ceritagadiskecil.com : Lifestyle Travel Blogger Medan: Inspirasi
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Agustus 2017

Melatih Fokus dengan Memanah
04.590 Comments
Gambar dari google


          Fokus merupukan hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang, khususnya para pelajar dan remaja yang kondisi jiwanya masih tidak stabil atau biasa dikatakan labil. Oleh karena itu, daya fokus yang kuat sangat dibutuhkan pada setiap individu agar tidak tergerus oleh arus yang negatif. Fokus juga sangat dibuthkan untuk mencapai segala sesuatu yang dikehendaki. Maka dari itu, melatih daya fokus merupakan hal yang mampu meningkatkan daya fokus.

            Banyak cabang olahraga yang dapat dijadikan alternatif untuk melatih kemampuan fokus, salah satunya ialah olarharga memanah. Olaharaga yang satu ini, cukup banyak dimintai dari berbagai kalangan umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Di berbagai kota yang ada di Indonesia, olaharga memanah sudah menjadi kegiatan ekstrakulikuler ataupun kegiatan wajib di sekolah maupun universitas. Namun di kota Medan, eksistensi olahraga memanah ini masih jarang ditemukan.

            Olahraga yang membutuhkan panahan dan busur ini, ternyata memiliki manfaat yang beragam, salah satunya mampu melatih daya fokus. Saat melakukan kegiatan memanah, kita dilatih untuk memusatkan fikiran pada satu titik yang hendak dicapai. Ketika fikiran kita terpusatkan pada satu titik, dengan sendirinya tubuh akan merespon dan bergerak menuju target.  

Hal itu dapat dirasakan oleh Jannah, seorang mahasiswi yang sering melakukan kegiatan memanah, “Ya, memanah sangat efektif melatih daya fokus dan konsentrasi dikarenakan dalam kegiatan memanah, seseorang telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai untuk mengenai sasaran dengan tepat, dibutuhkan keseimbangan tubuh dan fokus pada sasaran,” ujar Jannah.

Olahraga memanah juga dapat menumbuhkan karakter individu yang tenang, sabar, fokus, dan stabil. Melalui olahraga memanah, anak-anak bisa berlajar mengenal dirinya. Tidak hanya bermafaat untuk kebaikan psikis saja, olahraga yang satu ini juga memiliki manfaat untuk melatih kekuatan fisik seperti membugarkan tubuh dan memperkuat otot tangan.

Saat membidik dan melepas anak panah, kita harus fokus dan konsentrasi pada agar tidak meleset. Pada saat itu, bagian lobus frontal otak yang dioptimalkan. Semakin lama bagian otak tersebut dilatih, semakin membuat kita mudah untuk berkonsentrasi. Jika sudah terbiasa untuk fokus dan konsentrasi maka akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari, seperti saat mengambil keputusan ataupun mampu meningkatkan konsetrasi pada saat ujian. Lalu bagaimana ya cara melakukan kegiatan memanah dan apa saja hal yang dibutuhkan? 

Apa saja sih alat-alat yang dipersiapkan untuk memanah? Alat-alat yang dibutuhkan tidak terlalu banyak namun alat-alat panahan memiliki harga yang lumayan mahal.
1.      Alat yang paling penitng adalah lapangan untuk memanah karena memanah membutuhkan tempat yang cukup luas.
2.      Alat selanjutnya ialah busur panahan.
3.      Anak panahan untuk membidik sasaran yang dituju.
4.      Alas tangan, karena ada anak panah yang sedikit kasar permukaannya sehingga akan membuat tangan sedikit tergores jika tidak menggunakan sarung tangan.
Melakukan kegiatan memanah tidak sulit. Hal yang harus dilakukan untuk memanah dengan baik ialah :
Pertama, berdirilah dengan sikap posisi tubuh yang benar, yaitu jarak anatar medua kaki harus selebar bahu, pastikan kedua lutut dalam kondisi yang tenang, dan yang terakhir pandangan wajah ke depan menatap lekat-lekat titik sasaran.

Kedua, mulailah angkat busur lalu kaitkanlah anak panah pada tali yang berada di busur. Setelah itu, angkat busur ke arah sasaran, tarik lah anak panah sekuat tenanga, pastikan posisi anak panah sudah tepat pada bidikan atau sasaran yang kamu tuju.

Ketiga, setalah kamu yakin pada bidikan kamu, lepaskanlah anak panah. Jika, tidak sesuai dengan titik sasaran kamu, ulangilah dan berusaha untuk fokus. Hal ini, karena kamu belum benar-benar fokus pada sasaran yang kamu tuju sehingga anak panah yang kamu lepaskan melesat pada titik lainnya.

 Jika ingin melakukan kegiatan memanah namun tidak memiliki dana untuk membeli peralatannya, kamu tidak perlu khawatir karena saat ini banyak tempat-tempat olahraga yang menyediakan fasilitas memanah, kamu bisa memanah tanpa mempunyai alat panahan. Di Kota Medan terdapat beberapa tempat yang menyediakan fasilitas olahraga memanah, salah satunya tempat panahan Ksatria Sunggal yang berada di Jalan Tunggul Hitam, Pinang Baris. Di sana, kamu bisa melatih konsetrasi dan fokus dengan memanah dan memakai perlengkapan panahannya dengan membayar sekitar Rp. 15.000 per jamnya. Jika kamu ingin mahir dalam memanah dan daya fokus semakin meningkat, maka kamu harus sering melakukan latihan, minimal satu minggu dua atau tiga kali.


