ceritagadiskecil.com | “Langkah
Menjadi Panutan, Ujar Menjadi Pengetahuan, Pengalaman Menjadi Inspirasi”
Selogan yang dirancang oleh teman-teman Kelas Inspirasi Tanjung Balai Raya
begitu syahdu untuk di dengar. Berawal dari hati bergerak untuk menginspirasi,
begitulah taman-teman KI Tanjung Balai yang sukarela menjadi Fasilitator,
Inspirator ataupun Dokumentator untuk kegiatan Kelas Inpirasi. Tidak di bayar,
malah seharusnya membayar. Tulisan ini, Gadis kecil posting di ceritagadiskecil.com
bukan untuk ajang berpamer ria, tapi membagikan sedikit kisah Gadis kecil dan
teman-teman di Tanjung Balai yang ikhlas meluangkan waktunya untuk kecerdasan
adik-adik di Tanjung Balai. Bagaimana cerita Gadis kecil selama di sana? Yuk, simak..
Awal Keberangkatan
Awal keberangkatan ke Tanjung
Balai benar-benar butuh perjuangan. Jarak yang harus di tempuh dari kediaman Gadis kecil ke lokasi Kelas Inspirasi Tanjung Balai tidaklah dekat. Namun, entah
rasa apa yang terus mendorong hati untuk tetap hadir apapun keadaanya.
Kehabisan tiket kereta api dua hari sebelum keberangkatan, sempat menjadi
penyesalan buat Filkot dan pasrah jika tidak bisa hadir. Masalahnya, Gadis kecil ini
masih anak sekolah yang jauh lebih ketat di bawah penjagaan orang tua. Ya,
orang tua tidak akan memberi izin jika tidak ada teman yang berangkat
bersama dari Medan ke Tanjung Balai. Sialnya, kawan Gacil sudah lebih dahulu
dapat tiket. Gadis kecil pikir, Allah belum menghendaki Gadis kecil untuk hadir di sana.
Pasrah, walau sebenarnya masih ada rasa mengganjal.
Pohon cita-cita buat adik-adik di Tanjung Balai
Tapi satu hari sebelum hari H,
tepatnya hari Minggu, pihak Fasilitator menghubungi Gadis kecil untuk diusahakan
hadir pada hari H. Saat itu, Gadis kecil, berusaha membujuk orang tua untuk berangkat
sama dua orang teman cowok yang Gacil sendiri juga gak kenal langsung siapa
mereka. Orang tua gak mengizinkan, karena teman cowok dan Gadis kecil sendiri yang
cewek. Sempat nangis dan merajuk, karena Gadis kecil pikir ini niatnya baik dan
pasti akan berjalan baik. Setelah membujuk akhirnya dikasih, dan Gadis kecil pun bisa
berangkat dari Medan ke Tanjung Balai menggunakan Bus Rajawali bersama kedua
teman cowok yang dari Medan juga.
Penyemangat untuk mewujudkan mimpi
Tiba
di Tanjung Balai
Harap maklum ya sahabat, kalau Gadis kecil ceritanya
agak lebay atau kemarok. Tapi, benar-benar ini pengalaman pertama pergi jauh
tanpa orang tua. Tiba di Tanjung Balai, Gadis kecil ketemu dengan bermacam orang
dari berbagai profesi, ada yang dokter, guru, dosen, penyiar, jurnalis,
perawat, atlet, pokoknya orang-orang hebat dari berbagai daerah. Sempat minder, nah Gadis kecil? Hanya
seorang pelajar yang hobi menulis? Tapi, rasa minder itu langsung hilang ketika Gadis kecil merasakan ada kekeluargan di sana. Walau baru kenal, ketawa-ketiwi
mereka seperti udah kenal lama dan baru ketemu lagi.
Kebersamaan pada Malam hari sebelum kegiatan
Malam hari sebelum melakukan kegiatan Inspirasi, seluruh
Fasilitator mengajak Gadis kecil dan inspirator lainnya ke jembatan yang panjang dan
memakan jajanan khas Tanjung Balai, yaitu ada Pisang Kojopit dan Jagung Iris
Santan. Pokoknya, selama di sana kami sebagai Inspirator dibuat senang sama
Fasilitatornya. Gadis kecil, sebagai Inspirator yang paling muda di antara yang
lainnya merasa senang yang luar biasa, ini bukan lebay tapi kenyataan loh ya
sahabat. Kenapa Gadis kecil bilang kebahagian yang luar biasa? Ya, karena
dari sana Gadis kecil bisa mengenal kakak-kakak Inspirator dan Fasilitator yang jauh
lebih berpengalaman, bisa mendengarkan cerita pengalaman mereka yang
sangat luar biasa.
Es kelapa muda dan Jagung Iris Santan Khas Tanjung Balai
Di sana juga bisa belajar bagaimana cara menghadapi anak-anak
SD yang harus diberikan motivasi untuk kegiatan Kelas Inspirasi esok hari.
Sejujurnya, Filkot ini gak suka anak-anak karena menurut Gadis kecil, anak-anak itu ribet. Tapi
karena udah panggilan hati, jadi Gadis kecil gak mikir-mikir lagi sama rasa kurang suka
dengan anak-anak. Dari inspirator yang sudah berpengalaman, Gadis kecil bisa belajar
bagaimana cara mengajak anak-anak belajar sambil bermain. Sempat takut juga gak
bisa ngelakukan yang terbaik.
