ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: cerita gadis kecil
Tampilkan postingan dengan label cerita gadis kecil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita gadis kecil. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Mei 2017

Nurjannah Nasution, Hidup Mandiri Dari Kecil
23.561 Comments
    "Apa yang mau diulas dariku?" Gadis bernama Nurjannah Nasution itu terkekeh, saat filosofi mewawancarai dirinya untuk diulas menjadi sosok inspirasi pada rubik inspirasi di ceritagadiskecil.com

     Kerendahan hatinya itu, membuat ia tak sadar bahwa banyak hal darinya yang dapat menginspirasi banyak orang. Biasa akrab dipanggil Jannah, gadis manis kelahiran 25 Mei 1996 di Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan.

           Kisah hidupnya panjang. Ia harus hidup mandiri sejak kecil, kedua orang tuanya sudah lebih dahulu meninggalkannya pergi saat di bangku sekolah dasar, akhirnya ia diasuh oleh saudaranya yang dipanggilnya  “umi”.

     Saat memasuki jenjang sekolah menengah atas. Ia dibingungkan dengan pilihan dan pertimbangan, mengingat program wajib belajar pemerintah hanya sampai 9 tahun. "Sehabis lulus SMP, sempat dilema mau masuk SMA atau SMK Swasta? Kalau SMA bayar uang bukunya mahal, sedangkan SMK bayar bulanannya yang mahal. Kebetulan, Oom Jannah buka PAUD di sebuah desa yg cukup jauh dari tempat tinggal, butuh 60 menit untuk sampai ke sana, dengan kondisi jalan yang bisa dikatakan buruk. Biasanya kalau musim hujan, beceknya minta ampun. Kalau lagi kemarau, debu dari truk-truk yang bongkar muat sawit itu bikin sesak dada saja” keluh Jannah. 

      “Awal mulanya, pengajar di PAUD ada dua orang, tapi Jannah jadi mengajar sendirian karena yang satu lagi minta berhenti mengajar karena hamil. Sempat kewalahan. Tapi Jannah merasa, masih ada yang harus diperjuangkan, semangat belajar anak-anak di sana sangat luar biasa. Tanpa pelatihan Jannah coba untuk dewasa walau saat itu masih SMK. Dari gaji mengajar, Jannah gunakan buat bayar uang sekolah dan keperluan sendiri. Agar tidak menyusahkan umi, hampir 3 tahun Jannah mengabdi. Dan yang Jannah rasakan saat itu adalah menjadi guru itu asyik. Ketika kita mengajarkan mereka membaca  dan akhirnya mereka bisa baca, aduuhh itu luar biasa, pengen sih jadi guru lagi, tapi nanti deh buat sekolah sendiri," Gadis itu tampak sumringah saat menuturkannya.

    Tidak ingin menyusahkan orang lain, prinsip itu yang membentuk Jannah menjadi anak yang mandiri dan berjuang keras. Ia berkali-kali mendapatkan juara dalam mengeyam pendidikan. Tidak hanya prestasi akademik saja yang ia raih. Saat di sekolah dasar ia mendapat juara satu Baca Surah Pendek tingkat Kelurahan. Tidak puas pencapaian itu saja, gadis yang mengaku suka membaca dan traveling ini, juga berhasil meraih Juara 1 Cerdas Cermat BKKBN Kabupaten Labusel pada 2011, Juara 3 pidato dalam rangka Maulid Nabi Smk KHD pada tahun 2013, Delegasi Sumatera Utara ke Forum Anak Nasional di yogyakarta bersama 7 orang lainnya dari kabupaten yg berbeda, Juara 1 pidato maulid nabi SMK KHD pada tahun 2013, Juara satu Lomba cipta kreasi daur Ulang sampah oleh BLH Kabupaten Labusel pada tahun 2013 hingga 2014.

      Prestasi-prestasinya itulah yang menggugah hati kepala sekolah Jannah semasa SMK. Kepala sekolah bersisih keras untuk mendaftarkan Jannah pada pendaftaran berkas beasiswa Bidikmisi. Walaupun saat itu, Jannah kekeh tak mau kuliah di Kota Medan karena meresa tak punya biaya.