#Ceritagadiskecil
Reading Time:
Andre Gusli Pelajar Sejuta Prestasi
04.300 Comments
Andre Gusli

                 Hidup yang sekali hiduplah yang berarti begitulah Andre Gusli memandang kehidupan. Remaja kelahiran Tembung, 31 Mei 1998 anak dari pasangan Agus Riadi dan Lina, sedang mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara di Fakultas Saintek Ilmu Komputer. Remaja yang gemar menulis, membaca dan bermain badminton, telah mengawali proses pencapaian prestasi saat di sekolah dasar.

            Andre telah beberapa juara saat di sekolah dasar, yang masih diingatnya sampai saat ini yaitu meraih juara pertama lomba surah pendek pada tahun 2009 dan juara pertama lomba tausiyah se-madrasah pada tahun 2010. Remaja yang ingin mengenyam pendidikan di Jerman ini, tidak puas dengan pencapaiannya saat di sekolah dasar. Andre terus aktif melakukan berbagai kegiatan positif, salah satunya bergabung dalam organisasi forum anak yang membawanya ke kota Mataram untuk perwakilan delegasi forum anak se-Sumatera Utara dalam forum anak nasional di tahun 2016.

            Tidak hanya berprestasi di organisasi, Andre juga menyeimbangkan prestasinya di bidang akademik, saat di Sekolah Menengah Kejuruan, Andre mempertahankan juara umum, memenangkan lomba cerdas cermat, dan yang pencapaiannya terbesar adalah menjadi perwakilan sekolah pada delegasi study banding di Malaysia dalam rangka menghadapi MEA. Pretasi dan kegiatan positif yang ia lakukan tidak berhenti di bangku sekolah saja, Andre semakin bersemangat belajar untuk mencapai semua mimpi-mimpinya yang ada di buku impian miliknya. Hal tersebut ia buktikan dengan mendapatkan beasiswa Peringkatan Prestasi Akademik, Juara tiga lomba essay, dan memenangkan juara pertama pada kompetisi IT kompetisi serta juara satu lomba puisi pada pecan raya karya ilmiah.

            Pencapaian prestasi yang dimiliki Andre hingga saat ini merupakan hasil dari cemoohan orang terhadap dirinya. Remaja itu mengaku, dulu ia sering dianggap remeh oleh orang lain, dari rasa sakit hati tersebut, Andre membalasnya dengan sikap positif. Cemoohan tersebut ia anggap sebagai motivasi untuk maju. Andre juga sering mengalami kegagalan, salah satunya ialah gagal untuk berangkat ke Bogor mewakili forum anak se-Sumatera ke forum anak nasional 2015 karena keterbatasan ekonomi orang tua. Namun, hal itu tidak membuatnya berhenti belajar dan meraih mimpi.

#Ceritagadiskecil
            Dibalik anak yang sukses dan berprestasi, ada kedua orang tua yang sangat mendukungnya. Andre mengaggap kedua orang tua lah yang menjadi motivasinya serta ada seorang yang ia jadikan motivasi yaitu Jamil Azaimi yang merupakan seorang yang menginkan kesuksesan tidak hanya di dunia saja namun juga diakhirat.

            “Teruslah berprestasi dan jangan takut untuk bermimpi besar, karena bagi Allah Swt Nothing is Impossible, yaitu tidak ada yang mungkin maka bermimpilah setinggi mungkin, dan yang paling penting adalah jika ingin sukses jangan pernah gengsi karena orang yang sukses bukanlah orang yang gengsi,” Andre bersemangat memberikan pesan untuk remaja sekarang agar sama-sama bisa menjadi generasi yang bermanfaat.
Reading Time:

Jumat, 12 Mei 2017

Nurjannah Nasution, Hidup Mandiri Dari Kecil
23.561 Comments
    "Apa yang mau diulas dariku?" Gadis bernama Nurjannah Nasution itu terkekeh, saat filosofi mewawancarai dirinya untuk diulas menjadi sosok inspirasi pada rubik inspirasi di ceritagadiskecil.com

     Kerendahan hatinya itu, membuat ia tak sadar bahwa banyak hal darinya yang dapat menginspirasi banyak orang. Biasa akrab dipanggil Jannah, gadis manis kelahiran 25 Mei 1996 di Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan.

           Kisah hidupnya panjang. Ia harus hidup mandiri sejak kecil, kedua orang tuanya sudah lebih dahulu meninggalkannya pergi saat di bangku sekolah dasar, akhirnya ia diasuh oleh saudaranya yang dipanggilnya  “umi”.

     Saat memasuki jenjang sekolah menengah atas. Ia dibingungkan dengan pilihan dan pertimbangan, mengingat program wajib belajar pemerintah hanya sampai 9 tahun. "Sehabis lulus SMP, sempat dilema mau masuk SMA atau SMK Swasta? Kalau SMA bayar uang bukunya mahal, sedangkan SMK bayar bulanannya yang mahal. Kebetulan, Oom Jannah buka PAUD di sebuah desa yg cukup jauh dari tempat tinggal, butuh 60 menit untuk sampai ke sana, dengan kondisi jalan yang bisa dikatakan buruk. Biasanya kalau musim hujan, beceknya minta ampun. Kalau lagi kemarau, debu dari truk-truk yang bongkar muat sawit itu bikin sesak dada saja” keluh Jannah. 

