tukang kebun menebar seratus bibit kacang. Tiba-tiba, sebuah serangga merusak bibit-bibit itu sekitar enam puluh bibit. Akankah enam puluh bibit itu tetap tumbuh dengan baik seperti empat puluh bibit yang tidak di rusak serangga? Tentu kita dapat menjawabnya sendiri.

     Ayo...! Berfikir untuk banyak orang, berfikir untuk kepentingan bersama. Jangan biarkan kepentingan diri dan nafsu menguasai diri. Kalau bukan kita siapa lagi? Apakah orang luar negeri yang akan menjaga anak bangsa dan negara kita? Tentu itu adalah hal yang konyol.
  Mulai sekarang, mari kita fikirkan ini. Mari kita menjaga satu sama lain. Dan cobalah gerakkan komunitas-komintas yang ada untuk bekerjasama dalam hal ini. Setidaknya, mencoba mengajak orang-orang yang tidak teracuni untuk memerangi virus keji ini. Jangan biarkan penerus bangsa semangkin rendah kualitasnya.

     Kita bisa mulai dengan perduli dengan keadaan sekitar, menyayangi anak-anak, dan mencoba memeberinya benteng attitued and good character. Bangun....! Keep children in Indonesia.

      Start from this posting I hope you all can know and want practies in your life. Lets go together save children in this country from killer.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Senin, 13 Juli 2015

Cerpen Kado Terbesar
07.260 Comments
      Tubuh yang dahulu mungil mulai membengkak, pipi seperti bakpau. Gadis itu hampir putus asa dengan apa yang harus di jalaninya setahun belakangan ini. Dari pagi sampai pagi ia bekerja keras untuk memenuhi kehidupan waktu bersantinya harus di korbankan namun sayang hasil tak dapat ia nikmati.

      "Aku lelah Nis," keluhnya pada gadis berkerudung manis.
      "Baru beberapa kali di coba sudah menyerah."
        "Buat apa aku bekerja dari pagi hingga pagi kalau makan nasi saja tak bisa, rasanya pengen udahan." Gadis bersumpipit itu dengan lemah.
       "May, masih mau ngedown gini? Gimana bisa sembuh orang kamunya saja sudah enggan buat nerusi hidup." Nissa menata sahabatnya yang baru saja ia kenal beberapa bulan lalu.

      Masyu menghela nafasnya yang terengah, cobaan berat harus ia lakoni. Makanan yang tak ia suka harus di lahap setiap hari, jika tidak? Nyawa yang akan menanti.

      "Hey, wake up. Lihat sudah berapa banyak yang kamu korbankan? Tidak hanya uang tapi rasa dan lainnya. Kita coba untuk puasa?" Gadis berkerudung itu menyarankan sesuatu.
"Puasa?" Tak paham.
"Iya? Kenapa heran kamu tidak pernah puasa sebelumnya?"
Masyu menggeleng.
"Kalau begitu harus di coba," Nissa memaksa. Masyu menatap tak paham.
"Puasa dapat di lakukan siapa saja May, asal niatnya bagus. Walau kamu non muslim," Nissa menjelaskan dengan tersenyum.

       Seminggu sudah Masyu melakukan saran sahabatnya itu. Ia menjalankan puasa dengan niat yang tulus ingin sembuh. Nissa menuntun gadis itu perlahan, rasa iba dan kasih sayang yang membuatnya bertahan walau tak mudah menghadapi gadis keras kepala. Tapi Masyu memiliki kemauan yang kuat untuk sembuh.

     "Tidak ada perubahan," celetuk Masyu mulai putus asa."
       Baru sepekan. Hydropoid kan tak mudah di sembuhkan, tapi yakin bisa ya May.." Gadis berkerudung menyemangati.

       Perubahan demi perubahan mampu ia rasakan walau hanya sedikit tapi sangat membantu. Kemo, puasa, serta menjaga kedispilinan menjadi obat mujarab dirinya. Ya setidaknya ia terhindah pingsan di jalan setelah memakan beberapa sendok kolah dingin.

       "Thanks Niss, saran kamu sangat membantu. Walau aku agnostic tapi kamu tetap mau menyemangatiku. Cuman semangat yang aku butuhkan.." Senyum yang hampir tak terlihat itu kini hadir dengan wajah bersemangat.

