LifestyleBlogger Medan – Akhir-akhir ini, kembali muncul fenomena pesan berantai berisikan Subsidi Kuota Belajar atau Internet gratis dari pemerintah. Informasi yang mengaku-ngaku bersumber dari pemerintah tersebut, sengaja memberikan link akses dengan dalih jika mengaksesnya akan mendapatkan subsidi kuota gratis di awal tahun 2021 ini. Berikut pesan berantai yang beredar.
Jika menemukan pesan seperti itu atau bernada serup, ada baiknya untuk tidak mengakses link dan juga tidak membagikannya. Ya, berbagi memanglah perilaku yang terpuji. Namun, jika hal yang dibagikan adalah kebohongan yang menjebak dan membuat rugi orang lain, sungguh sangatlah tidak terpuji.
Padahal, jika mau lebih kritis lagi, link yang tertera tidak menggunakan domain professional seperti website pemerintah lainnya. Jika domain atau ujung linknya tidak menggunakan ‘.com’ atau ‘.co.id’ lima puluh persen bisa jadi link tersebut hoax atau tidak benar. Terlebih kota internet dari pemerintah, tidak melalui link namun langsung diberikan ke nomor penerima.
Minimnya pengetahuan dan daya pikir kritis, fenomena yang terjadi dari tahun ke tahun terus saja terulang. Hingga sampai saat ini, tanpa sadar pesan berantai yang menyesatkan itu terus bergulir dari individu ke individu bahkan dari grup ke grup. Lebih mirisnya lagi, kalangan terdidik seperti mahasiswa, pelajar bahkan pengajar ikut menyebarkannya link yang tidak diketahui siapa sumbernya, bisa saja link berbahaya.
Ketika mengakses link tersebut dengan harapan mendapat kuota gratis, jangan sampai menyesal karena bisa jadi melalui link tersebut data pribadi di dalam ponsel bisa disadap dan disalah gunakan. Misalnya, bisa saja data m-banking atau sms banking sehingga tabungan dapat dikuras habis. Hal ini hampir sama seperti berita yang tengah hangat tentang drone atau seaglider yang diduga berasal dari China, bisa saja menjadi alat membahayakan begitu pula dengan link berdalih memberikan kuota gratis padahal ingin mencuri data.
Tidak hanya pesan berantai beriming-imingkan kuota gratis, di tahun 2019 akhir juga sempat marak pesan berantai makan gratis dari brand ternama seperti McD hingga KFC. Jika, ada yang teliti dan mengamatinya pesan tersebut bukanlah hoax baru, namun sudah sangat lama. Tapi tetap saja tersebar kembali. Melihat situasi ini, menandakan bahwa kita masih rentan dikibuli alias kena hoax.
Cara Cerdas Membedakan Antara Hoax dengan Fakta
Bagi yang tidak ingin terjebak dan membagikan hoax. Gacil ingin berbagi cara sederhana dan cerdas dalam memilah antara Hoax dan Fakta, cek it out!
1. Jangan membiasakan jari jemari mudah membagikan pesan atau berita, padahal belum membacanya hingga selesai.
2. Amati isi berita atau pesan, jika ada mengandung kata ‘Gratis’ dan diminta mengakses suatu alamat website atau link, ada baiknya jangan tergiur.
3. Biasakan mengecek kebenaran melalui google. Caranya sederhana, copy paste isi pesan yang dirasa mencurigakan ke kolom pencarian google, kemudian tambahkan kata ‘hoax’ atau penipuan’.
4. Lihatlah hasil pencarian yang direkomendasikan google, biasanya di halaman terdepan akan muncul website kominfo.go.id dan trunbackhoax.id jika pesan atau berita yang diragukan benar-benar hoax.
5. Biasakan diri untuk berpikir kritis, tidak malas mencari kebenaran dan membaca pesan secara utuh sebelum membagikan ke orang lain.
Baca juga: Belanja dan Makan Enak Gak Perlu Pakai Uang!