      “Awal mulanya, pengajar di PAUD ada dua orang, tapi Jannah jadi mengajar sendirian karena yang satu lagi minta berhenti mengajar karena hamil. Sempat kewalahan. Tapi Jannah merasa, masih ada yang harus diperjuangkan, semangat belajar anak-anak di sana sangat luar biasa. Tanpa pelatihan Jannah coba untuk dewasa walau saat itu masih SMK. Dari gaji mengajar, Jannah gunakan buat bayar uang sekolah dan keperluan sendiri. Agar tidak menyusahkan umi, hampir 3 tahun Jannah mengabdi. Dan yang Jannah rasakan saat itu adalah menjadi guru itu asyik. Ketika kita mengajarkan mereka membaca  dan akhirnya mereka bisa baca, aduuhh itu luar biasa, pengen sih jadi guru lagi, tapi nanti deh buat sekolah sendiri," Gadis itu tampak sumringah saat menuturkannya.

    Tidak ingin menyusahkan orang lain, prinsip itu yang membentuk Jannah menjadi anak yang mandiri dan berjuang keras. Ia berkali-kali mendapatkan juara dalam mengeyam pendidikan. Tidak hanya prestasi akademik saja yang ia raih. Saat di sekolah dasar ia mendapat juara satu Baca Surah Pendek tingkat Kelurahan. Tidak puas pencapaian itu saja, gadis yang mengaku suka membaca dan traveling ini, juga berhasil meraih Juara 1 Cerdas Cermat BKKBN Kabupaten Labusel pada 2011, Juara 3 pidato dalam rangka Maulid Nabi Smk KHD pada tahun 2013, Delegasi Sumatera Utara ke Forum Anak Nasional di yogyakarta bersama 7 orang lainnya dari kabupaten yg berbeda, Juara 1 pidato maulid nabi SMK KHD pada tahun 2013, Juara satu Lomba cipta kreasi daur Ulang sampah oleh BLH Kabupaten Labusel pada tahun 2013 hingga 2014.

      Prestasi-prestasinya itulah yang menggugah hati kepala sekolah Jannah semasa SMK. Kepala sekolah bersisih keras untuk mendaftarkan Jannah pada pendaftaran berkas beasiswa Bidikmisi. Walaupun saat itu, Jannah kekeh tak mau kuliah di Kota Medan karena meresa tak punya biaya.

          "Iya semasa SMK. Semua teman unjuk tangan untuk ikut mendaftarkan diri dalam pendaftaran SNMPTN  dan berkuliah di Kota Medan. Jannah saat itu tau diri, orang biasa seperti Jannah sepertinya tak sanggup kalau biaya sendiri dan hidup di Kota Medan. Toh, saat itu Jannah udah jadi guru PAUD dan dapat gaji. Jadi ngapain lah jauh-jauh ke Medan kalau di kampung halaman sudah nyaman. Tapi, kepala sekolah tetap memaksa dengan iming-iming didaftarkan dengan jalur bidikmisi agar tidak repot memikirkan uang kuliah lagi. Semua berkas pendaftaran Jannah beliau yang urus sampai Jannah lolos Bidikmisi. Ya, akhirnya Jannah putuskan untuk mengambil kesempatan itu," Tutur Jannah mengingat kisah pertamanya mendapatkan beasiswa Bidikmisi. 

         Kehidupan gadis ini tak melulu mendapatkan prestasi dan berhasil dalam segala hal. Jannah juga merasakan getirnya kegagalan. Ia tak memungkiri kehendak Allah memang tak ada yang tau. "Kegagalan sih banyak ya, tapi yg paling berkesan itu saat gak lulus SNMPTN,  3 jurusan yg dipengeni kali yaitu, Psikologi, PG PAUD, dan Bimbingan Konseling. Tapi ketiganya gak ada yang lolos, suer deh, gak tau lagi mau gimana dan sempat nyoba-nyoba jalur yang langsung kerja. Seperti Polwan dan STAN aduhh , belum tau kemarin nasibnya gimana. Sampai akhirnya lulus di Poltenik Negeri Medan," Jannah sedikit terkekeh dengan kisah kegagalannya itu.

     Namun, kegagalannya tak mengubah sikap mandiri dan berjuang keras. Ia tetap berusaha dan berdoa agar tidak menyusahkan orang tua angkatnya di Medan yang ia panggil “Bunda”. Ia tau, bahwa keadaan yang mengharuskannya untuk hidup mandiri. "Jannah sampai sering nolak kalau dikasih uang jajan sama bunda. Karena Jannah sudah terbiasa tidak meminta ataupun menerima uang dari umi. Bunda marah kalau Jannah menolak uangnya. Yasudah, mau gak mau Jannah terima karena gak mau nyakitin hati bunda," Jannah sedikit berkaca-kaca.