Kegiatan
Kelas Inpirasi Tanjung Balai
Tiba di hari puncak kegiatan, tepatnya hari Senin, 18
September 2017. Gadis kecil masuk di Kelompok 3, sekolah yang menjadi kegiatan
Inspirasi adalah SDN138435 Muara Santosa Tanjung Balai Raya. Sempat deg-deg-an
dan kikuk… Tapi, gengsi lah nunjukkinnya hehe… Karena Gadis kecil melihat
Inspirator yang lainnya itu biasa aja gak ada yang tengang wajahnya. Jujur, ini
pertama kalinya memberikan motivasi kepada adik-adik yang masih di bangku
sekolah dasar, dan sejujurnya punGadis kecil juga masih butuh motivasi mengenai
perjuangan dan proses menggapai cita-cita. Tapi, gak ada salahnya kan kalau
kita berbagi ilmu yang sudah kita miliki?
Gadis kecil lagi menjelaskan tentang Siapa itu Penulis
Dimulai dari kelas 3B, Gadis kecil meberanikan diri untuk
lebih ceria dan semangat. Perasaan grogi dan cemas lama-lama hilang juga kok,
malahan jadi merasa asik main sama mereka. Persaan gak suka sama anak-anak
dengan alasan ribet pun jadi hilang di diri Gadis kecil. Ya, benar-benar asik.
Gadis kecil memberikan motivasi kepada mereka mengenai macam cita-cita. Nah,
seperti yang Sahabat ketahui, anak SD itu hanya tau Dokter,
Polisi, Tentara, Pilot dan Guru sebagai pilihan cita-cita mereka. Di sinilah
tugasnya Inpirator dan Kelas Inpirasi, kami para Inpirator mencoba memberikan
pandangan kepada adik-adik di SD, bahwasannya cita-cita itu gak sebatas Polisi,
Dokter, ataupun guru loh… Tapi, adik-adik juga bisa menjadi penulis, penyiar,
atlet, dan banyak lagi. Jadi, memberikan mereka pandangan mengenai cita-cita
dan profesi.
Diakhir kelas,Gadis Kkecil, Adik-adik dan Buku Kerja Bukan untuk Uang
Sebenarnya, memberikan pandangan kepada generasi bangsa
bukan tugas Kelas Inpirasi seluruh Indonesia ataupun Inspiratornya saja. Tapi,
ini menjadi tugas kita bersama untuk memberikan motivasi kepada adik-adik yang
di sekolah dasar mengenai cita-cita. Mirisnya, Filkot mendengar dari Inspirator
lainnya, ada seorang siswa yang ingin menjadi teroris karena ingin menolong
kaum muslim yang tertindas. Sungguh, mendengar hal itu betapa mirisnya.
Adik-adik kita telah terpengaruh media sosial, sebenarnya niat mereka bagus.
Hanya saja, mereka belum memahami apa
yang mereka katakan. Mungkin, dalam pemikiran mereka teroris itu pahlwan yang
bisa menyelamatkan kaum muslim yang tertindas. Tapi, nyatanyakan bukan seperti
itu? Nah, inilah tugas kita bersama untuk mengarahkan dan mengubah pemikiran
adik-adik kita agar kedepannya lebih terarah.
Kecerian saat menempelkan cita-cita di pohon cita-cita
Ternyata, menjadi guru SD tidaklah gampang. Perlu
kesabaran yang ekstra, sebab anak-anak SD ini gampang sekali bosan. Hal itu
terjadi saat Gadis kecil terlalu serius memberikan penjelasan apa itu penulis. Nah,
mereka pada sibuk main dengan temannya dan ada juga yang terlihat mengantuk atau
bosan. Terus, Gadis kecil akali dengan bermain games atau bernyanyi. Ternyata mereka
suka. Lalu, diselingi dengan pembelajaran. Jadi seperti itu ternyata
mengajarkan pelajaran kepada anak-anak.
Gaya eksis adik-adik saat berpose bersama seorang Fasilitator KI Tanjung Balai
Cukup melelahkan juga ternyata sahabat Filkot. Kemarin
itu di SD Muara Santosa ada tujuh kelas, dalam setengah hari masuk ke tujuh
kelas cukup menguras energi suara… heheh tapi jujur dari hati yang terdalam,
ini pengalaman Filkot yang paling asik. Gadis kecil aja udah tergerak untuk bersedia
menjadi relawan di Kelas Inspirasi, sahabat Filkot kapan?
Pertunjukan perkusi yang keren..
Bangga
Mengenal Kelas Inspirasi
Bergerak dengan hati dan tidak mengharapkan pamrih.
Indonesia masih membutuhkan pemuda-pemuda atau masyarakat yang berjiwa sosial
tinggi. Kelas Inspirasi ini wadahnya orang-orang yang mau berbagi tanpa di
bayar, sukarela mengajar tanpa digaji. Menurut Gadis kecil, dengan adanya Kelas
Inpirasi ini sangat bagus. Jadi, adik-adik yang kurang mendapatkan edukasi bisa
belajar lebih tanpa harus membayar. Kelas Inspirasi juga bisa menjadi wadah
pertemuan orang-orang hebat yang berhati hebat juga.
Tim KI Tanjung Balai segenap Warga Sekolah SD Muara Santosa
Wahh sudah jadi inspirator muda yak sekarang.....
BalasHapusSemangat kk filkottt
Wah... Semangat juga Abg blogger
BalasHapusbagus kegiatannya..
BalasHapus