          "Iya semasa SMK. Semua teman unjuk tangan untuk ikut mendaftarkan diri dalam pendaftaran SNMPTN  dan berkuliah di Kota Medan. Jannah saat itu tau diri, orang biasa seperti Jannah sepertinya tak sanggup kalau biaya sendiri dan hidup di Kota Medan. Toh, saat itu Jannah udah jadi guru PAUD dan dapat gaji. Jadi ngapain lah jauh-jauh ke Medan kalau di kampung halaman sudah nyaman. Tapi, kepala sekolah tetap memaksa dengan iming-iming didaftarkan dengan jalur bidikmisi agar tidak repot memikirkan uang kuliah lagi. Semua berkas pendaftaran Jannah beliau yang urus sampai Jannah lolos Bidikmisi. Ya, akhirnya Jannah putuskan untuk mengambil kesempatan itu," Tutur Jannah mengingat kisah pertamanya mendapatkan beasiswa Bidikmisi. 

         Kehidupan gadis ini tak melulu mendapatkan prestasi dan berhasil dalam segala hal. Jannah juga merasakan getirnya kegagalan. Ia tak memungkiri kehendak Allah memang tak ada yang tau. "Kegagalan sih banyak ya, tapi yg paling berkesan itu saat gak lulus SNMPTN,  3 jurusan yg dipengeni kali yaitu, Psikologi, PG PAUD, dan Bimbingan Konseling. Tapi ketiganya gak ada yang lolos, suer deh, gak tau lagi mau gimana dan sempat nyoba-nyoba jalur yang langsung kerja. Seperti Polwan dan STAN aduhh , belum tau kemarin nasibnya gimana. Sampai akhirnya lulus di Poltenik Negeri Medan," Jannah sedikit terkekeh dengan kisah kegagalannya itu.

     Namun, kegagalannya tak mengubah sikap mandiri dan berjuang keras. Ia tetap berusaha dan berdoa agar tidak menyusahkan orang tua angkatnya di Medan yang ia panggil “Bunda”. Ia tau, bahwa keadaan yang mengharuskannya untuk hidup mandiri. "Jannah sampai sering nolak kalau dikasih uang jajan sama bunda. Karena Jannah sudah terbiasa tidak meminta ataupun menerima uang dari umi. Bunda marah kalau Jannah menolak uangnya. Yasudah, mau gak mau Jannah terima karena gak mau nyakitin hati bunda," Jannah sedikit berkaca-kaca.

     Jannah memandang kehidupan dengan sederhana, "Hidup itu singkat, maka pergunakanlah waktu yang singkat itu sebaik-baiknya dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama”. Mimpinya saat ini begitu banyak, salah satunya adalah mendirikan sekolah yang basis pendidikannya ia buat sendiri. Pengalaman mengajar anak-anak PAUD serta getirnya memperjuangkan pendidikan, membuat ia tidak mau generasi negeri ini merasakan seperti yang ia rasakan dulu. Hal inilah yang melatar belakangi gadis ini mengabdikan ilmunya melalui Gerakan Literasi Anak Pesisir, program yang berhasil ia jalankan bersama teman-teman komunitasnya dengan bantuan dana hibah dari Kemenristekdikti.

"Jangan pernah takut bermimpi, karena mimpi adalah sesuatu yg harus diikhtiarkan. Terus bergerak dan galih potensi diri, jangan jadikan kemiskinan sebagai penghalang" pesan Jannah untuk generasi mendatang Negeri ini. 

         Jannah juga selalu belajar dari kegagalan orang yang ada di sekitarnya, menjadi jembatan ia menuju mimpi-mimpinya.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Senin, 08 Mei 2017

Lifestyle Blogger Medan - 3 Hal Menarik Yang Terjadi di Acara Screeningnya Fisabilillah Production
03.320 Comments
 Lifestyle Blogger Medan - ceritagadiskecil.com | Suasana pagi hari di gedung utama taman budaya kota Medan, berbeda seperti hari biasanya nih sahabat filosofi. Banyak remaja Muslim yang memadati gedung utama, dan mengisi data diri di stand pendaftaran. Pada tanggal 7 Mei kemarin, bisa dikatakan sebagai hari istimewa bagi teman-teman Fisabilillah Production, Film Dakwah yang ada di Kota Medan. Yang jargonnya itu 'Inspirasi Film Dakwah' .