     Jannah memandang kehidupan dengan sederhana, "Hidup itu singkat, maka pergunakanlah waktu yang singkat itu sebaik-baiknya dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama”. Mimpinya saat ini begitu banyak, salah satunya adalah mendirikan sekolah yang basis pendidikannya ia buat sendiri. Pengalaman mengajar anak-anak PAUD serta getirnya memperjuangkan pendidikan, membuat ia tidak mau generasi negeri ini merasakan seperti yang ia rasakan dulu. Hal inilah yang melatar belakangi gadis ini mengabdikan ilmunya melalui Gerakan Literasi Anak Pesisir, program yang berhasil ia jalankan bersama teman-teman komunitasnya dengan bantuan dana hibah dari Kemenristekdikti.

"Jangan pernah takut bermimpi, karena mimpi adalah sesuatu yg harus diikhtiarkan. Terus bergerak dan galih potensi diri, jangan jadikan kemiskinan sebagai penghalang" pesan Jannah untuk generasi mendatang Negeri ini. 

         Jannah juga selalu belajar dari kegagalan orang yang ada di sekitarnya, menjadi jembatan ia menuju mimpi-mimpinya.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Rabu, 03 Mei 2017

Surau dan Silek, Film Terbaik Indonesia?
19.101 Comments
  ceritagadiskecil.com | Hallo sahabat. Kali ini Gadis kecil akan mereview Film Indonesia yang telah tayang pada tanggal 27 April lalu nih... Kalau dilihat dari poster filmnya, Surau dan Silek ini tampak tidak menarik untuk di tonton. Namun, jika dicerna dari sudut pandangan judulnya. Film ini sangat menarik. Apakah hanya judulnya saja yang menarik? Yuk baca review-nya di bawah ini.

    Film Surau Dan Silek atau jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, menjadi Mushola Dan Silat. Ini adalah film keluarga yang  berlatarkan budaya masyarakat Minangkabau yang rilis pada tahun 2017, diproduksi oleh Mahakarya Pictures, dan diproduseri oleh Dendy Reynando dan Emil Bias. Disutradarai oleh Arief Malinmudo pada tahun 2016.

      Sekitar tanggal 2 Mei 2017. Filosofi tertarik untuk menonton film ini sebagai bahan riset tulisan. Awalnya sih sedikit ragu, karena melihat posternya yang tidak menarik. Namun setelah menontonnya, Gadis kecil jadi terkesan dan tidak bisa berkata apa-apa.

     Film yang diisi oleh pemain-pemain, yang bukan dari kalangan artis ini dikemas begitu apik, tidak hanya dari segi teknisnya saja. Tapi dari penyajian ceritanya sungguh luar biasa. Kenapa Filosofi bisa berkata seperti itu? Ya, karena Film ini menyajikan cerita yang sangat berani dan bisa dibilang nekat.
      Di awal Film. Penonton sudah disajikan sebuah pertarungan yang dilakukan oleh anak-anak sekitar berumur 11 tahun dalam sebuah turnamen. Seperti judulnya, Suarau dan Silek. Diawal Film ini sudah menggambarkan judulnya, yang diperankan anak-anak dalam memainkan bela diri silat asal Minangkabau. 

Menurut Gadis kecil,  awal Film ini cukup bahaya jika ditonton oleh anak-anak kecil. Karena anak-anak yang belum mengerti bela diri, dikhawatirkan akan mengikuti adegan yang terjadi di dalam Film itu. Namun, setelah menonton secara keseluruhan, rasa kekhawatiran Filosofi ternyata salah. Film ini mengajarkan kepada penonton bahwa silat bukan untuk gaya-gayaan atau untuk kejahatan. Tapi silat adalah bagian dari mengendalikan diri. Ada kata-kata yang masih melekat diingatan filosofi. Yaitu, "Lahir Silat untuk mencari Kawan, Adanya Silat Untuk Memahami Tuhan," kira-kira begitu yang diajarkan oleh pemain yang berperan sebagai guru silat. Serta Film ini juga mengajarkan. Bahwa silat merupakan bagian dari 3S yaitu, Shalat, Shalawat dan Silat.

Semuanya harus seimbang, jika tidak. Silat hanya akan membawa kehancuran pada diri seseorang.
 Tidak hanya mengajarkan apa arti silat yang sesungguhnya. Film ini juga dikemas secara santai dan sederhana. Karena ada selingan humor di dalam Film ini, humor yang dihadirkan oleh seorang anak berbadan gembul dan paling lucu di antara teman-temannya. Sosok itu bernama Dayat. Karena pemeran utama dalam Film ini adalah tiga orang anak yang bersahabat dan berguru silat. Mereka bernama Adil, Kurip dan Dayat. Dari mereka bertiga lah penonton juga dibukakan matanya, akan arti persahabatan.

     Sungguh, Film ini memiliki banyak kekayaan. Tidak hanya tentang silat dan persahabatan. Namun, Film ini juga mengenalkan penonton akan adat, kebudayaan, alam, serta bahasa Minangkabau yang jarang diketahui Masyarakat Indonesia.

      Dengan beraninya, Film ini memakai bahasa Minangkabau dan dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia. Dari Film ini juga, penonton dapat belajar tentang bahasa Minangkabau. Terlebih tentang kebiasaan pemuda Minangkabau, yang harus merantau untuk mencari kesuksesan dan kembali ke kampung setelah mendapat kesuksesan dari perantauannya.