Hati-hati dalam bermedia sosial, jangan sampai menjadi bagian dari orang-orang yang membuat keresahan ya.
#Ceritagadiskecil
Dari domain nya aja dah jelas hoax hehe
BalasHapusBtw https di blog ini kok gak di nyalain, padahal banyak manfaatnya lho dari menyalakan https di pengaturan blogger
Iyaa kak,
HapusWah iya baru sadar kak. Terima kasih sudah memberitahu ya.
adikku nanyain soal pranala berantai ini sehari sebeljm semster batu dimulai beberapa hari lalu. parahhhhhhh. banyak banget, Ven dan segala rupaaaaa jenisnya. waktu corona tahun lalu, adikku pernah bdan suka banget ngisi yg gini2. alhamdulillah belom ada yg aneh2 sampai sekaeang dan semoga jangan kejadian, deh. ribet. mending kerja keras dan bener biar bisa beli kuota dah dari pada maksa banget ngisi2 ginian.
BalasHapusbenar kak, harus lebih hati-hati ya kak
HapusNah ini nih, masyarakat kita belom melek literasi digital, gak tau mana yg hoax mana yg gak, bukannya saring dlu sblm sharing. Sbnrnya itu faktor kebiasaan latah masyarakat kita sih
BalasHapusIya kak perlu banyak-banyak baca biar literasi digitalnya lebih lagi.
HapusTerima kasih atas remindernya. Sangat oenting bagi kita lebih waspada saat berselancar didunia maya.
BalasHapusSaya juga kadang suka terjebak hoax yang tentang kuota itu...sekarang harus hati2 banyak banget hoax yang menyebar melalui wa kita asal klik sama.mulai sekarang harus waspada.
BalasHapusEmanglah ya banyak banget berita HOAX kayak begini. Jadi inget yang katu prakerja kemarin juga. udah tersebar kemana-mana. makanya kita sebagai blogger mesti kroscek dulu keaslian beritanya, jangan ikut main asal sebar aja.
BalasHapusIya benar kak. Kasihan yang terjebak hoax ya.
HapusSaya kemarin juga ketemu kan yang hoaks juga. Saya kirain hanya dari domain yang enggak jelas saja. Ternyata, oh ternyata malah dari domain .com. Saya langsung penasaran dan tergiur juga. Namun pas dilangkah terakhir malah merujuk ke game. Ah, enggak iya nih. Sekarang hati hatilah. Ada saja oknum penyebar hoaks ini.
BalasHapusDuh makin parah, pakai .com juga ya kak.
HapusBermanfaat nih artikelnya ven .
BalasHapusNanti mohon izin untuk share ke grup wa emak-emak sekolah ya..
Kadang awak males ingetin secara langsung pas ada orangtua yang share kuota gratis fake begini. Kalo di share artikel kayak gini kan gak merasa digurui tuh orangtua siswa.
Siapp kak.. semoga bermanfaat.
HapusSEperti kata Mr. Weasley (bapaknya Ron Weasley) kepada ginny dalam serial Harry Potter: "Jika sesuatu itu memberikan kemudahan yang tak wajar, sebaiknya tak usah kau perdulikan"
BalasHapusmemberikan kuota gretong pun menurut awak suatu kemudahan yang tak wajar.
Nah betul kak..
HapusIya nih suka banyak yg kayak gini sekarang, harus bener2 waspada salah2 ngeklik bisa bikin nomor atau akun kita dibajak, kan serem juga
BalasHapusBetul kak..
HapusPeny... link artikel Peny ini auto ibu sebarin ke grup keluarga yaa izin share. Soalnya capek kali menjelas2kan bahwa itu gak betul. Asik disebar lagi dan lagi. Semoga membaca artikel ini yg suka nyebar2 itu bs tercerahkan ya kan... dan trafik ceritagadiskecil pun meningkat. aamiin
BalasHapusSiapp Bu.. semoga bermanfaat... Amin..
BalasHapusKadang yang bikin masyarakat kita terjebak selain rendahnya budaya adalah pantang liat link langsung klik.
BalasHapus