      Di hari bersejarah bagi mereka. Teman-teman fisabilillah atau yang akrab disebut Fispro ini menggelar acara screening Film, dengan mengambil judul screeningnya, "Fispro Move Up 1.0 2017" . Acara ini berhasil menarik penikmat Film kota Medan, loh sahabat filosofi. Karena dengan tiket masuk seharga Rp. 25.000, penonton bisa menikmati empat Film pendek yaitu Aurora, Karena Dia, Madrasah Pertama, dan Spesial Movie yang merupakan hasil karya dari teman-teman Fispro ini.

1. Penonton Salah Menyebut Nama Sutradara.

    Saat sesi kuis dalam acara screeningnya Fispro. Ada pertanyaan yang diberikan oleh MC kepada peserta yang mau mendapatkan hadiah. Nah, pertanyaannya adalah 'Siapa sih nama sutradara dalam Film Madrasah Pertama?'

      Seorang remaja yang berasalkan dari SMK Broadcasting Bina Creative Medan, berantusias untuk menjawab. Remaja itu menyebutkan nama sutradara yang ia ketahui.

      "Nama sutradara Film Madrasah Pertama itu, Muhammad Fajruchi K Uchi." Saat remaja itu menyebutkan nama sang sutradara dengan yakin, MC dan beberapa penonton tertawa. MC kembali mempertanyakan apakah jawaban yang diberikan remaja itu, sudah yakin benar.

      Dan yang kedua kalinya, remaja itu menyebutkan nama yang sama dengan yakin. "Iya, nama sutradaranya itu Muhammad Fajruchi K Uchi," remaja itu sangat yakin.

      MC kembali tertawa. Pasalnya nama yang disebutkan remaja tersebut salah. "Ya, jadi yang benar itu namanya Muhammad Fajruchi K. Ya, gak ada Uchi nya," klarifikasi MC sambil tersenyum.
       Dan yang menariknya, remaja ini adalah anak murid dari sang sutradara. Wah... apa yang membuat remaja ini lelah yah sahabat filosofi?

2. Salah Menyebutkan Judul Film

      Hal dipoin pertama kembali terjadi nih sahabat filosofi. Tapi bedanya yang ini adalah seorang ibu yang salah menyebutkan judul filmnya Fispro. Tapi menjawabnya penuh percaya diri.

      MC kembali memberikan pertanyaan kepada penonton yang menginginkan hadiah. "Apa judul Film Fispro yang menang di Bandung?" Tanya MC pada sesi kuis. Seorang ibu yang duduk di bangku penonton agak depan langsung unjuk tangan dan maju ke depan.

         "Judulnya Senyap dalam sunyi," ucap ibu tersebut sangat percaya diri.
 
        Lagi-lagi MC tertawa, tidak hanya MC namun sutradaranya juga ikut tertawa. Melihat reaksi tersebut, sang ibu merasa jawabannya salah dan meralat kembali jawabannya.

         "Bukan mbak.. eee... judulnya itu Sunyi dalam Senyap," ibu tersebut menebak-nebak. Lagi-lagi MC dan beberapa penonton jadi tertawa.

         Hingga jawaban ketiga kalinya, sang ibu baru menjawab dengan benar. "Eeee... jawabannya itu Lenyap Dalam Sunyi mbak,"

3. Misteri Nama akhir Sutradara

     Yang menarik dari acara screeningnya Fispro ini adalah misteri nama akhir Sutrada. Sang sutradara memiliki nama, Muhammad Fajruchi K. Banyak penonton yang salah kira dan bertanya-tanya, apa sih (K) nya itu? Hayo sahabat filosofi..  ada yang tau apa kepanjangan dari huruf K tersebut?