    Dan kesimpulannya nih... Film ini sangat luar biasa. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Terlebih, Film ini juga bisa sebagai alat untuk mempromosikan keindahan Minangkabau kepada khalayak ramai. Apabila, kota-kota lain dapat memproduksi Film seperti ini. Gadis kecil yakin kalau bangsa kita akan lebih dikenal keindahannya dan karakter filmnya yang mendidik. Semoga, akan ada film-film yang lebih bagus lagi dari Film Suara dan Silek yang berisi memperkenalkan kebudayaan di setiap masing-masing daerah.

     Oke deh sahabat... Kamu wajib nonton dan dukung Film ini. Karena Film ini sangat patut di apresiasi dan berhak memecah rekor penonton terbanyak di tahun 2017 ini.

#Ceritagadiskecil 
Reading Time:

Sabtu, 29 April 2017

4 Hal Yang Harus Dipersiapkan Untuk Tempur Ke T-Garden
07.240 Comments
   
 
Patung Ala Bali di T-Garden Potret oleh Venny Eriska

    Ceritagadiskecil.com | Sobat !! Pelancong di Kota Medan lagi dihebohkan dengan tempat wisata bernama T-Garden nih. Tempat apa sih T-Garden itu? Nah buat sobat yang belum tau bisa intip-intip tentang wisata ini di artikel Tempat Apa Sih T-Garden Itu?

    Jika sobat sudah tau tempat apa T-Garden itu dan tertantang untuk mengunjunginya. Nah, sobat harus mempersiapkan 4 hal untuk tempur ke T-Garden nih. 4 hal ini berdasarkan pengalaman Gadis kecil yang udah duluan datang ke sana.

1. Kendaraan

    Bagi sobat yang datang ke T-Garden menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor ataupun mobil. Bisalah, sobat abaikan poin pertama ini. Pasalnya, ini khusus untuk sobat yang datang ke T-Garden menggunakan layanan jasa transportasi umum seperti angkot ataupun Go-Jek. Nah, sobat yang menggunakan jasa tersebut bisa dikatakan aman saat perginya. Karena dari tempat sobat berangkat, banyak transportasi umum yang bisa sobat gunakan. Entah itu, angkot, becak, Gocar, grab, taxi atau sejenisnya. Sobat bisa ketawa-ketiwi sesampainya di T-Garden karena di suguhkan pemandangan yang indah. 

      Tapi sobat akan merasa cemas saat pulangnya, karena tidak ada satupun angkot maupun becak yang melintas di depan tempat wisata T-Garden ini. Ah, Gadis kecil penakut nih.. kalau gak ada becak dan angkot kan masih ada Gocar ada Grab. Etss.... jangan ngehakimi filosofi dulu. Ini pengalaman filosofi loh, saat pulang dari T-Garden. Filosofi memesan Go-car dan sejenisnya. Tapi, nyatanya nihil... karena tidak ada satupun supir Go-car atau Grab yang mau nampung pesanan Gadis kecil. Yaaa... karena lokasi T-Garden ini masih jarang di jamah manusia moderen seperti di Kota hihihi... Bahkan supir Grab dan GoCar belum tau lokasi ini. Nah, kalau sobat search di Google. Maka, lokasi T-Garden belum ada muncul.

    Nah, karena gak ada angkot dan becak plus Grab dan Go-carnya sombong gak mau menerima pesanan Gadis kecil.. Ya.. terpaksa dehjalan sejauh 2 km untuk mengakses jalan yang dilalui angkutan umum.. Wah.. ini persiapan yang cukup serius ya sobat. Jangan sampai terulang lagi dengan sobat-sobat lainnya.

2. Baterai Ponsel

    Buat sobat yang doyan foto. Tentunya, hal kedua untuk tempur ke T-Garden adalah baterai ponsel. Kenapa? Karena saat berfoto-foto. Tentunya sobat akan lupa sama daya baterai sobat. Belum sempat foto di segala penjuru T-Garden. Eh baterai sobat habis. Mau charger dimana coba? Gak asik kan kalau jalan-jalan kehabisan baterai? Nah sobat bisa bawa powerbank untuk daya baterai tambahan.

3. Gunakan Baju Berbahan Adem, Kita mau ke Bali Bukan Ke Jepang

     Nah, sobat... jangan sampai salah kostum saat liburan yaa.. kalau sobat mau ke T-Garden. Kenakanlah pakaian yang adem jangan pakai pakaian untuk ke Jepang saat musim dingin. Memang sih, di T-Garden itu udaranya sejuk walaupun matahari lagi terik. Tapi gak pakai mantel dan shall juga kali.. Pakai pakaian yang simpel aja deh yang nyaman buat sobat.

4. Uang Yang Cukup

    Jangan bawa uang pas-pasan deh kalau mau ke T-Garden. Karena akan banyak godaannya. Selain wahana bermainnya yang akan menggoda. Makanan yang dijual di T-Garden juga akan menggoda perut sobat. Untuk itu siapkan uang yang cukup untuk jajan yaa ..