     "Dalam Islam, jika seseorang butuh bantuan maka harus lah di bantu tanpa memandang siapa dia. Namun, apa kamu tidak mencoba memikirkan tentang agama mana yang harus kamu pilih May? Maaf jika ini terlalu privasi." Suara lembutnya menyapu telinga Masyu.

      Gadis itu  diam sejenak, pancaran matanya berubah. Sesuatu hal berat menggelayut di fikiran.
"Agnotic juga suatu kepercayaan Niss,"

         "Manusia hidup dengan pilihan May, kamu harus milih salah satu dari banyak pilihan. Buat apa? Agar kita tau mana tujuan yang harus kita tempuh. Ibarat kapal ia harus tau kemana akan belayar jika tidak hanya terombang-ambing di tempat bukan?" Nissa sedikit memberikan pandangan.

       Masyu tersenyum sekanannya, sejak perbincangan itu mereka jadi lost conntect. Masyu tak tampak lagi di rumah sakit yang biasa ia cek up. Telfonnya selalu mati jika di hubungi, rasa bersalah sedikit menyelubungi hati Nissa.

          "Nissa," suara lembut memanggil namanya.
       MasyaAllah. Nissa tertegun tak percaya, gadis keras kepala itu begitu anggun mengenakan kerudung pink.

    "Selama ini aku menghilang untuk meyakinkan diri, memastikan rasa, dan kembali dengan keputusan yang pasti. Selama aku menyendiri banyak renungan dan keraguan yang harus ku tempu hingga sekarang ini keputusanku." Masyu tersenyum. Paras cantik mempesona, pancaran wajah calon surga.

        "Jika itu pilihan. Aku bahagia akhirnya kamu menetapkan hati pada satu pilihan," Nissa memeluk sahabatnya. Ia berjanji pada Masyu untuk menuntun lebih dalam tentang agama.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Minggu, 12 Juli 2015

Cerpen Hijab Karena Trend
16.300 Comments
      Subhanallah para muslimah di muka bumi tengah berkagum dengan balutan kerudung di kepala mereka. Aku terkesan melihat itu semua, jilbab tak memandang siapapun baik kalangan atas maupun bawah. Secerca senyum dengan hati yang bimbang akan kepastian rasa tulus dan niat yang benar-benar ada, jujur rasa ini mengubah hariku. Terbesit keinginan memakai hal yang serupa, kebimbangan mudah sekali menggoyahkan kepastian itu.

"Indahnya melihat wanita merangkai hijab di kepala, apa aku juga akan menyusul?" Gumaku ketika melihat berita para artis yang menggunakan hijab.

"Kalau ada niat dan ketulusan pasti bisa," sosok itu menjawab gumamku.

     Ibu sejak dulu mengenakan hijab, wanita yang tak kenal lelah menuntun anak-anaknya duduk di samping. Ia tersenyum memandang wajahku, pancaran mata itu? Aku mengetahui ia selalu tau apa yang terbesit dalam benak yang nakal ini.

"Shalat saja belum teratur bu, aku tidak mau memalukan agama sendiri." 

"Menutup aurat itu wajib sayang. Tidak ada hubungannya dengan ibadah. Karna ahlak dan kewajiban itu berbeda," Ibu memberi pandangan.

"Benarkah itu?" Aku masih tak percaya.

"Ehemm... Ibu pernah mendengar saat di pengajian. Berhijab tak jadi masalah walaupun ibadahnya masih goyah. Karna ibadah suatu individu yang harus di pertanggung jawabkan masing-masing orang. Kalau berhijab hukumnya wajib bagi seorang muslimah," Jelasnya memberi pengertian.

"Aku masih ragu, apalagi sekarang banyak orang yang mengenakan hijab lalu membukanya. Ah, aku tak mau dianggap labil bu." Keluhku.

"Niat yang bagus nak, kita tak boleh menghakimi seseorang yang masih naik turun imannya. Doakan saja mereka mengenakannya kembali," Ibu tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan seseorang yang mengenakan hijab karna trend doang? Bukankah  berhijab harus dari hati dan ketulusan bu?" Aku terus bertanya seakan rasa penasaran menguak terus menerus.