     Ya, sang sutradara mengklarifikasi bahwa nama akhirnya yang berhuruf (K) tersebut, merupakan singkatan dari (Kahfie).

     Wah... gimana filosofi? Ada-ada saja ya yang terjadi di acara screeningnya Fispro ini... Semoga kejadian di atas menambah kemeriahan acara yang diadakan oleh Fispro dan juga bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan. Oh iya filosofi. Fispro ini orang-orang yang menjadikan Film untuk sarana menyebar kebaikan loh... Jadi tetap dukung karya-karyanya Fispro dan Film Makers lainnya yaa...

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Rabu, 03 Mei 2017

Surau dan Silek, Film Terbaik Indonesia?
19.101 Comments
  ceritagadiskecil.com | Hallo sahabat. Kali ini Gadis kecil akan mereview Film Indonesia yang telah tayang pada tanggal 27 April lalu nih... Kalau dilihat dari poster filmnya, Surau dan Silek ini tampak tidak menarik untuk di tonton. Namun, jika dicerna dari sudut pandangan judulnya. Film ini sangat menarik. Apakah hanya judulnya saja yang menarik? Yuk baca review-nya di bawah ini.

    Film Surau Dan Silek atau jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, menjadi Mushola Dan Silat. Ini adalah film keluarga yang  berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis pada tahun 2017, diproduksi oleh Mahakarya Pictures, dan diproduseri oleh Dendy Reynando dan Emil Bias. Disutradarai oleh Arief Malinmudo pada tahun 2016.

      Sekitar tanggal 2 Mei 2017. Filosofi tertarik untuk menonton film ini sebagai bahan riset tulisan. Awalnya sih sedikit ragu, karena melihat posternya yang tidak menarik. Namun setelah menontonnya, Gadis kecil jadi terkesan dan tidak bisa berkata apa-apa.

     Film yang diisi oleh pemain-pemain, yang bukan dari kalangan artis ini dikemas begitu apik, tidak hanya dari segi teknisnya saja. Tapi dari penyajian ceritanya sungguh luar biasa. Kenapa Filosofi bisa berkata seperti itu? Ya, karena Film ini menyajikan cerita yang sangat berani dan bisa dibilang nekat.
      Di awal Film. Penonton sudah disajikan sebuah pertarungan yang dilakukan oleh anak-anak sekitar berumur 11 tahun dalam sebuah turnamen. Seperti judulnya, Suarau dan Silek. Diawal Film ini sudah menggambarkan judulnya, yang diperankan anak-anak dalam memainkan bela diri silat asal Minangkabau. 

Menurut Gadis kecil,  awal Film ini cukup bahaya jika ditonton oleh anak-anak kecil. Karena anak-anak yang belum mengerti bela diri, dikhawatirkan akan mengikuti adegan yang terjadi di dalam Film itu. Namun, setelah menonton secara keseluruhan, rasa kekhawatiran Filosofi ternyata salah. Film ini mengajarkan kepada penonton bahwa silat bukan untuk gaya-gayaan atau untuk kejahatan. Tapi silat adalah bagian dari mengendalikan diri. Ada kata-kata yang masih melekat diingatan filosofi. Yaitu, "Lahir Silat untuk mencari Kawan, Adanya Silat Untuk Memahami Tuhan," kira-kira begitu yang diajarkan oleh pemain yang berperan sebagai guru silat. Serta Film ini juga mengajarkan. Bahwa silat merupakan bagian dari 3S yaitu, Shalat, Shalawat dan Silat.

Semuanya harus seimbang, jika tidak. Silat hanya akan membawa kehancuran pada diri seseorang.
 Tidak hanya mengajarkan apa arti silat yang sesungguhnya. Film ini juga dikemas secara santai dan sederhana. Karena ada selingan humor di dalam Film ini, humor yang dihadirkan oleh seorang anak berbadan gembul dan paling lucu di antara teman-temannya. Sosok itu bernama Dayat. Karena pemeran utama dalam Film ini adalah tiga orang anak yang bersahabat dan berguru silat. Mereka bernama Adil, Kurip dan Dayat. Dari mereka bertiga lah penonton juga dibukakan matanya, akan arti persahabatan.