     Oke deh sobat... mungkin itu saja yang harus dipersiapkan. Sederhanakan? Siap mengunjungi T-Garden? Tempat Wisata ala-ala Bali yang ada di Medan? Yokk.. Gadis kecil tunggu cerita-cerita dari sobat...

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Senin, 20 Maret 2017

Selamat Hari Puisi Se-Dunia!
23.501 Comments
            
Ilustrasi sumber int

  Ceritagadiskecil.com | “Sebab kita bukan Nabi yang bersabda, bersajaklah!” (Sapardi Djoko Damono). Mungkin kutipan itu yang dapat mengawali tulisan ini. Puisi sudah menjadi karya seni yang mendarah daging bagi manusia di bumi. Melalui bait puisi, sebuah pesan moral tersaji dengan diksi-diksi yang indah.

            Pada zaman dulu, puisi sudah digunakan untuk melengkapi kehidupan. Banyak manfaat yang dapat kita ambil. Puisi dapat menjadi arahan dalam membentuk kepribadian, mengembangkan cognitive peserta didik, melatih diri berimajinasi, menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungan tertentu, membangkitkan semangat heroic, Menceritakan suara alam dan lingkungan manusia,  membandingkan dan mengapresiasikan karya sastra, memberikan motivasi bagi pembaca puisi bahwa dirinya telah melahirkan suatu ungkapan dengan bahasa yang indah, bebas dan misteri, menyampaikan protes sosial bagi lingkungan masyarakat tertentu.

            Berkarya dengan mendendangkan puisi, kita dapat dikenang melalui karya-karya yang membekas di hati pembacanya. Misalkan saja, Chairil Anwar sastrawan yang sangat dikenang puisinya. Melalui bait-baitnya yang penuh dengan makna sampai akhir hayat beliau dikenang warga Indonesia. Puisi yang memiliki pesan moral dan menyentuh hati setiap pembacanya tentu akan dikenang dalam ingatan.

            21 Maret adalah hari puisi sedunia. Kenapa tanggal 21 Maret? Menurut data yang beredar. Peringatan Hari Puisi Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 2000. Tak hanya itu, dipilihnya tanggal 21 Maret yang disaat bersamaan juga dirayakan sebagai Hari Penghapusan Diskriminasi Ras dianggap sebagai ide yang baik. Nah, sebagai generasi bangsa dengan diperingatinya hari puisi sedunia ini, kita dapat lebih berusaha untuk menghargai dan berkarya melalui puisi.

            Seperti kutipan yang mendahului tulisan ini. Jika kita tidak mampu bersabda seperti Nabi, maka jadilah pembuat puisi yang bersajak melalui diksi dengan pesan moral yang mendidik siapapun pembacanya. Di hari puisi sedunia ini, dapat kita jadikan ajang untuk berbenah dalam berkarya. Memperkuat lagi setiap diksi yang kita gunakan dalam bait puisi yang tertulis. Janganlah membuat karya yang menyesatkan jika bisa membuat karya yang mengarahkan.

#Ceritagadiskecil


Reading Time:

Minggu, 19 Maret 2017

Ditonton Peserta Seminar Film Nasional, Sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi Terharu!
04.170 Comments
Ekspresi RuchiArdhy

      Ceritagadiskecil.com| Sutradara film pendek Lenyap Dalam Sunyi, karya sineas Kota Medan terharu mendapat kesempatan filmnya ditonton peserta seminar nasional. Minggu (19/3), di Hall CNI Building. Ruchi Ardhy selaku pendiri komunitas film islami Fisabilillah Production sekaligus sutradara film Lenyap Dalam Sunyi, film yang pernah menjuari Festival Film Islamic di Bandung.

       Ruchi Ardhy tampak terharu dalam kegiatan seminar film Nasional yang menghadirkan Humar Hadi selaku sutradara film Tausiyah Cinta dan Film 5 PM serta Aditya S Pratama selaku aktor film 5 PM. 
 Pasalnya, pada saat awal acara seminar yang diadakan oleh Fajr Managemant.  Ditampilkannya film karya sineas Kota Medan yaitu film pendek Lenyap Dalam Sunyi. Film tersebut digarapnya bersama teman-teman komunitas yang ia bangun sejak beberapa tahun yang lalu.

       Ruchi Ardhy terharu, saat melihat antusias peserta yang menikmati film Lenyap Dalam Sunyi tersebut. Hal itu terlihat dari celotehan peserta saat adegan yang mengundang tawa dalam film tersebut.
        "Yah.. Cepat kali habisanyaa..." celoteh May salah satu peserta acara.

         Ekspresi sutradara Film Lenyap Dalam Sunyi itu pun tertangkap oleh jepretan kamera temannya, Willi Sardi yang juga anggota Fisabilillah Production.
          "Ruchi sampe nangis liat antusias penontonya," celoteh Willi di grup WhatsApp Fisabilillah Production sembari melampirkan foto ekspresi sang sutradara.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:
Kedatangan Aditya S Pratama, Aktor Film 5 PM. Remaja Kota Medan Histeris
04.130 Comments
Aditya S Pratama di acara seminarnya
    Ceritagadiskecil.com| Dalam acara seminar Film Nasional, Aditya S Pratama aktor 5 PM hadir sebagai pemateri. Minggu (19/3) di Hall CNI Building, sejak pukul 11.00 wib gedung yang terletak di jl. asrama no 29 Dewikora, Medan sudah dipadati peserta yang jauh-jauh hari telah membeli tiket acara yang betajuk "Be a Good Movie Maker and Be a Good Telent".