        Wanita yang ku kenal sejak dalam kandungan itu membelai rambutku. Sikapnya yang lemah lembut merenggut kekagumanku. Dari ibu iman dan keraguan yang ku simpan dapat di pecahkan.
"Kita ambil sisi positifnya saja sayang. Ketika seorang muslimah mengenakan hijab karna trend, mungkin itu niat awal. Siapa tau di tengah jalan ia jatuh cinta akan apa yang ia kenakan. Allah mampu membuka pintu hidayah pada siapapun." Jelas ibu dengan pasti.

     Aku tersenyum, semua yang ku dapat darinya mencairkan sedikit keraguan yang membeku. Adzan shalat ashar berkumandang merdu menghiasi telinga kami berdua, ibu mengajakku untuk shalat bersama menangkan hati serta memohon petunjuk akan niat ddan keraguan yang ku miliki fifty-fifty.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 23 April 2015

Cerpen Moving On
23.270 Comments

Morgan terus memaksa ku untuk mengikuti kontes bernyanyi dengan lagu ciptaan sendiri yang di pajang di mading sekolah. 

"Ayoo... Ael, kamu harus ikutan harus..." Ujar Morgan memaksa. 

"Tidak ah, aku tidak mau suara ku cempreng tau!" Tolakku.

"Kalau kamu mau ikutan aku janji apa pun yang kamu mau aku penuhin," tawar Morgan. 

"Ah aku tidak percaya," godaku.

"Kalau kamu tidak percaya buktikan saja sendiri," Morgan menggodaku balik sembari mengedipkan sebelah matanya yang sipit.


Morgan teman paling bawel tapi dia baik dan perhatian kami bersahabatan sudah lama. Ia selalu saja memaksa ku untuk melakukan hal yang ia mau dengan cara cerdiknya ia mampu membuatku mengangguk iya. Kedekatan kami di isi dengan pengalaman senang dan sedih, pernah dulu pertengkaran besar antara kami dia memakiku begitu kasar sempat aku membencinya tetapi hal itu tidak berjalan lama malah kini aku merasa aku memiliki rasa padanya biar lab ku tahan saja. Selain Morgan aku memiliki dua teman yaitu Haruka dan Angel mereka teman baikku di bangku SMA.


"Kompetisinya tiga minggu lagi, lagu apa yang harus ku ciptakan? Ahh Morgan membuat ku pusing ini semua ulahnya," ujarku di depan laptop menyalahkan Morgan.


Sebait lagu belum dapat ku goreskan di kertas yang sedari tadi hanya ku coret tak jelas. Fikiran ku malah tidak fokus ketika melihat foto aku dan Morgan saat liburan semester lalu. Betapa indahnya senyum itu ia selalu membuatku tertawa dan tersenyum saat kesedihan datang. Ketika itu aku baru mengingat minggu depan adalah ulang tahunnya sebuah kado harus ku siapkan dengan special.


Hari ini beberapa bahan telah ada di tangan sambil mencari inspirasi tentang lagu yang akan ku nyanyikan di kompetisi aku merajut benang demi benang agar menjadi sebuah shall yang hangat saat di pakai. Buat siapa shall ini? Tentu buat orang yang special di hatiku saat in.

"Hemmm semoga Morgan menyukainya," gumaku tersenyum sambil merajut shall yang akan segera jadi.


Hari demi hari telah terlampaui hari ini tepat hari specialnya, namun dimana Morgan? Beberapa hari ini aku tak melihatnya dan jarang bercanda dengannya atau sekedar minum di kantin sekolah. Apa aku yang terlalu sibuk? Aku telah mengintari seluruh area sekolah namun dimana Morgan? Aku berdirik sejenak memikirkan kemana perginya pria itu hingga aku teringat tempat favoritenya. Ya, di taman sekolah tempat biasa ia membaca buku atau mendengarkan musik di bawah pohon.


"Angel, aku mencintaimu..." teriak seorang pria kepada seorang wanita yang hendak pergi di sudut sana.