     Sungguh, Film ini memiliki banyak kekayaan. Tidak hanya tentang silat dan persahabatan. Namun, Film ini juga mengenalkan penonton akan adat, kebudayaan, alam, serta bahasa Minangkabau yang jarang diketahui Masyarakat Indonesia.

      Dengan beraninya, Film ini memakai bahasa Minangkabau dan dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia. Dari Film ini juga, penonton dapat belajar tentang bahasa Minangkabau. Terlebih tentang kebiasaan pemuda Minangkabau, yang harus merantau untuk mencari kesuksesan dan kembali ke kampung setelah mendapat kesuksesan dari perantauannya.

    Dan kesimpulannya nih... Film ini sangat luar biasa. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Terlebih, Film ini juga bisa sebagai alat untuk mempromosikan keindahan Minangkabau kepada khalayak ramai. Apabila, kota-kota lain dapat memproduksi Film seperti ini. Gadis kecil yakin kalau bangsa kita akan lebih dikenal keindahannya dan karakter filmnya yang mendidik. Semoga, akan ada film-film yang lebih bagus lagi dari Film Suara dan Silek yang berisi memperkenalkan kebudayaan di setiap masing-masing daerah.

     Oke deh sahabat... Kamu wajib nonton dan dukung Film ini. Karena Film ini sangat patut di apresiasi dan berhak memecah rekor penonton terbanyak di tahun 2017 ini.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Selasa, 02 Mei 2017

Kebakaran di Mabar, Menewaskan Satu Anak
06.19 2 Comments
    Rumah separuh papan ludes terbakar dan satu anak tewas. Selasa (2/5) di Mabar Pasar I, Kecamatan Medan Deli. Sekitar pukul 19.00 wib, kepulan asap dan api tampak membumbung di atap rumah tersebut. 

    Untuk penyebab terjadinya kebakaran ini, belum dapat dipastikan. Namun, telah diketahui seorang anak berumur 2 tahun dari keluarga tersebut, hangus terbakar. Pasalnya, sang ibu memiliki tiga anak dan yang sempat terselamatkan hanya dua orang anaknya saja.

     Pemadam kebakaran terlambat datang, sehingga rumah tidak sempat terselamatkan. Sedangkan kejadian ini menyebabkan kecamecatan panjang di sekitar lokasi kejadian, polisi ikut berjaga-jaga dan mengatur lalu lintas.

       "Jalan jadi macet karena ada kebakaran. Kurang tau sih kenapa bisa terbakar. Tapi yang saya tau rumah itu jual minyak bensin. Saya pernah beli di situ." Ujar Suroso pengemudi yang melintasi jalanan.

      Kejadian ini mengundang rasa perihatin warga sekitar.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Sabtu, 29 April 2017

Travel Blogger Medan | T-Garden Wisata Bali Yang Ada di Medan?
07.29 5 Comments

Suasana T-Garden di sore hari potret oleh Venny Eriska

Travel Blogger Medan - Hallo, sobat Wisata Kota. Libur panjang, kalian mau kemana nih? Ke Singapura? Jepang? Hongkong? Atau di Indonesia yang cantik apa ya? Hemm.. gimana kalau ke Bali? Wah asik tuh.. Tapi kalau gak punya uang gimana ya??

Tenang sobat Wisata Kota. Kali ini, Gadis kecil akan mengajak sobat untuk menikmati wisata Bali di Kota Medan. Wah... emang ada? Tempat wisata apa sih yang ada di Medan itu? Kok sok nandingi wisata Bali?

Oke deh sobat. Tempat wisata ini namanya T-Garden. Tempat wisata yang masih anget-angetnya nih di Kota Medan. Letak T-Garden bisa di bilang lumayan jauh dari kota Medan, yaitu berada di Jl. Jati Kesuma, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Untuk lokasinya memang sulit diakses nih sobat, karena tempatnya masih asri banget .. jauh dari kata perkotaan. Kalau sobat bingung cari alamatnya dan gak mau mendadak seperti ayu ting-ting karena sibuk cari alamat. Sobat Wisata Kota tenang saja. 