    Acara seminar dibuka dengan penampilan dari penyanyi NewKhafi, lalu istirahat untuk ibadah shalat dan dilanjutkan dengan materi pertama, oleh sutradara film Tausiyah Cinta dan 5 PM. Peserta tampak tenang mendapatkan materi dari sang sutradara. Namun, saat Aditya S Pratama masuk ke ruang acara dengan lantunan lagu Anji berjudul Dia, seluruh peserta berteriak histeris dengan kedatangan aktor tampan itu.

         Aditya menyapa peserta dengan senyum ramah dan kedipan mata. Sikapnya itu, membuat para peserta berteriak histeris dan berbondong-bondong mengeluarkan handphone untuk mengabadikan momen.
        Dalam materinya, Aditya yang juga merupakan mahasiswa lulusan kedokteran itu menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang tallent tidak hanya bermodalkan tampang , namun juga harus mampu menguasai peran dan beratittud baik.

        "Hal terpenting yg harus dimiliki jika ingin jadi aktor ataupun artis adalah jujur dan memiliki attitud. Kita harus menghargai orang lain dan jangan sampai kita membuat orang lain merasa direndahkan. Dan yang paling penting lakukanlah dengan rasa." tutur Aditya dalam materinya.

       Diujung acara, seluruh peserta berebut posisi untuk bisa berfoto bersama dengan Aditya. Aktor tampan itu, tampak sabar dan ramah saat meladeni permintaan para penggemarnya yang rata-rata adalah kaum wanita. Aditya memegang teguh rasa perduli dan ramah terhadap sesama. Karena menurutnya, hal itu juga yang harus ia lakukan saat menjadi dokter maupun aktor.

#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Kamis, 16 Maret 2017

Film Sineas Kota Medan, Ada di Bioskop!
18.540 Comments
Poster film Jiwa

Ceritagadiskecil.com | Sineas kota Medan unjuk karya, dengan munculnya film JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI di bioskop. Rabu (15/3) saat diwawancari melalui media sosial instagramnya, Fakar Pratama selaku penulis skenario film Jiwa bercerita banyak mengenai proses pembuatan film.

       Film dengan judul unik 'JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI' resmi tayang di bioskop CGV Focal Point Ringroad Medan, pada tangggal 5 Maret. Film yang digarap oleh anak SMK Negeri 9 Medan bersama para guru, melakukan produksi sekitar dua bulan yg lalu. Tim produksi memilih beberapa lokasi untuk dijadikan tempat pengambilan gambar, seperti  di Gedung Cipto yang berupa bangunan kosong,  PTPN Kelumpang atau pabrik tembakau, Sekolah SMK Negeri 9, Hotel Aryaduta Medan serta area ilalang di Glugur.

          Film Jiwa ini menceritakan tentang kebudayaan suku Mentawai, dimana mereka mati secara tidak wajar  serta rohnya akan keluar dan tidak masuk ke dalam dunia katsat atau dunia setelah mati. Fakar Pratama menuturkan secara ringkas, awal ia menemukan ide cerita film Jiwa.

            “Ya.. Jadi kita dapat tantangan buat film dengan tema kebudayaan dan kebangsaan. Jadi, gue sebagai penulis film ini mikir,  suku apa yang ada di Sumatera, yang dulunya ada tapi sekarang udah gak ada. Nah, gue riset selama dua hari.. akhirnya dapatlah suku Mentawai. Yaudah,gue langsung cari tau tentang Mentawai selama tiga hari. Mulai dari mengumpulkan artikel-artikel tentang kebudayaan mereka. Setelah itu, baru gue susun naskah cerita film Jiwa ini,” tutur Fakar secara gamblang.

            Fakar mengaku film Jiwa ini memiliki cerita berbeda daripada film yang lainnya sehingga berhak untuk tayang di bioskop. JIWA-MEMORIES OF MENTAWAI akan tayang dari tanggal 5 Maret hingga 6 April 2017 hanya di CGV Focal Point RingRoad Medan. Fakar sedikit membubuhkan pesan singkat kepada sineas kota Medan dan seluruh sineas muda di Indonesia, untuk tidak mengeluh dengan alat yang dimiliki.
           
            “Pliss… jaga kualitas .. totalitas .. jangan pernah mengeluh akan suatu alat, karena hasil karya yang bagus bukan dinilai dari alat yang canggih melainkan kreatifitas yang tinggi,” ungkap fakar penuh harap.


#Ceritagadiskecil
Reading Time:

Selasa, 14 Maret 2017

Peluk Tugu Yogyakarta, Akan Mempercepat Kuliah!
21.200 Comments
Tugu Jogja Tempo Dulu

           Ceritagadiskecil.com | Yogyakarta sering kali disebut-sebut sebagai Kota Pelajar. Hal ini, disebabkan karena pada zaman dulu. Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Banyak pelajar dari penjuru daerah yang berbondong-bondong untuk menuntuk ilmu di kota ini. Selain itu, Yogyakarta juga memiliki banyak kampus, mahasiswa yang lulus dengan skill bagus, fasilitas pendidikkan yang berkualitas, serta banyaknya minat pelajar untuk belajar di sana.