Aku menatap Pria dan Wanita itu betapa terkejutnya saat kata-kata itu terdengar di telinga ku? Taukah bentuk sebuah es batu yang kokoh lalu pecah karna sebuah batu? Itu lah yang ku rasakan saat ini senyum bahagia ku sirna berubah menjadi tetesan air mata dan raut wajah yang sedih. Pria itu ya pria itu Morgan aku tak akan salah dan wanita itu Angel sahabatku sendiri? Terasa sesak di dalam hati ku ketika Morgan memeluk Angel begitu erat sementara aku? Mematung menatap kisah romantis mereka. Betapa bodohnya aku baru menyadari Morgan yang beberapa minggu ini menghilang karna ia pendekatam dengan shabatku itu.

"Morgan," ucapku pelan.

Morgan dan Angel menatap ku yang menangis karna mereka aku tak kuat menahan rasa sakit itu aku beranjak pergi dari hadapan mereka. Sejak kejadian itu jiwa ku terasa hilang separuh dan tidak ada kehidupan lagi di dalamnya aku mengurung diri di dalam kamar hingga Haruka mampu membuat ku kembali dari ke pedihan itu.

"Aelke, lihat aku. Lihat, apakah sahabat mu ini pernah mengajarkanmu untuk bersedih terlalu lama? Bukan kah kamu yang mengajarkan ku untuk tegar? Ketika kita terjatuh memang tidak mudah untuk kembali bangkit tapi jika kita mau berusaha bangkit perlahan kita pasti bisa kalau memang kita tidak mau berusaha kita tidak akan pernah bangkit," Haruka membuatku menangis dan memeluknya.

Aku sadar aku tidak boleh terus bersedih hingga hari ini kompetisi itu harus ku taklukan aku haru memenangkan kompetisi ini dan menaggih janji yang pernah Morgan ucapkan. Semua mata memandangku, rasa grogi saat itu ada namun jika kita mau berusaha untuk melawannya pasti kita bisa.

"Lagu ini ku ciptakan karna seseorang yang membuatku terjatuh namun aku sadar ini bukan salahnya dan aku yakin semua orang yang terjatuh akan kembali bangkit jika mereka ingin berusaha bangkit," ujarku sebelum menyanyikan lagu ciptaanku sendiri. 



Aku sendiri.. menggenggam hati.. bersama sepiSatu hari nantiAku langkahkan kaki.. berjalan lagi
I'll be over youI'll be crying for your happinessAnd i~ I am gonna start to moveI am gonna start to moveMoving on, Moving on, Moving onMoving on, Moving on, Moving on
Gonna start to moveI am gonna start to moveMoving on, Moving on, Moving onMoving on, Moving on, Moving on
Aku yakin nantiAkan datangnya pagiAku tersenyum lagi
I'll be over youI'll crying for your happinessAnd i~ I am gonna start to moveI am gonna start to moveMoving on, Moving on, Moving onMoving on, Moving on, Moving on
I am gonna start to moveI am gonna start to moveMoving on, Moving on, Moving onMoving on, Moving on, Moving on-(I am gonna start to moveI am gonna start to moveMoving on, Moving on, Moving onMoving on, Moving on, Moving on) x3
Someday you see meWalking down behindWith another girl

 Aku memenangkan kompetinsi ini dan terlihat seorang pria berdiri tersenyum di sana Aelke menghampiri pria itu yang tak lain adalah Morgan pria yang kini membuat hatinya lemah. Namun, Aku bersikap biasa seperti tidak ada kejadian dan Aku pastikan Morgan tidak mengetahui hal itu karna Aku telah berpesan pada Haruka untuk tidak membocorkan hal yang di alami Aelke.
"Hey, Selamat ya Aelke.." Ucap Morgan tersenyum manis.
"Terimakasih Gan."
"Oh ya kamu mau apa?" tanya Morgan untuk memenuhi janjinya.
"Aku mau kamu pakai ini di saat kamu kedinginan dan sedih," Ucapku mengalungkan shall berwarna merah di lehernya.

 Sejak itu aku berangkat ke Jepang untuk melanjutkan study dan meninggalkan kesedihan yang ku alami di Indonesia.


#Ceritagadiskecil



Cerpen By Venny Eriska
Twitter : @ItsVennyy

Reading Time:

@itsvennyy