Jika sobat menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor, mobil, sepeda, dan lainnya) sobat bisa menuju ke arah Simalingkar B. Tentunya, sobat tau dong Kebun Binatang yang ada di Kota Medan? Nah, dari lokasi kebun binatang, sobat hanya membutuhkan sekitar 10 menit untuk sampai ke T-Garden. Nah, untuk arah jalan dari Kebun Binatang ke T-Garden, sobat bisa mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan oleh pengelola T-Garden.

Lalu, gimana Gadis kecil? Kalau kayak kami ini? Yang gak punya kendaraan pribadi. Yang cuman bisa ngandali abang-abang tukang angkot. Nah, sobat yang ini wajar saja jika khawatir. Karena lokasi T-Garden memang sangat asri dan jauh dari perkotaan. Kalau gak punya kendaraan pribadi, kalau dari kota Medan menuju ke T-Garden sobat bisa menggunakan angkutan umum (angkot). 

Sobat dari kota Medan ke Jalan Jamin Ginting bisa menggunakan angkot. Nah kalau sudah sampai di Jalan Jamin Ginting, baru deh sobat pesen gocar atau Go-Jek. Kenapa harus dari jalan Jamin Ginting, filosofi? Jawabannya sederhana. Kalau dari kota Medan ke T-Garden naik go car atau Go-Jek tentu bayarnya akan mahal. Jadi bisa sobat akali dengan naik angkot.

Untuk perginya sih bisa aman jika sobat tidak punya kendaraan pribadi. Tapi, pulangnya ya hati-hati saja ya hihi... Ada beberapa hal yang harus sobat persiapkan nih kalau mau ke T-Garden ini. Apa aja itu? Sobat bisa baca di artikel Hal Yang Harus Dipersiapkan Untuk Tempur Ke T-Garden

Soal rute perjalanan sudah. Nah, berapa ya tiket masuknya? Mahal seperti di Bali kah? Jawabannya Tidak. Ya, wisata T-Garden ini sangat murah. Kemarin, waktu Gadis kecil ke T-Garden masuknya hanya Rp.10.000 (di hari biasa), tapi sekarang sudah mulai naik sobat. Jadinya, di hari biasa tiket masuknya Rp. 15.000/orang sudah bebas biaya parkir. Untuk hari libur hanya Rp. 20.000/orang sudah bebas biaya parkir juga. 

Nah, harga tiket di atas berlaku untuk menikmati wisata yang ada di T-Garden saja dan boleh berfoto-foto ria. Namun, untuk menikmati wahana permainannya seperti flying fox, mobil-mobilan APV beda lagi harganya. 

Untuk menikmati permainan itu sobat bisa membayar tiket masuk sebesar Rp.30.000/orang dan dapat minuman juga loh. Kalau mau yang lebih menantang, sobat bisa merasakan wahana berkuda di T-Garden ini. Cukup menambah Rp.10.000/orang setelah membayar tiket masuk.

Konsep yang disajikan T-Garden ini sangat unik, dengan nuansa patung-patung Bali dan Gapura seperti di Bali serta lantunan musik ala-ala di Bali. Namun, karena masih anget tempat wisatanya. Banyak hal yang harus dilengkapi agar pengunjungnya lebih nyaman untuk berlama-lama di T-Garden. Mau tau apa saja yang harus dimiliki T-Garden ke depannya? Simak di artikel ya.

Menurut Gadis kecil, T-Garden ini bakalan booming dan syukur-syukur bisa ngimbangi Bali. Jadi, wisatawan yang datang ke Medan bisa berkunjung ke T-Garden ini. Nah, kabar baiknya. Pengelola T-Garden mau menambahkan tempat untuk Honeymoon nih Sobat... Wah, siapa nih yang bakal Hanymoon di sini? Yang jomblo yok segera cari jodoh hihihi...

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

@itsvennyy