            Namun, tau gak sih kamu? Kalau di tengah kesuksesan Yogyakarta sebagai kota pelajar, ada mitos unik yang terselubung di dalamnya. Menarik untuk dibahas. Pasalnya, di Tugu Yogyakarta yang selalu ramai dipadati pengunjung pada malam hari ini memiliki mitor yang beredar. Kota yang dihuni oleh para pelajar ini, menjadi khas oleh adanya mitos yang beredar.

            Pasalnya, pelajar di Yogyakarta mengenal mitos. Apabila memeluk dan berfoto di Tugu Yogyakarta, maka mereka yang tengah menjalani pendidikkan kuliah akan cepat selesai dan menjalani kuliah dengan lancar. Mito itu yang membuat para pelajar yang ingin cepat menyelesaikan kuliahnya berbondong-bondong ke Tugu Yogyakarta, walau sekedar memeluk atau berfoto sambil menikmati keindahan malamnya Yogyakarta.

            Terlepas dari mitos yang ada. Tugu Yogyakarta memang sangat memukau dan memiliki banyak cerita. Karena tugu ini sudah berdiri sejak tiga abad yang lalu. Menjadi simbolis dan ciri khas kota Yogyakarta. Tugu ini juga dianggap sakral oleh sebagian orang karena letaknya yang berada di tengah-tengah garis imaginer.

            Dari satelit dapat dilihat jika Pantai Parang Kusumo, Keraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus. Filosofinya bahwa tugu merupakan simbol Manunggaling Kawulo Gusti yang berarti bersatunya antara rakyat dengan penguasa. Merapi dan pantai merupakan titik api dan air. Keraton yang dibangun ditengah merapi dan pantai merupakan titik keseimbangan antara keduanya. Keraton merupakan titik keseimbangan vertikal dan horizontal. Keseimbangan horizontal dilambangkan oleh laut selatan yang menggambarkan hubungan antara manusia dan manusia. Sedangkan keseimbangan vertikal dilambangkan oleh gunung merapi yang menggambarkan hubungan manusia dengan sang pencipta.

            Nah, mitos ini menjadi daya tarik pelajar untuk mengunjugi Tugu Yogyakarta. Namun, percaya atau tidak percaya. Mitos hanyalah sekedar mitos, tidak perlu diyakini sekali. Karena untuk cepat kuliah dan lancar dalam proses kelulusannya. Kamu harus berusaha keras, belajar sungguh-sungguh, dan berdoa akan kesejahteraan kamu dalam menuntut ilmu. Namun, dengan adanya mitos ini, pelajar dapat belajar sejarah Tugu Yogyakarta yang menawan.

#Ceritagadiskecil

Reading Time:

Senin, 13 Maret 2017

Selesai Menikah, Adilla Runer Up Aksi Indosiar Shooting Film!
01.581 Comments
Adilla bersama kru Film.

    Ceritagadiskecil.com| Adilla Putri Hafzi runer up aksi indosiar mengikuti shooting film setelah menikah. Sabtu (11/3/17) di Sekolah Ar-Rasyid Islamic Center, Adilla bersama suami Muhammad Aidil Hanafi mengikuti proses shooting film yang berjudul 'Madrasah Pertama'. Film produksi Fisabilillah Production ini melibatkan gadis cantik yang pernah berjuang di acara Aksi Indosiar.

        Setelah menikah pada tanggal 5 Maret 2017 yang lalu, 
 Adilla bersama suami kebagian menjadi peran utama dalam film yang bercerita kisah rumah tangga tersebut. Pasalnya, Adilla dan suami dituntut untuk berperan sebagai suami istri yang telah memiliki seorang anak.

      Selama proses shooting, Adilla tampak bersemangat mengikuti proses pengambilan gambar, Film yang disutradari oleh seniman muda kota Medan Ruchi Ardhy mampu membuat baper hati para kru serta pemain, karena skenario film yang ditulis oleh Venny Eriska, gadis asal kota Medan itu mampu membuat mereka yang belum menikah ingin cepat-cepat menikah.

     Ruchi Ardhy selaku sutradara sekaligus produser dalam film yang diperankan oleh Adilla, mengaku sudah menunggu pernikahan Adilla bersama sang suami untuk dijadikan pemain dalam filmnya.

      "Ya, jadi tau Adilla itu dari temen. Dan katanya dia akan menikah tanggal 5 Maret. Wah, kebetulan banget. Saya lagi cari pasangan suami istri yang bisa main di film Madrasah Pertama ini. Karena di film inikan ada adegan sentuhan tangan, jadi saya harus cari pemain yang memang sudah sah. Dan saya rasa pasangan Adilla ini cocok," papar Ruchi Ardhy.

    Adilla mengaku sedikit canggung, walau ia pernah mengikuti organisasi teather tapi hal itu sudah lama tidak ia ikuti lagi. Bersama sang suami, Adilla melakukan proses shooting selama dua hari. Sejak hari sabtu hingga minggu, film bertujuan untuk dakwah tersebut berhasil selesai dengan waktu yang diharapkan.


#Ceritagadiskecil
Reading Time:

@itsvennyy